Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2020

Alternatif Investasi Saham

Berikut ini adalah inspirasi bisnis bagi para investor (bukan trader) saham. Saham Telkom saya jadikan sebagai salah satu contoh, namun pastinya banyak saham lain yang serupa atau lebih bagus darinya. Benar, apa yang dikatakan investor kawakan Warren Baffett, " Our favorite holding period is forever ", quote lainnya antara lain, "Beli saham layaknya Anda akan membeli rumah. Memahami dan menyukainya sehingga Anda akan puas memilikinya". Jika Anda berinvestasi saham Telkom pada saat IPO tahun 1995, Anda akan merasakan super gembira, karena saat ini, nilainya sudah naik 21 x dari dinilai awalnya. Kok 21 x, bagaimana perhitungannya? Sejak saham IPO tahun 1995, Telkom telah membagi saham bonus sekali dan melakukan stock split dua kali. Jika saat IPO Anda membeli saham sebanyak 1,000 lembar, maka saat ini saham yang Anda miliki sudah berubah menjadi 10.800 saham, atau naik 10,8 kali. Selanjutnya dari sisi harga saham, pada saat IPO harga saham Rp 2.050, sedangkan

Power Values & Competence

Kali ini saya akan menulis rangkuman dari buku karya Dr. Prasetio dengan judul buku yang sama dengan judul di atas. Buku setebal 350 halaman ini diterbitkan oleh Rayyana pada akhir tahun 2018. Buku ini membahas kondisi pengangkatan dan pemberhentian direksi BUMN yang dianggap kurang ideal, menurut penulis. Dr Prasetio layak membasa materi tersebut, karena karirnya bisa dibilang lengkap. Mengawali karir dari perusahaan swasta, merangkak naik sampai direksi, kemudian berpindah menjadi direksi di beberapa BUMN, terakhir menjadi Dirut Percetakan Uang Negara, dan selanjutnya melanjutkan karir menjadi pengajar di perguruan tinggi hingga menjadi Guru Besar. Penulis menyatakan tidak ideal, karena menurutnya, seharusnya pengangkatan dan pemberhentian direksi BUMN berbasis pada values dan kompetensi. Namun, fakta saat ini, pengangkatan dan pemberhentikan direksi BUMN di dominasi oleh faktor power atau intervensi. Karenanya, Penulis merekomendasikan berbagai cara untuk memperbaiki kondisi

Digital Business Valuation

Buku bagus Digital Business Valuation, ditulis oleh teman sekaligus bos saya,  Edi Witjara . Buku setebal 454 ini menjelaskan (lebih tepatnya menemukan) lima variabel yang digunakan untuk menghitung valuasi bisnis digital (utamanya start-up), lengkap dengan 20 indikatornya. Lima variabel tersebut adalah inovasi strategis (dengan lima indikator), kemitraan bisnis (dengan empat  indikator), lingkungan industri (dengan enam indikator), aset perusahaan (dengan dua indikator), dan terakhir valuasi bisnis (dengan tiga indikator). Inovasi strategis dan kemitraan bisnis, disebutnya sebagai variabel yang paling utama. Dengan memahami lima variabel tersebut, diharapkan para calon investor bisa mengerti dengan lebih detail target perusahaan yang akan diakuisisi, sehingga tidak merasa beli kucing dalam karung. Sementara bagi para pelaku start-up, mereka akan lebih paham, hal apa yang perlu menjadi fokus untuk digarap dan dikerjakan agar bisnisnya terus berkembang menjadi start-up suk