Skip to main content

BizLearned

Bagi sebagian orang, khususnya para profesional, dunia enterpreuner merupakan dunia asing yang kadang dipersepsi penuh resiko, mengerikan, dsb. Bagi saya dunia tersebut adalah dunia kecilku. Sebagian besar keluarga besarku wiraswasta, sehingga masa kecilku akrab sekali dengan dunia tersebut. Sebaliknya, istriku hidup di lingkungan yang sebagian besar adalah para profesional. Mereka menempuh pola hidup yang relatif berbeda dengan pola hidup keluargaku. Dengan pengalaman ini, paling tidak aku dapat memahami perbedaan suasana antara keluarga profesinal dengan keluarga wiraswasta.

Semasa kuliah di Bandung, aku dapat uang bea siswa dari Telkom. Besaran bea siswa tidak seberapa, tapi alhamdulillah aku bisa menyisihkan sebagian untuk belajar bisnis. Aku selalu menyisihkan uang sakuku untuk belanja kaos C-59, yang waktu itu masih cukup booming di mana-mana, termasuk di kampungku. AKu belanja sendiri ke kantor C-59 di sekitar Surapati, kemudian langsung saya bawa ke kantor POS untuk dikirimkan ke kampung. Kadang-kadang aku juga membawanya sendiri ketika bertepatan dengan hari libur kuliah. Hasil penjualan di kampung lumayan, tapi akhirnya aku akhiri, karena orang yang membantuku di kampung tidak dapat lagi bisa kupercaya.

Sewaktu pertama kali kerja di Telkom Surabaya, aku menerima gaji dan terus kutabung sampai jumlah yang memadai. Tabungan tersebut kubelikan diesel dan alat-alat pesta untuk disewakan di berbagai acara hajatan. Temanku di kampung mengoperasikan bisnisku dengan baik. Alhamdulillah membuahkan hasil, meskipun kecil. Sampai suatu saat peralatan tersebut aku jual kepada teman yang mengoperasikannya, sebagai tambahan untuk beli mobil.

Sejak saat itu, sampai aku menikah dan bahkan ketika tinggal di Makassar, aku tidak lagi memiliki bisnis sendiri. Namun ketika aku pindah ke Jakarta aku kembali tertarik untuk menekuni dunia usaha. Jakarta, kota bisnis, sungguh sayang jika kesempatan ini dilewatkan begitu saja. Banyak yang bilang, 'di Jakarta, air kencing pun bisa jadi uang', begitu lah kira-kira kesempatan dan iklim investasi di Jakarta. Maka aku bulatkan tekad bersama istri untuk menekuni bisnis sendiri. Alhamdulillah pada tahun 2006 kami mendapatkan kesempatan untuk mulai setup bisnis, yang selanjutnya kami namakan CV. Arum Raya. Telah kami bulatkan tekad bersama istri, untuk terus mengembangkan bisnis ini tanpa kenal menyerah, apa pun rintangannya.

Comments

Popular posts from this blog

The 360 Leader - John C Maxwell

Hampir semua pemimpin memiliki pimpinan yang lebih tinggi. Bolehlah dibilang, tidak ada pemimpin yang tidak memiliki pemimpin diatasnya. Karenanya, buku The 360 Leader karangan John C. Maxwell ini sejatinya adalah untuk semua pemimpin, bukan hanya untuk para manajer yang selalu berada di bawah para pemilik perusahaan. Pun demikian, penjelasan buku ini memang lebih difokuskan kepada para manajer, senior manajer dan para pemimpin sejenis dalam perusahaan yang berada di bawah kepemimpinan orang-orang di atasnya. Buku setebal 400 halaman ini mengawali penjelasanya dengan 7 mitos tentang memimpin dari bagian tengah. Berikutnya menjelaskan tantangan yang dihadapi pemimpin 360 Derajat. Pada bagian ketiga dijelaskan bagaimana memimpin ke atas. Bagian keempat dan kelima menjelaskan praktik memimpin ke samping dan ke bawah. Pada bagian akhir dijelaskan nilai-nilai pemimpin 360 Derajat. Prinsip utama dari kepemimpinan 360 derajat adalah bahwa pemimpin bukanlah posisi, melainkan pe

Alternatif Investasi Saham

Berikut ini adalah inspirasi bisnis bagi para investor (bukan trader) saham. Saham Telkom saya jadikan sebagai salah satu contoh, namun pastinya banyak saham lain yang serupa atau lebih bagus darinya. Benar, apa yang dikatakan investor kawakan Warren Baffett, " Our favorite holding period is forever ", quote lainnya antara lain, "Beli saham layaknya Anda akan membeli rumah. Memahami dan menyukainya sehingga Anda akan puas memilikinya". Jika Anda berinvestasi saham Telkom pada saat IPO tahun 1995, Anda akan merasakan super gembira, karena saat ini, nilainya sudah naik 21 x dari dinilai awalnya. Kok 21 x, bagaimana perhitungannya? Sejak saham IPO tahun 1995, Telkom telah membagi saham bonus sekali dan melakukan stock split dua kali. Jika saat IPO Anda membeli saham sebanyak 1,000 lembar, maka saat ini saham yang Anda miliki sudah berubah menjadi 10.800 saham, atau naik 10,8 kali. Selanjutnya dari sisi harga saham, pada saat IPO harga saham Rp 2.050, sedangkan

Perkembangan dan Tren Internet Indonesia

Menurut Delloitte Access Economic, kontribusi internet mencapai Rp 1,6 triliun atau 1,6 persen dari produk domestik bruto (PDB). Pada 2016 nanti konfribusinya di perkirakan mencapai 2,5 persen atau setara Rp 324 triliun. Pada akhir 2011 Internet World Stats mencatat jumlah pengguna internet mencapai 55 juta atau 24,2 persen populasi sebesar 245 juta. Jumlah tersebut merupakan yabg keemapt terbesar di Asia setelah China (510),India (121), dan Jepang (101,2). Namun demikian jika dilihat dari sisi penetrasi, indonesia masih jauh ketinggalan dari negara-negara Asean. Vietnam mencapai 33,7 Philipina 29,2 dan Thailand 27,2 persen. Menurut Markplus 57 persen pengguna internet berasal dari mobile internet. IPsos melaporkan dari jumlah tersebut 83 persen trafik menuju media sosial, forum dan blog. Socialbakers menempatkan Indonesia sebagai pengguna facebook terbesar dengan jumlah 43,5 juta dan Semiocast menempatkan di urutan kelima pengguna twitter dengan jumlah 20 jutaan. Nielsen 2011 melp