Langsung ke konten utama

The 360 Leader - John C Maxwell




Hampir semua pemimpin memiliki pimpinan yang lebih tinggi. Bolehlah dibilang, tidak ada pemimpin yang tidak memiliki pemimpin diatasnya. Karenanya, buku The 360 Leader karangan John C. Maxwell ini sejatinya adalah untuk semua pemimpin, bukan hanya untuk para manajer yang selalu berada di bawah para pemilik perusahaan. Pun demikian, penjelasan buku ini memang lebih difokuskan kepada para manajer, senior manajer dan para pemimpin sejenis dalam perusahaan yang berada di bawah kepemimpinan orang-orang di atasnya.

Buku setebal 400 halaman ini mengawali penjelasanya dengan 7 mitos tentang memimpin dari bagian tengah. Berikutnya menjelaskan tantangan yang dihadapi pemimpin 360 Derajat. Pada bagian ketiga dijelaskan bagaimana memimpin ke atas. Bagian keempat dan kelima menjelaskan praktik memimpin ke samping dan ke bawah. Pada bagian akhir dijelaskan nilai-nilai pemimpin 360 Derajat.

Prinsip utama dari kepemimpinan 360 derajat adalah bahwa pemimpin bukanlah posisi, melainkan pengaruh. Untuk menjadi pemimpin 360 derajat, Anda tidak bisa mengandalkan posisi yang diberikan kepada Anda, namun Anda harus membangun sendiri pengaruh kepada atasan, kolega dan bawahan.

Prinsip penting memimpin ke atas adalah anda harus mampu mengangkat beban berat pimpinan dan meringankannya, berbuat lebih dari yang diharapkan, membangun hubungan baik dan menunjukkan citra diri yang positif. Prinsip penting memimpin ke samping adalah membantu kolega, memuji dan mendukung mereka untuk menang. Prinsip utama memimpin ke bawah adalah menyebarkan visi anda, berikan teladan dengan pribadi yang anda harapkan, mendengar suara bawahan, melihat mereka dari sudut kekuatannya dan tempatkan mereka di zona kekuatan tersebut, kembangkan mereka, beri pujian dan hadiah atas hasil yang telah diberikan.

Berikut adalah perincian prinsip dari seorang pemimpin 360 derajat.


5 Level Kepemimpinan

1.       Posisi - Right. Orang mengikuti anda karena mereka harus melakukan hal tersebut, karena posisi Anda
2.       Izin - Relationships. Orang mengikuti anda karena mereka ingin melakukan hal tesebut.
3.       Produksi – Result. Orang mengikuti Anda, karena apa yang telah Anda lakukan untuk organisasi tersebut
4.       Pengembangan Manusia – Reproductions. Orang mengikuti Anda, karena apa yang telah Anda lakukan untuk mereka.
5.       Kedirian – Respect. Orang mengikuti Anda, karena siapa Anda dan apa yang telah Anda representasikan. Level ini menjadi hak bagi mereka yang telah bertahun-tahun mendedikasikan diri untuk mengembangkan orang lain dan organisasi.


7 Mitos Memimpin dari Bagian Tengah

1.       Mitos posisi: Saya tidak bisa memimpin, jika saya tidak berada di posisi teratas. Ukuran yang sesungguhnya dari kepemimpinan adalah pengaruh, tidak lebih, tidak kurang.
2.       Mitos tujuan: saat saya mencapai puncak, barulah saya akan belajar untuk memimpin.
3.       Mitos pengaruh: jika saya sudah berada di puncak, orang pasti akan mengikuti saya. Anda mungkin dapat memberi posisi tertentu kepada seseorang, tetapi Anda tidak dapat memberinya kepemimpinan sejati. Pengaruh harus diperoleh melalui usaha
4.       Mitos tidak berpengalaman: saat saya sampai di puncak, saya akan memegang kendali. Posisi Anda tidak memberi kendali penuh. Keinginan besar untuk melakukan inovasi, membenahi, mencipta dan untuk menemukan cara yang lebih baik, semuanya adalah karakteristik kepemimpinan.
5.       Mitos kebebasan: saat saya sampai di puncak, saya tidak akan dibatasi lagi. Hak Anda berkurang seiring kenaikan posisi di organisasi. Sebaliknya tanggung jawab Anda membesar seiring kenaikan posisi.
6.       Mitos potensi: saya tidak dapat mencapai potensi saya, jika saya bukan pemimpin tertinggi
7.       Mitos semua atau tidak sama sekali: jika saya tidak dapat mencapai puncak, saya tidak akan mencoba memimpin.


7 Tantangan yang dihadapi Pemimpin 360 Derajat

1.       Ketegangan: tekanan karena terperangkap di tengah. Kiat: melepaskan diri dari berbagai batasan yang diberikan orang lain kepada Anda.  Jangan focus pada batasan, tapi pada kesempatan.
a.       Berikut factor ketegangan: Pemberdayaan dari atasan Anda, Inisiatif yang tidak melewati batasan, Parameter kerja, Kebiasan apresiasi oleh atasan Anda
b.      Berikut kiat meringankan ketegangan: merasa nyaman dengan posisi di tengah, tahu apa yang harus dimiliki dan direlakan, Tahu akses cepat untuk menjawab saat terjebak di tengah-tengah, jangan pernah melanggar posisi anda maupun kepercayaan dari pemimpin anda, temukan cara untuk mengurangi ketegangan.
2.       Kefrustasian: mengikuti seorang pemimpin yang tidak efektif. Kiat: tugas anda bukan untuk memperbaiki pemimpin, tapi memberi nilai tambah. Jika pemimpin tidak mau berubah, ubahlah sikap anda. solusi: buat hubungan yang kokoh, harga kekuatan pemimpin, beri nilai tambah, minta ijin untuk menutupi kelemahan, berikan bahan referensi yang dapat mengembangkan pemimpin, dukung pemimpin secara public
3.       Banyak topi: satu kepala banyak topi. Kiat: mengetahui topi mana yang harus dikenakan dan menikmati tantangan tersebut. Pemimpin sukses selalu focus pada satu, dua atau tiga hal yang paling bisa dikerjakan. Meski berganti topi, sikap dan perilaku harus konsisten dan dapat diprediksi oleh semua orang.
4.       Ego: anda kerap tersembunyi di tengah. Kiat: kepemimpinan yang terus menerus baik mendapat perhatian. Solusi: lebih konsentrasi pada tugas daripada impian, hargai posisi, temukan kepuasan, terimalah pujian dari orang lain dengan posisi anda.
5.       Pemenuhan: pemimpin lebih suka di depan daripada di tengah. Kiat: kepemimpinan lebih berhubungan dengan disposisi, bukan posisi. Pengaruhi orang lain dari mana pun posisi Anda.
6.       Visi: memperjuangkan visi menjadi lebih  sulit karena bukan Anda penciptanya. Kiat: semakin banyak berinvestasi pada visi, maka semakin menjadi visi anda sendiri.
7.       Pengaruh: memimpin orang lain di luar posisi anda tidak mudah. Kiat: pikirkan pengaruh, bukan posisi. Orang mengikuti pemimpin yang:
a.       Peduli: orang mengikuti pemimpin yang mereka kenal
b.      Berkarakter: orang mengikuti pemimpin yang mereke percaya
c.       Kompeten: orang mengikuti pemimpin yang mereka hormati
d.      Konsisten: orang mengikuti pemimpin yang dapat didekati
e.      Komitmen: orang mengikuti pemimpin yang mereka kagumi


9 Prinsip Memimpin Ke Atas

Satu kalimat yang paling tepat mewakili prinsip ini adalah: ikuti saya, saya berada tepat di belakang Anda. Prinsipnya adalah mendukung pemimpin, memberi nilai tambah bagi organisasi, membedakan diri Anda dari kolega dengan pekerjaan yang lebih baik.
1.       Memimpin diri sendiri dengan sangat baik. 7 area yang harus menjadi perhatian: mengelola emosi – kapan memperlihatkan emosi dan kapan menahannya, mengelola waktu, mengelola prioritas – jika anda mengejar dua kelinci keduanya akan lepas – tahu hal apa yang harus berhenti anda lakukan, mengelola energy – musuh terbesar dari pemikiran positif adalah kesibukan, mengelola pemikiran – satu menit berpikir kadang lebih bermanfaat dari satu jam bekerja tanpa rencana, mengelola kata, mengelola kehidupan pribadi – sukses adalah ketika oarng-orang terdekat saya paling mencintai dan menghargai saya.
2.       Meringankan beban pemimpin Anda. Angkat beban pimpinan, jangan malah menambah beban. Caranya: kerjakan tugas anda dengan baik, saat ketemua masalah berikan solusi, beritahu pemimpin apa yang perlu mereka dengar bukan apa yang ingin mereka dengar, kerahkan upaya ekstra, bela pemimpin kapanpun, gantikan pemimpin kapanpun anda bisa melakukan, tanyakan bagaimana anda dapat mengangkat bebannya.
3.       Mau melakukan hal yang tidak mau dilakukan orang lain. Artinya: mengambil pekerjaan sulit, bekerja keras, bekerja dengan keanoniman, sukses dengan orang-orang yang sulit, bersedia menanggung resiko, mengakui kesalahan, melakukan lebih dari yang diharapkan, pertama kali maju memberi bantuan, bersedia menjalankan tugas yang bukan tanggung jawab mereka, memikul tanggung jawab atas tanggung jawab mereka
4.       Melakukan lebih dari sekedar mengelola, yaitu memimpin. Manajer bekerja dengan proses, pemimpin bekerja dengan manusia. Kriteria pemimpin: berpikir untuk jangka yang lebih panjang, melihat kontek yang lebih besar, mendobrak batasan, memberi penekanan pada hal yang tidak berwujud, belajar bergantung pada instuisi, menanamkan kekuasan pada orang lain, melihat diri sebagai agen perubahan
5.       Investasi di ikatan relasional. Perlu beradaptasi dengan kepribadian atasan, sekaligus tetap menjadi diri sendiri dan mempertahankan integritas. Membangun relasional: mendengar detak jantung pemimpin, mengetahui prioritas pemimpin, paham antusiasme pemimpin, dukung visi pemimpin, hubungkan dengan minatnya, pahami kepribadiannya, raih kepercayaan dari pemimpin – loyalitas di depan umum menghasilkan kekuatan secara pribadi, bekerja dengan kelemahan pemimpin, hargai keluarganya.
6.       Bersiaplah setiap kali mengambil waktu pemimpin Anda. caranya: siapkan waktu 10x, jangan biarkan atasan berpikir untuk anda, bawa sesuatu ke atas meja, saat diminta bicara jangan improvisasi, berbicara dengan bahasanya, langsung ke inti masalah, berikan keuntungan untuk investasi pemimpin anda.
7.       Ketahui kapan harus mendorong kapan menahan diri. Ide yang tepat pada waktu yang salah hanya akan diterima sebagai ide buruk. Para pemimpin yang sukses akan mengambil langkah yang tepat pada saat yang tepat dengan motif yang tepat. Pemimpin yang efektif harus dapat membaca atmosfer tempat kerja mereka.
8.       Menjadi pemimpin yang diandalkan. Selalu menemukan cara untuk mewujudkan sesuatu. Punya kemauan dan kapasitas untuk mengangkat beban atasan saat mereka memerlukannya. Tetap produktif di saat tekanan tinggi, beban berat, sumber daya sedikit, momentum rendah, saat atasan tidak di tempat, dan bahkan saat waktu terbatas.
9.       Jadi orang yang lebih baik hari esok dibandingkan hari ini. Berorientasi pada pertumbuhan daripada target. Jika anda tidak bergerak maju sebagai pelajar berarti anda bergerak mundur sebagai seorang pemimpin. Anda tidak dapat merubah tempat anda memulai tetapi dapat merubah arah yang akan dituju. Satu-satunya cara untuk mengembangkan organisasi anda adalah dengan mengembangkan pemimpin yang menjalankannya.


7 Prinsip Memimpin ke Samping

Kalimat yang tepat untuk menjelaskan bagian ini adalah: ikuti saya, saya akan berjalan bersama Anda, saya akan membantu Anda untuk menang. Berikut 7 prinsip memimpin ke samping
1.       Memahami, mempraktikkan dan melengkapi lingkaran kepemimpinan. Orang selalu bergerak kea rah dimana seseorang meninggikan mereka dan menjauhi siapa pun yang merendahkan mereka. Berikut 7 titik lingkaran kepemimpinan: peduli – belajar – menghargai - memberi kontribusi - mengungkapkan secara verbal - memimpin dan sukses.
2.       Mendahulukan upaya melengkapi sesama pemimpin daripada bersaing. Tujuan keseluruhan dari persaingan adalah memanfaatkannya demi kemenangan bersama.
3.       Menjadi seorang teman. Beberapa cara membangun pertemanan: dengarkan, temukan kesamaan diluar hubungan kerja, menyediakan diri diluar jam kerja, selera humor, katakana sebenarnya saat orang lain tidak.
4.       Menghindari politik kantor. Orang hebat berbicara tentang gagasan, orang rata-rata berbicara tentang diri mereka sendiri, dan orang kecil bicara tentang orang lain. Dalam segala hal, perbuatlah terhadap orang lain apa yang kamu kehendaki mereka perbuat terhadapmu.
5.       Perluas lingkaran pergaulan Anda. Caranya: keluar dari lingkaran dalam saat ini, keluar dari keahlian saat ini, keluar dari kekuatan saat ini, keluar dari prasangka diri, keluar dari rutinitas.
6.       Membiarkan ide terbaik menang. Carilah ide dari segala sumber, dorong ide orang lain yang memang lebih baik, jangan paksakan ide Anda yang menang.
7.       Jangan berpura-pura sempurna. Akui kesalahan, minta saran, tidak kuatir dengan pikiran orang, singkirkan harga diri.


7 Prinsip Memimpin ke Bawah.

Kalimat yang tepat untuk bagian ini adalah: ikuti saya, saya akan memberi nilai tambah kepada Anda. memimpin melalui pengaruh, bukan posisi, kekuasaan, atau pendayagunaan. Berikut 9 prinsip memimpin ke bawah.
1.       Berjalan perlahan melewati lorong. Jangan habiskan waktu anda di ruangan mewah, berjalanlah pelan-pelan di lorong untuk mengamati bagaimana orang-orang melihat anda, bicaralah dengan bawahan, sediakan waktu yang banyak untuk mereka. Kurangi kecepatan karena mereka tidak secepat anda. Ekspresikan kepedulian. Keseimbangan antara ketertarikan pribadi dengan professional. Beri perhatian saat bawahan menghindari Anda. Urus mereka, maka mereka akan mengurus Anda.
2.       Melihat semua orang sebagai angka 10. Setiap orang punya kelebihan, lihatlah kelebihanya dengan nilai 10, dan fokuskan pada kelebihan tersebut, bukan kekurangannya. Semua orang luar biasa dalam suatu hal, sehingga angka 10 tidak selalu tampak sama. Perlakukan mereka dengan angka 10. Lihatlah siapa merka di kemudian hari. Jika mereka kehilangan keyakinan, pinjami dengan keyakinan Anda. Pergoki mereka saat melakukan hal yang benar. Berprasangka baik kepada mereka.
3.       Kembangkan setiap anggota tim sebagai seseorang. Pengembangan diri adalah proses jangka panjang. Temukan mimpi dan hasrat setiap orang, karena ketika anda mengabaikan hasrat mereka maka anda telah mengabaikan sumber utama kekuatannya. Sesuaikan gaya kepemimpinan anda terhadap mereka, bukan mereka yang beradaptasi terhadap anda. Bantu mereka mengenal diri mereka sendiri. Bersedia melakukan percakapan sulit. Merayakan kemenangan dengan tepat. Persiapkan mereka untuk memimpin.
4.       Tempatkan orang di zona kekuatan mereka. Alas an nomor satu orang tidak menyukai pekerjaan adalah karena tidak bekerja di bidang kekuaran mereka. Orang sukses menemukan zona kekuatan mereka sendiri, pemimpin sukses menemukan zona kekuatan orang-orang yang mereka pimpin.
5.       Berikan contoh dari perilaku yang anda inginkan. Perilaku anda menentukan budaya. Sikap anda menentukan atmosfer. Nilai anda menentukan keputusan. Investasi anda menentukan imbal hasil. Karakter anda menentukan kepercayaan. Etos kerja anda menentukan produktifitas. Pertumbuhan anda menentukan potensi.
6.       Sebarkan visi. Visi haru jelas. Diketahui maksudnya. Diketahui tujuannya. Menantang. Ada hubungan antara masa lalu masa sekarang dan masa depan. Berikan kisah pada visi tersebut. Berikan gairah pada upaya mencapai visi tersebut.
7.       Hadiah untuk hasil. Berikan pujian pribadi kemudian pujian umum. Berikan lebih dari sekedar pujian, karena pujian dapat menyembuhkan penyakit, sedangkan memelihara dapat menafkahi mereka. Jangan berikan penghargaan yang sama pada semua orang.


5 Nilai dari Pemimpin 360 Derajat

Berikut adalah nilai-nilai yang perlu dipedomani pemimpin 360 derajat.
1.       Tim pemimpin lebih efektif daripada hanya satu pemimpin
2.       Pemimpin dibutuhkan di semua level organisasi
3.       Sukses memimpin di satu level adalah penentu untuk sukses di level selanjutnya
4.       Pemimpin baik di level tengah menghasilkan pemimpin yang baik di level puncak
Pemimpin 360 derajat memiliki kualitas yang diperlukan oleh setiap organisasi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Liburan Keluarga di Kuala Lumpur

Masjid Putra Kunjungan Kuala Lumpur kali ini merupakan yang ke sekian kalinya, tapi menjadi yang pertama kali untuk liburan keluarga. Liburan keluarga selalu mendapatkan pengalaman yang berbeda dibandingkan liburan bersama teman kantor, apalagi jika dibandingkan dengan perjalanan dinas. Seperti biasanya, kami memilih untuk ''berjalan sendiri", tanpa bantuan agen travel atau pun guide lokal. Otomatis, saya akan menjadi EO sekaligus guide-nya. Kami sudah pesan tiket jauh hari, agar keluarga merasa nyaman dan tentu saja agar harga tiket lebih miring. Kami mendapat tiket Malaysia Airline PP sekitar 1,7 juta rupiah, karena berdekatan dengan liburan Natal. Jika waktu kunjungan jauh dari liburan bersama, mungkin bisa mendapatkan tiket lebih hemat. Untuk akomodasi, kami pilih tengah kota, agar mudah jalan kaki kemana pun, dan tentu saja dekat dengan Petronas Twin Tower. Tidak usah kawatir harga mahal, buktinya saya mendapatkan hotel butik yang sangat nyaman, denga

Empat Komponen Manusia

Banyak referensi tentang kehidupan manusia telah saya pelajari, khususnya dari buku-buku tasawuf. Sejauh ini saya pahami bahwa manusia memiliki tiga komponen yang tidak terpisahkan, yaitu fisik, akal dan ruh. Alhamdulillah, pada renungan saya di segmen terakhir bulan ramadhan 1432 H ini, terbuka pemahaman baru mengenai komponen pembentuk manusia. Tentu saya meyakini kebenaran pemahaman ini, tapi bagaimana pun saya tetap membuka kemungkinan adanya pemahaman yang lebih baik. Manusia terbentuk dari empat bagian atau komponen yang tidak terpisahkan, yaitu: Pertama, Fisik atau jasad. Inilah bagian paling mudah dikenali. Fisik merupakan komponen utama dari semua makhluk di bumi ini. Melalui fisik inilah keberadaan makhluk di bumi dapat dilihat, dirasa dan dikenali. Karena komponen fisik ada di seluruh makhluk bumi, baik makhluk hidup maupun mati, maka tingkatan fisik merupakan tingkatan terendah, setara dengan tingkatan tumbuhan, hewan, tanah dan seterusnya. Kedua, Nyawa at