Langsung ke konten utama

Bencana Kebakaran Los Angeles Azab Tuhan atau Fenomena Alam?

Mengawali tahun baru 2025, seluruh dunia di hebohkan dengan bencana kebakaran dahsyat di Los Angeles, yang bermula sejak Selasa 7/1/24. Kebakaran menghanguskan 40 ribu hektar lahan, menghancurkan 12 ribu bangunan, menghilangkan aset Rp 4 ribu triliun dan membunuh 24 korban manusia (* Korban LA).

Kehebohan tidak melulu karena dampak kerugian yang begitu besar, namun juga karena komentar di sosial media dari kalangan beragama, baik komunitas Islam, Kristen maupun agama lain. 

Sebagian umat Islam menyebut, dukungan USA terhadap Israel yang menghancurkan Palestina menjadi penyebab bencana. Bahkan mereka mencoba mengutak-atik angka, mencari kesamaan jumlah rumah yang hancur di Los Angeles versus Palestina, ada pula yang membandingkan jumlah luasan hektar lahan yang terbakar di Los Angeles versus Palestina. Pada intinya, mereka ingin membuktikan bahwa bencana tersebut merupakan azab Tuhan karena sikap USA terhadap Palestina.(** LA vs Palestina)

Tidak hanya dari kalangan Islam, ternyata sebagian kalangan Kristen pun demikian. Memang mereka tidak menyebutkan perang Israel dan Palestina, namun terkait dengan kesombongan dan kemaksiatan masyarakat Amerika. Konten Tiktok menyebutkan, Tuhan telah memperingatkan Los Angeles beberapa hari sebelumnya, dan mengancam akan terjadi bencana.(*** Peringatan bencana). Konten lain mencoba membuktikan hubungan antara kebakaran dengan penghinaan Tuhan pada even Golden Globe 2025 (**** Golden Globe 2025).  

Di sisi lain, meskipun kesimpulan belum final, namun para ilmuan sudah memberikan konfirmasi, bahwa penyebab kebakaran adalah perubahan iklim dan cuaca ekstrem diantaranya karena angin Santa Ana. (***** Pendapat saintis).

Jadi, manakah yang benar, apakah bencana karena azab Tuhan atau karena fenomena alam? Sebelum kita jawab, berikut satu contoh bencana yang pernah terjadi beberapa abad sebelum kelahiran Islam, dan di abadikan dalam ayat Al-Quran.

Pada tahun 530-540 M, Waduk di Ma'rib yang sudah berumur ribuan tahun dan jadi sumber kehidupan masyarakat Yaman kuno, mengalami jebol, mengakibatkan banjir dahsyat yang mengakibatkan kerajaan Saba hancur nyaris musnah. Bencana ini diabadikan dalam Al-Quran surat Saba ayat 16 (QS 34:16), sebagai berikut "Tetapi mereka berpaling, maka kami datangkan kepada mereka banjir yang besar, ...". Pada sisi lain, para ilmuan jaman modern, menyimpulkan bahwa penyebab waduk jebol adalah perubahan pola musim yang sangat ekstrim, curah hujan meningkat tajam, angin samudra Hindia berubah haluan,  mengakibatkan waduk jebol.

Bencana waduh jebol di Ma'rib dan kebakaran di Los Angeles, kiranya serupa. Para Ilmuan mengatakan disebabkan karena fenomena alam, sedangkan masyarakat beragama menyatakan disebabkan karena azab Tuhan. Sebagian orang yang lain mengatakan, bahwa keduanya saling berhubungan. Maksudnya, kenapa (why) bencana? karena azab Tuhan, bagaimana (how) bencana terjadi? dengan cara fenomena alam. 

Apakah jawaban ketiga ini bisa diterima? Mari kita lihat dulu penjelasan ini. Menurut ilmuan, Bumi tidak sepenuhnya "mati". Karena jika Bumi mati, kondisinya tidak memungkinkan layak huni bagi manusia dan makhluk hidup lain. Bumi bagaikan hidup dan memiliki mekanisme internal di dalamnya, agar kondisinya stabil dan layak huni. Mekanisme tersebut diwujudkan dalam bentuk gunung meletus, pergeseran lempeng bumi, hujan dan banjir, dan seterusnya. Berikut penjelasan mudahnya. Agar air selalu tersedia di tanah dalam jumlah cukup dan segar, maka air harus di putar. Karenanya, Matahari akan menarik air ke awan, dan kemudian dijatuhkan kembali ke Bumi. Jadi, jatuhnya air ke Bumi beserta konsekuensi banjir adalah mekanisme alam biasa, agar air selalu tersedia di tanah, mengalir bersih dan beraroma segar.

Kalau demikian, apa jawaban terhadap penyebab bencana, apakah azab atau fenomena alam? Kedua jawaban akan selalu benar, tergantung sudut pandang. Seseorang yang memiliki sudut pandang sains akan menjawab dengan fenomena alam, ini adalah jawaban yang bersifat kebenaran, meskipun kebenaran sendiri juga relatif. Sedangkan mereka yang memiliki sudut pandang agama, apa pun agamanya, akan menjawab dengan azab Tuhan, ini adalah jawaban yang bersifat keyakinan. 

Dalam diri setiap manusia mempunyai 4 komponen (****** 4 Komponen Manusia) yang darinya akan memproduksi logika (akal) untuk mencari kebenaran, dan perasaan (hati) untuk membangun keyakinan. Namun setiap manusia akan memanfaatkan akal dan hatinya secara unik berbeda-beda. Jadi, jawaban dari sisi kebenaran adalah fenomena alam, sedangkan jawaban dari sisi keyakinan adalah azab Tuhan. Kedua jawaban ini akan terus exist, mungkin sepanjang jaman. 

------------------------------------

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The 360 Leader - John C Maxwell

Hampir semua pemimpin memiliki pimpinan yang lebih tinggi. Bolehlah dibilang, tidak ada pemimpin yang tidak memiliki pemimpin diatasnya. Karenanya, buku The 360 Leader karangan John C. Maxwell ini sejatinya adalah untuk semua pemimpin, bukan hanya untuk para manajer yang selalu berada di bawah para pemilik perusahaan. Pun demikian, penjelasan buku ini memang lebih difokuskan kepada para manajer, senior manajer dan para pemimpin sejenis dalam perusahaan yang berada di bawah kepemimpinan orang-orang di atasnya. Buku setebal 400 halaman ini mengawali penjelasanya dengan 7 mitos tentang memimpin dari bagian tengah. Berikutnya menjelaskan tantangan yang dihadapi pemimpin 360 Derajat. Pada bagian ketiga dijelaskan bagaimana memimpin ke atas. Bagian keempat dan kelima menjelaskan praktik memimpin ke samping dan ke bawah. Pada bagian akhir dijelaskan nilai-nilai pemimpin 360 Derajat. Prinsip utama dari kepemimpinan 360 derajat adalah bahwa pemimpin bukanlah posisi, melainkan pe...

Pembangun Peradaban, Para Nabi dan Raja, Sejak Penciptaan hingga Menjelang Islam

Judul Buku : Pembangun Peradaban, Para Nabi dan Raja, Sejak Penciptaan hingga Menjelang Islam Penulis : Muhammad Yusuf Release : Maret 2024 Halaman : XIV + 162 Hal Format : Flipbook, eBook (PDF), Cetak (PDF Book Fold), Website. DOWNLOAD GRATIS: Edisi 2, April 2024 : FLIPBOOK    |    PDF EBOOK    |    PDF BUKU CETAK   Edisi 1, Maret 2024  : FLIPBOOK    |    PDF EBOOK    |   PDF BUKU CETAK Jika Anda lebih nyaman membaca pada website, silahkan buka masing-masing Bab pada link berikut: PEMBANGUN PERADABAN, Para NABI dan RAJA, Sejak Penciptaan hingga Menjelang Islam PENDAHULUAN -  pendahuluan BAB I  Peradaban Awal -  peradaban-awal-sebelum-4000-sm BAB II  Banjir Nuh dan Dinasti Awal -  banjir-nuh-dan-awal-dinasti-4000-3000-sm BAB III  Masa Kebangkitan Kerajaan -  masa-kebangkitan-kerajaan-3000-2000-sm BAB IV  Tanah yang Dijanjikan -  tanah-yang-di-janjikan-20...

Empat Komponen Manusia

Banyak referensi tentang kehidupan manusia telah saya pelajari, khususnya dari buku-buku tasawuf. Sejauh ini saya pahami bahwa manusia memiliki tiga komponen yang tidak terpisahkan, yaitu fisik, akal dan ruh. Alhamdulillah, pada renungan saya di segmen terakhir bulan ramadhan 1432 H ini, terbuka pemahaman baru mengenai komponen pembentuk manusia. Tentu saya meyakini kebenaran pemahaman ini, tapi bagaimana pun saya tetap membuka kemungkinan adanya pemahaman yang lebih baik. Manusia terbentuk dari empat bagian atau komponen yang tidak terpisahkan, yaitu: Pertama, Fisik atau jasad. Inilah bagian paling mudah dikenali. Fisik merupakan komponen utama dari semua makhluk di bumi ini. Melalui fisik inilah keberadaan makhluk di bumi dapat dilihat, dirasa dan dikenali. Karena komponen fisik ada di seluruh makhluk bumi, baik makhluk hidup maupun mati, maka tingkatan fisik merupakan tingkatan terendah, setara dengan tingkatan tumbuhan, hewan, tanah dan seterusnya. Kedua, Nyawa at...