Langsung ke konten utama

Peradaban Awal (Sebelum 4.000 SM)

Menurut para ahli sains, Bumi terbentuk pada sekitar 13,5 miliar tahun yang lalu (MTL). Selanjutnya pada sekitar 4 MTL, kehidupan organisme mikro mulai muncul. Organisme terus berkembang, hingga akhirnya muncul makhluk hidup hewan pada sekitar 750 juta tahun yang lalu (JTL). Sedangkan Dinosaurus diperkirakan muncul sekitar tahun 250 JTL, namun punah pada sekitar 65 JTL. 

Ahli sejarah menjelaskan, enam spesies manusia telah hidup sejak 2,5 juta tahun yang lalu di sekitar Afrika Timur. Namun kehidupan mereka tidak terlalu jauh berbeda dengan kelompok hewan, karena hidup di alam, dan tidak berbudaya layaknya manusia modern.

Baru pada sekitar 150 ribu tahun yang lalu, muncul spesies baru, yang kemudian disebut Homo Sapiens, yang menjalani kehidupan jauh berbeda dengan spesies sebelumnya. Pada periode kemunculan Homo Sapiens ini, secara bersamaan, enam spesies sebelumnya mulai menghilang. Bisa jadi akibat kepunahan alamiah, dan atau karena dibinasakan oleh Homo Sapiens. Ahli sejarah menerangkan, pada sekitar 12 ribu tahun yang lalu, seluruh spesies manusia punah, hanya tersisa Homo Sapiens.


Pada masa yang tidak dikenali pasti tahunnya, namun setelah 10 ribu sebelum masehi, diketahui adanya kehidupan manusia dengan peradaban modern awal di sekitar sungai Efrat dan Tigris, yang kemudian disebut kawasan Mesopotamia (sekitar Irak, di jaman sekarang). Ahli sejarah menyebut mereka sebagai bangsa Sumeria. Bangsa Sumeria telah memiliki bahasa modern, yang disebut Bahasa Sumeria. Mereka telah menetap dalam perkampungan, bercocok tanam, memelihara hewan, bermasyarakat dan mengenal Tuhan.

Selain Sumeria, diketahui juga adanya bangsa Semit yang bermukim di sebelah barat dan sebelah selatan Mesopotamia. Konon, sebagian bangsa Semit datang dan bercampur dengan bangsa Sumeria di Mesopotamia, sehingga bahasa dan budaya mereka saling berasimilasi. Saat itulah peradaban manusia modern di mulai di sekitar sini.

Kehidupan dua bangsa ini makin meluas, urusan mereka semakin komplek, kejahatan mulai terorganisir, kampung mereka berubah menjadi kota, yang kemudian disebut Kota Eridu. Maka pada saat inilah, muncul pemimpin Eridu, yang dikenal dengan nama Raja Alulim. Raja Alulim diduga sebagai raja pertama di muka bumi. Banyak mitos tentang Raja Alulim, hampir semua menyebut sebagai raja yang diturunkan dari langit, memerintah atas nama Tuhan.

Pada periode peradaban awal ini, Sumeria memiliki delapan raja. Selain Raja Alulim, yang dikenang namanya adalah Alalgar dan Dumuzi. Menurut mitos, masing-masing raja berkuasa ribuan tahun.  Alulim disebut memerintah selama 28 ribu tahun, Alalgar 36 ribu tahun. Betulkan mereka memerintah selama itu? Penulis meyakini tidak, namun ini disebabkan karena kita tidak tahu sistem kalender mereka, yang jelas berbeda dengan kalender kita saat ini.

Perlu diketahui, bahwa pada masa sebelum tahun 3.000 SM, bukti sejarah masih sangat kabur dan simpang siur. Hal ini disebabkan, karena budaya manusia pada masa tersebut, belum meninggalkan artifak yang bisa dikenali oleh manusia pada jaman selanjutnya. Sehingga wajar, sejarah pada masa ini, banyak diwarnai oleh kisah mistis, klenik, mitos, yang seringkali tidak masuk akal, dan sulit di runut waktu kejadiannya. Penyebab lain adalah perbedaan sistem kalender. Sistem kalender yang dipakai pada masa tersebut, belum diketahui oleh manusia jaman modern. Apakah mereka mengenal hari, bulan dan tahun? Jika ya, apakah bilangan hari, bulan dan tahunnya sama dengan jaman sekarang? Betulkah setahun di masa tersebut sama dengan 365 hari, atau kah hanya 40 hari atau bahkan 30 hari? Sebagai contoh, masa kehidupan Nabi Adam AS adalah 5.872 – 4.942 SM. Penulis meyakini, angka ini sangat tidak akurat, tanpa bukti, hanya perkiraan belaka dan bahkan mungkin sembrono. Namun demikian, angka-angka tersebut tetap digunakan pada buku ini, meskipun hanya sebagai pijakan yang perlu pembuktian lebih jauh.

Pada masa antara 3.000 – 1.000 SM, banyak ditemukan artifak yang mampu ditelusuri lebih presisi. Meskipun penyebutan tahun pada periode ini belum akurat, namun paling tidak, penyebutan abad sudah mendekati benar. Sebagai contoh, kita sulit menyebutkan tahun berapa penaklukan Gilgamesh terjadi? Namun paling tidak, kita bisa menyebut, penaklukan tersebut terjadi pada abad 27 SM.

Sedangkan pada masa antara 1.000 – 0 SM, artifak dan bukti-bukti sejarah sangat memadai, sehingga penyebutan angka tahun sudah sangat akurat. Sebagai contoh, kelahiran Nabi Sulaiman AS disebutkan pada tahun 989 SM. Angka ini sudah cukup presisi untuk kita percayai.

NABI ADAM AS (sekitar 5.872 - 4.942 SM)

Banyak rujukan menyebutkan kehadiran Adam AS sekitar tahun 5.872 SM. Tentu saja angka ini tidak bisa diangap akurat, sebagaimana telah disebutkan alasan pada bagian sebelumnya. Usia Adam AS yang mencapai 930 tahun, juga bersumber dari kitab suci dan mitos, yang belum mampu ditelusuri dan dibuktikan kebenarannya secara ilmiah. Jika benar umurnya 930 tahun, berarti Adam AS sempat hidup bersama dengan delapan generasi keturunannya, sempat hidup bersama Nabi Idris AS, bahkan sempat hidup selama 50 tahun bersama dengan Lamekh, ayah Nabi Nuh AS.  Bisa jadi, 930 tahun adalah berdasarkan sistem kalender saat itu yang mungkin jika dikonversi dengan kalender modern hanya sekitar 100 tahun, dengan asumsi setahun kalender kuno setara 30-40 hari.

Disebutkan di atas, bahwa Bangsa Sumeria sudah hidup bermasyarakat ribuan tahun dan bahkan memiliki raja. Maka, jika Adam AS hadir pada masa itu, tentu hal ini menjadi pertanyaan serius bagi banyak kalangan, terutama ahli agama. Pertanyaannya adalah, bukan kah Adam AS adalah manusia pertama? Sebelum menjawab pertanyaan, ada baiknya Penulis sampaikan kisah Adam AS versi kitab suci agama, atau setidaknya yang ditulis para ahli tafsir. 

Kisah Adam AS dalam Kitab Agama

“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, ‘Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.’ Mereka berkata, ‘Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?’ Dia berfirman, ‘Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui’ (QS Al-Baqarah: 30).

Dalam ayat tersebut tertulis, ‘orang yang merusak dan menumpahkan darah’. Kalimat tersebut mengisyaratkan adanya manusia sebelum Adam AS. Namun ahli tafsir menjelaskan, “sekitar seribu tahun sebelumnya, telah hidup bangsa Jin dan Bin, yang membuat kerusakan dan menumpahkan darah. Disebabkan karena bangsa Jin melakukan kerusakan di bumi, maka Allah Swt menurunkan pasukan malaikat untuk membunuh dan mengusir hingga ke pesisir pantai (ujung bumi). Malaikat menawan salah satunya yang bernama Azazil, atau Al-Harits, atau Abu Kardus, dan di bawa ke Syurga, yang pada kisah selanjutnya bertemu dan menggoda Adam AS”. Ahli tafsir menyimpulkan, yang hidup sebelum Adam AS adalah bangsa jin, bukan manusia. Namun penjelasan ini juga masih belum memuaskan, karena jin tidak berdarah, sedangkan yang disebutkan QS Al-Baqarah: 30 terkait dengan darah.

Nabi Adam AS di ciptakan oleh Allah Swt dari tanah, kemudian Dia berfirman, jadilah, maka jadilah ia (QS Ali-Imran: 59). Tanah tersebut adalah tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk (QS Al-Hijr: 26-44). Setelah disempurnakan bentuknya, lalu Allah Swt meniupkan ruh ciptaan-Nya (QS Shad:71-72). Ulama menjelaskan, tanah tersebut di ambil oleh malaikat dari seluruh belahan bumi. Bentuk fisik Adam AS sangat besar, tinggi 60 hasta dan lebar tujuh hasta (HR Bukhari & HR Ahmad). Setelah penciptaan, Dia mengajarkan nama-nama (QS Al-Baqarah: 31), kemudian mengangkatnya menjadi khalifah di muka bumi (QS Al-Baqarah: 30).  Suatu ketika Adam AS tertidur di Syurga, dan ketika terbangun, dia mendapati wanita duduk di sisinya. Dialah Hawa, yang diciptakan dari tulang rusuknya, untuk menemani hidup di Syurga (QS Al-Baqarah: 35).

Mereka tinggal di Syurga selama seratus tahun, atau enam puluh tahun, bahkan ada yang mengatakan hanya sehari saja. Perihal dimana syurga tersebut berada, Ulama berbeda pendapat, sebagian percaya syurga tersebut ada di bumi, namun mayoritas sepakat di langit, yaitu syurga Al-Ma’wa. Namun menurut kelompok Yahudi dan Kristen, syurga tersebut adalah Taman Eden, yang berada di sekitar sungai Efrat dan Tigris.

Allah Swt melarang mereka mendekati suatu pohon. Ada yang mengatakan, pohon tersebut adalah al-karam (anggur), al-hinthah (gandum), atau at-tinah (tin). Karena godaan iblis (Azazil), mereka makan buah terlarang, maka jatuh hukuman bagi mereka, yaitu diturunkan ke bumi, yang bertepatan pada hari Jumat. Ulama berbeda pendapat tentang tempat turunnya Adam AS, sebagian mengatakan di Dahna (antara Mekah dan Thaif), Shafa, atau Sri Langka India. Sebagian ulama mengatakan, Hawa diturunkan di Marwa, atau Jedah. Sedangkan Iblis di Basrah dan ular yang menyertainya di turunkan di Isbahan. Sebagian ulama mengatakan, Adam AS membawa hajar aswad dan segenggam daun syurga.

Manusia diciptakan dari Adam AS, yang darinya diciptakan Hawa, dan dari keduanya dikembangbiakan laki-laki dan perempuan yang banyak (QS An-Nisa: 1). Di Bumi, manusia akan hidup, mati dan darinya akan dibangkitkan kembali (QS Al-A’raf: 11-25).

Adam AS dan hawa memiliki keturunan diantaranya Qabil dan Habil. Karena Qabil tidak menerima ketentuan pernikahan silang, Qabil membunuh saudaranya Habil, dan menguburnya seperti yang dia lihat dari burung gagak. Ahli Kitab menjelaskan, pembunuhan terjadi di Damaskus Selatan, tepatnya di Gunung Qasiyun. Selanjutnya Qabil menetap di daerah Qanin, dan memiliki keturunan antara lain Khanuk, yang memiliki anak Andar, selanjutnya Mihwayil, selanjutnya Mutawasyil, selanjutnya Lamik. Lamik memiliki istri Ada dan Shila, dan dari keduanya punya anak Abil, Naubil, Tubilqin dan Ni’ma. Abil menempati daerah Al-Qulab. Naubil dikenal sebagai pembuat alat musik pertama. Sedangkan Tubilqin adalah orang yang pertama mengolah tembaga dan besi.

Menurut kisah dalam Taurat, ketika berusia 130 tahun, Adam memiliki anak bernama Syits. Ketika berusia 165 tahun, Syits punya anak Anwasy dan meninggal usia 807 tahun. Saat berusia 90 tahun, Anwasy punya anak Qinan, dan hidup sampai umur 815 tahun. Saat usia 70 tahun, Qinan punya anak Mihlayil, dan menjalani hidup sampai usia 815 tahun. Saat usia 65 tahun, Mihlayil punya anak Yurad dan hidup 800 tahun. Ketika Yurad berusia 162 tahun, punya anak bernama Khunuk, dan hidup selama 800 tahun. Ketika umur 65 tahun, Khunuk punya anak Matwasalakh dan hidup 800 tahun. Ketika berusia 187 tahun, Matwasalakh punya anak Lamik, dan hidup 782 tahun. Ketika berusia 182 tahun, Lamik punya anak bernama Nuh AS, dan Lamik hidup  595 tahun.

Mihlayil disebut sebagai raja oleh orang Persia, dia dipercaya sebagai pembangun kota dan benteng besar, sekaligus pembangun kota Babilonia dan as-Sus al-Aqsha. Ia berkuasa selama 40 tahun. Setelah wafat, kekuasan dilanjutkan putranya Yarad. Putra Yarad, yaitu Khunuk, dipercaya sebagai Nabi Idris AS.

Sebuah kisah menyebutkan, Hawa melahirkan 20 kali dengan masing-masing anak kembar, kisah lain menyebutkan 120 kali. Sampai wafatnya, Adam AS memiliki 40 anak dan keturunan sebanyak 400 ribu jiwa. Nama anak Adam AS yang lain diantaranya Wadd, Yughuts, Yaug, Suwaa dan Nar. Patung yang disembah pertama oleh manusia adalah patung Wadd, akibat begitu cintanya orang-orang pada masa tersebut terhadap Wadd yang terkenal sangat sholeh dan berbakti kepada Adam AS.

Adam AS wafat saat berusia 1.000, 957, atau 930 tahun, di Jabal Abu Qubais atau Mekah. Namun ada juga yang mengatakan di Hindi. Saat banjir bah, sumber lain mengatakan, Nabi Nuh AS memindahkan jasad Adam AS ke Baitul Maqdis. Sedangkan Hawa meninggal setahun setelah Adam AS. 

Manusia Pertama

Ada berbagai perbedaan tajam mengenai kisah Nabi Adam AS. Berikut diantara beberapa perbedaan tersebut. Pertama, kapan Nabi Adam AS hadir di bumi?. Menurut Nature World News, Nabi Adam AS hadir di bumi pada sekitar tahun 207 ribu SM. Menurut pendapat Agus Haryo Sudarmojo, dalam bukunya Benarkah Adam Manusia Pertama, Nabi Adam AS hadir di bumi pada sekitar 150 – 120 ribu SM. Sedangkan menurut Tafsir Ibnu Katsir, Nabi Adam AS hadir di bumi sekitar tahun 10 ribu SM. Sementara menurut Al-Maghluts Sami bin Abdullah, dalam bukunya Sejarah para Nabi dan Rosul, Nabi Adam AS hadir di bumi pada tahun 5.872 – 4.942 SM.

Kedua, apakah Adam AS manusia pertama? Ahli tafsir meyakini Adam AS sebagai manusia pertama, sedangkan makhluk yang hidup sebelumnya hanyalah Jin. Sementara ahli sains meyakini manusia purba sudah hidup 2,5 juta tahun yang lalu, sedangkan Homo Sapiens telah hidup 150 ribu tahun yang lalu dan sudah memiliki peradaban sekitar 10 ribu tahun yang lalu.

Ketiga, apakah Adam AS diturunkan dari langit di jazirah Arab sekitar Mekah, Sumeria ataukah India? Buku sejarah mencatat, Jazirah Arab (Mekkah) tidak memiliki sejarah kuno, karena peradaban kuno berkembang di Kawasan sekitar Sumeria (Irak), Mesir dan Israel.

Jika ada perbedaan, tentu ada persamaan. Kesamaan atau kemiripan kisah tentang Nabi Adam AS antara lain: peradaban awal muncul di sekitar sungai Efrat dan Tigris. Ahli sejarah mencatat, Bangsa Sumeria di Eridu pernah memiliki peradaban tinggi dengan delapan raja, tiga diantaranya adalah Raja Alulim, Alalgar dan Dumuzi. Sedangkan ahli agama mencatat, di tempat yang sama, yaitu Babilonia (lokasi yang sama dengan Eridu), dan jaman yang relatif sama, memiliki kisah Raja Mihlayil (Mihlayil bin Qinan bin Anwasy bin Syits bin Adam AS) dan Raja Yarad (orang tua Nabi Idris AS). Bisa di duga, kisah yang hampir sama ini muncul di buku sejarah sekaligus di buku agama.

Dari berbagai kisah yang tidak seluruhnya terhubung, Penulis mencoba merangkai dan membuat kesimpulan, meskipun tingkat kebenaranya sangat lemah, namun paling tidak bisa dijadikan pijakan untuk penelurusan lanjutan. Adam AS mungkin benar, sebagai manusia (spesies Homo Sapiens) pertama yang hidup di sekitar Mesir (Afrika) atau Sumeria (Mesopotamia). Mengacu kepada Nature World News dan Agus Haryo Sudarmojo, kemungkinan waktunya di sekitar 207-120 ribu tahun yang lalu. Adam AS mempunyai keturunan yang banyak, hidup menyebar di sekitar Mesir, Sumeria, dan bahkan mungkin ke seluruh belahan bumi, terutama di Kawasan India dan China. Dari silsilah inilah, muncul peradaban kuno manusia modern di empat Kawasan bumi, yaitu di sekitar Sungai Nil Mesir, Sungai Efrat-Tigris Sumeria, Sungai Gangga India dan Sungai Kuning China. Selanjutnya, di Kawasan Mesir Sumeria, muncul peradaban dan rumpun agama Timur Tengah yaitu Yahudi, Kristiani, Islam dan turunannya. Di Kawasan India muncul peradaban dan rumpun agama Hindhu, Budha dan turunannya. Sedangkan di Kawasan China muncul peradaban dan rumpun agama Konghucu, Shinto dan turunannya. 

Mitos Penciptaan Manusia

Yahudi, Kristen dan Islam mempunyai kisah penciptaan manusia yang relatif sama, yaitu bermula dari Adam AS. Secara garis besar, kisah Adam AS pada ajaran ketiganya hampir serupa, perbedaan hanya muncul pada beberapa detailnya saja.

Selain kisah Adam AS, banyak sekali mitos penciptaan awal manusia dari berbagai kepercayaan di belahan dunia. Bangsa Norwegia, mempunyai kisah penciptaan sendiri, dengan tokoh utamanya Odin dan anaknya Thor. Bangsa Babilonia juga memiliki kisah penciptaan sendiri, dengan tokohnya Dewa Marduk. Mesir punya mitos lain dengan tokoh Dewa Atum. Bangsa Aztescs mempunyai mitos dengan tokoh Aztescs Coatlicue. Bangsa China punya mitos Yin - Yang, serta Dewa Pangu dan Dewi Nuwa. Bangsa Jepang memiliki mitos Izanag dan Izanami. Dan masih banyak lagi mitos dan kisah tentang penciptaaan manusia pertama.

Dari berbagai mitos dan kisah tersebut, dapat ditarik kesimpulan, bahwa semua ajaran agama dan aliran kepercayaan, selalu memiliki (membangun) narasi tentang penciptaan manusia pertama. Hal ini mengindikasikan, betapa pentingnya kisah tentang penciptaan manusia pertama, bagi agama atau kepercayaan itu sendiri. Bisa jadi, semua mitos tersebut mengarah pada satu nama manusia pertama, Adam AS. 

Kerajaan Pertama di Bumi

Seperti dijelaskan di atas, para sejarawan menyimpulkan, kerajaan pertama Bumi muncul di kota Eridu, dengan rajanya bernama Alulim, kemudian dilanjutkan Raja Alalgar dan Dumuzi. Sedangkan para ahli agama menyatakan, kerajaan pertama Bumi muncul di Babilonia kuno dengan nama raja Mihlayil dilanjutkan Yarad.

Kedua kota tersebut, yaitu Eridu dan Babilonia, sama-sama berada di pinggiran sungai Efrat dan Tigris. Perkiraan waktu Raja Alulim dan Mihlayil juga relaitif dekat. Patut di duga, keduanya, kota Babilonia versus Eridu, dan Alulim versus Mihlayil adalah obyek yang sama. 

NABI IDRIS AS (4.533 – 4.188 SM)

Nabi Idris AS adalah keturunan Adam AS yang keenam, bernama Khanuk. Khanuk adalah putra Yurad bin Mihyayil bin Qinan bin Anwasy bin Syits bin Adam AS. Meskipun silsilah ini akurasinya rendah, namun tidak ada pilihan lain, kita gunakan sebagai pijakan awal.

Pada suatu kisah disebutkan, bahwa Idris AS lahir sekitar 682 tahun setelah Adam AS, dan sempat hidup bersama selama 380 tahun. Sementara pada judul bagian ini, kehidupan Idris AS berlangsung dari 4.533 – 4.188 SM, sedangkan kehidupan Adam AS berlangsung dari 5.872 – 4.942 SM. Kenapa tidak konsisten? Jawabanya, seperti disebutkan sebelumnya, tidak ada bukti-bukti sejarah yang meyakinkan pada periode ini, semua penanggalan bersifat perkiraan dan dugaan semata.

Telah dijelaskan di bagian atas, Yurad adalah ayah Nabi Idris yang menjadi seorang raja, yang mewarisi dari ayahnya Mihyayil. Namun belum diketahui, apakah Idris AS juga seorang raja pewaris Yurad.

Seperti halnya orang tua dan kakek yang hidup di Babilonia, Idris AS juga hidup bersama kaumnya di Babilonia. Namun ada kisah yang menceritakan, Idris AS juga sempat pergi dan berdakwah ke Memphis Mesir.

Nabi di kenal sebagai orang yang pertama kali menulis dengan kerikil. Sementara penemuan ilmiah telah membuktikan, bahwa tulisan pertama di dunia ditemukan di wilayah Sumeria. Dari kedua versi sejarah ini, bisa di duga, Idris AS mungkin memang menjadi orang pertama yang mengajarkan tata tulis kepada umat manusia.

Menurut tafsir para ulama, Nabi Idris AS di angkat ke langit dan meninggal di sana.

====================================selesai=================================
Catatan: Tulisan ini adalah bagian dari sebuah buku, lanjutan dari tulisan : Pendahuluan

 

Komentar

  1. Konon peradaban Atlantis jg sdh modern, sekitar 12.000 tahun yg lalu... Benarkah?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

The 360 Leader - John C Maxwell

Hampir semua pemimpin memiliki pimpinan yang lebih tinggi. Bolehlah dibilang, tidak ada pemimpin yang tidak memiliki pemimpin diatasnya. Karenanya, buku The 360 Leader karangan John C. Maxwell ini sejatinya adalah untuk semua pemimpin, bukan hanya untuk para manajer yang selalu berada di bawah para pemilik perusahaan. Pun demikian, penjelasan buku ini memang lebih difokuskan kepada para manajer, senior manajer dan para pemimpin sejenis dalam perusahaan yang berada di bawah kepemimpinan orang-orang di atasnya. Buku setebal 400 halaman ini mengawali penjelasanya dengan 7 mitos tentang memimpin dari bagian tengah. Berikutnya menjelaskan tantangan yang dihadapi pemimpin 360 Derajat. Pada bagian ketiga dijelaskan bagaimana memimpin ke atas. Bagian keempat dan kelima menjelaskan praktik memimpin ke samping dan ke bawah. Pada bagian akhir dijelaskan nilai-nilai pemimpin 360 Derajat. Prinsip utama dari kepemimpinan 360 derajat adalah bahwa pemimpin bukanlah posisi, melainkan pe

Liburan Keluarga di Kuala Lumpur

Masjid Putra Kunjungan Kuala Lumpur kali ini merupakan yang ke sekian kalinya, tapi menjadi yang pertama kali untuk liburan keluarga. Liburan keluarga selalu mendapatkan pengalaman yang berbeda dibandingkan liburan bersama teman kantor, apalagi jika dibandingkan dengan perjalanan dinas. Seperti biasanya, kami memilih untuk ''berjalan sendiri", tanpa bantuan agen travel atau pun guide lokal. Otomatis, saya akan menjadi EO sekaligus guide-nya. Kami sudah pesan tiket jauh hari, agar keluarga merasa nyaman dan tentu saja agar harga tiket lebih miring. Kami mendapat tiket Malaysia Airline PP sekitar 1,7 juta rupiah, karena berdekatan dengan liburan Natal. Jika waktu kunjungan jauh dari liburan bersama, mungkin bisa mendapatkan tiket lebih hemat. Untuk akomodasi, kami pilih tengah kota, agar mudah jalan kaki kemana pun, dan tentu saja dekat dengan Petronas Twin Tower. Tidak usah kawatir harga mahal, buktinya saya mendapatkan hotel butik yang sangat nyaman, denga

Empat Komponen Manusia

Banyak referensi tentang kehidupan manusia telah saya pelajari, khususnya dari buku-buku tasawuf. Sejauh ini saya pahami bahwa manusia memiliki tiga komponen yang tidak terpisahkan, yaitu fisik, akal dan ruh. Alhamdulillah, pada renungan saya di segmen terakhir bulan ramadhan 1432 H ini, terbuka pemahaman baru mengenai komponen pembentuk manusia. Tentu saya meyakini kebenaran pemahaman ini, tapi bagaimana pun saya tetap membuka kemungkinan adanya pemahaman yang lebih baik. Manusia terbentuk dari empat bagian atau komponen yang tidak terpisahkan, yaitu: Pertama, Fisik atau jasad. Inilah bagian paling mudah dikenali. Fisik merupakan komponen utama dari semua makhluk di bumi ini. Melalui fisik inilah keberadaan makhluk di bumi dapat dilihat, dirasa dan dikenali. Karena komponen fisik ada di seluruh makhluk bumi, baik makhluk hidup maupun mati, maka tingkatan fisik merupakan tingkatan terendah, setara dengan tingkatan tumbuhan, hewan, tanah dan seterusnya. Kedua, Nyawa at