Langsung ke konten utama

Kenapa Hoax Menjamur dalam Agama?

Siti Aminah, seorang gadis desa yang sedang jatuh cinta kepada Ahmad Widodo, dan sebaliknya, begitu pun Widodo. Siti selalu ingin mendengar kabar dari Widodo, apa pun kabarnya. 


Markonah, ibu Siti Aminah, paham betul bagaimana suasana hati anaknya. Markonah yang ingin membahagiakan anaknya, lalu bercerita kepada Siti, "Nak, tadi ibu ketemu Widodo di pasar, dia menyampaikan pesan untukmu". Dengan cepat Siti menjawab, "Apa pesannya, bu?". "Kamu pasti ingin tahu, kan?", Sang Ibu menjawab dengan sikap sentil. "Iya, cepetan", seakan Siti tidak sabar. Ibu mendekat dan menyampaikan pesan dengan lirih dan pelan-pelan, "Tadi Widodo titip salam buat kamu nak, sambil titip omongan, katanya kamu putih, cantik dan manis". Sontak Siti tersenyum, hatinya berbunga-bunga, seakan baru saja menerima hadiah emas permata terindah.

Djarot, sang ayah yang duduk tidak jauh dari mereka dan mendengar suara Markonah, tersenyum kecut. Sambil membelakangi mereka, Djarot berkata sangat lirih agar tidak terdengar oleh siapa pun, "Nak, sebetulnya kulitmu itu hitam, kok ya percaya di bohongi ibumu....."

Begitulah cinta buta....
Selalu emosional, tidak rasional, membenarkan apa yang ingin di dengarkan dan yakini, tidak perduli fakta dan kebenarannya. Ada quote "percayai apa yang kamu yakini, abaikan faktanya".

Serupa dengan Siti, seorang salik, yaitu pemburu cinta Tuhan, apa pun agamanya, selalu ingin mendengar kabar tentang kebesaran Tuhannya, tentang agamanya, tentang keimanannya, tentang derajat dirinya dan seterusnya. Tidak perduli kebenarannya.

Maka wajarlah, jika hoax menjamur dalam agama, berseliweran dalam komunitas pencari Tuhan dari berbagai kalangan. Mereka tidak melakukan cek-kroscek kebenaran, bahkan kadang tidak perduli kebenarannya.

Hoax dalam agama tidak hanya terjadi saat ini, dimana setiap orang bebas mengirim dan menerima informasi dari hape dan sosial media. Hoax telah terjadi sejak jaman kenabian maupun setelahnya. Dari waktu ke waktu, hoax selalu ada, kadang kadarnya sedikit, kadang kadarnya menggila. Di Indonesia, terutama menjelang masa pemilu atau pilkada, hoax menjamur, menggila, mengerikan, namun yang lebih menyedihkan, situasi tersebut justru terjadi di lingkungan komunitas masjid.
 
Mungkin pada awalnya berita hoax dianggap kecil, namun jika berita tersebut menyebar masif, berlangsung terus menerus bahkan turun sampai anak temurun, maka pada waktunya nanti, generasi setelah kita menganggapnya sebagai ajaran suci yang harus diyakini. Akibatnya sangat serius. mereka tidak tahu lagi, mana sebenarnya keyakinan yang benar dan mana yang palsu, mana aliran yang benar dan mana yang palsu, mana mazhab yang benar dan mana yang palsu.

Maka dari itu, wahai para salik, ingatlah, ....
Tuhan telah menyuruhmu meneliti dan hati-hati terhadap berita hoax (QS 49 : 6), karena betapa jahatnya hoax. Berita hoax dapat menggelinding bak salju yang pada akhirnya menghancurkan agama!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bencana Kebakaran Los Angeles Azab Tuhan atau Fenomena Alam?

Mengawali tahun baru 2025, seluruh dunia di hebohkan dengan bencana kebakaran dahsyat di Los Angeles, yang bermula sejak Selasa 7/1/24. Kebakaran menghanguskan 40 ribu hektar lahan, menghancurkan 12 ribu bangunan, menghilangkan aset Rp 4 ribu triliun dan membunuh 24 korban manusia (*  Korban LA ). Kehebohan tidak melulu karena dampak kerugian yang begitu besar, namun juga karena komentar di sosial media dari kalangan beragama, baik komunitas Islam, Kristen maupun agama lain.  Sebagian umat Islam menyebut, dukungan USA terhadap Israel yang menghancurkan Palestina menjadi penyebab bencana. Bahkan mereka mencoba mengutak-atik angka, mencari kesamaan jumlah rumah yang hancur di Los Angeles versus Palestina, ada pula yang membandingkan jumlah luasan hektar lahan yang terbakar di Los Angeles versus Palestina. Pada intinya, mereka ingin membuktikan bahwa bencana tersebut merupakan azab Tuhan karena sikap USA terhadap Palestina.(**  LA vs Palestina ) Tidak hanya dari kalangan Isl...

Unrevealed Knowledge

Berikut beberapa ilmu pengetahuan yang belum terungkap, dan masih menjadi misteri besar dalam kehidupan manusia: 1. Apakah benar, bahwa pada masa jaman es dan sebelumnya (sebelum tahun 12.900 sebelum masehi), manusia telah memiliki peradaban yang sangat tinggi, yang dibuktikan dengan peninggalan-peninggalan bangunan luar biasa seperti Gunung Padang Indonesia, Gurun Gobi Mongolia, Gobekli Tape Turki, Abu Simbel Mesir, Pulau Paskah, Machu Piccu Peru. 2. Apakah benar, bahwa alam semesta ini multidimesi atau multiverse. Dalam arti, Bumi dan alam semesta yang kita saksikan ini hanyalah satu dimensi dari berbagai dimensi yang exist di Bumi dan alam semesta. Jika benar alam ini multi dimensi, boleh jadi ada makhluk lain yang hidup bersamaan dengan kita, sama-sama di Bumi namun dalam dimensi yang berbeda. Makhluk pada satu dimensi tidak memiliki akses terhadap dimensi lain, namun dengan ilmu dan teknis tertentu, bisa saja makhluk tersebut menembus batas, mengakses dan berkomunikasi dengan makh...

Hajar Aswad dan Mahkota Duri

Pernahkah Anda mencium Hajar Aswad, atau mendengar cerita seorang teman yang berjuang mencium Hajar Aswad? Jika sudah, Anda pasti paham, seperti apa situasi heroik perjuangan mencium Hajar Aswad di Masjidil Haram Mekah. Situasi tersebut telah terjadi sejak permulaan Islam hingga saat ini, ribuan tahun tidak berubah. Inilah salah satu video Youtube perjuangan mencium Hajar Aswad. ( Youtube: Perjuangan mencium Hajar Aswad ). Mahkota Duri, pernah Anda mendengar kisahnya? Serupa dengan Hajar Aswad, umat Kristiani juga terbawa suasana heroik ketika mencium Mahkota Duri di Notre Dame Cathedral, Paris Perancis. Ini adalah salah satu Video Youtube tentang Mahkota Duri yang amat sakral bagi umat Kristiani. ( Youtube: Mahkota Duri ) Menurut kisah umat Islam, Hajar Aswad adalah batu dari surga yang ditempatkan pada Kabah, sebuah bangunan peninggalan nabi Ibrahim dan Muhammad yang menjadi kiblat sholat bagi seluruh umat Islam di seluruh dunia. Umat Islam yang ziarah pergi haji ke Masjidil Haram Me...