Langsung ke konten utama

Sejarah Nabi dan Agama Perlu ditinjau Kembali

Sejarah nabi dan agama telah di tulis oleh banyak ahlinya pada masa kuno. Baik sejarah agama Islam, Kristen, Yahudi dan seterusnya. Beberapa penulis sejarah agama Islam ternama masa lalu antara lain :

  • Wahab bin Munabbih, wafat 114 H
  • Al-Imam Ali bi Hamzah al-Kasai an-Nahwi, wafat 189 H
  • Sahl bin Abdullah at-Tustari, wafat 283 H
  • Al-Amin al-Mukhtar Izzul Malik Muhammad bin Abdul Malik al-Musabbihi, wafat 420 H
  • dan (mungkin) yang paling terkenal adalah Ibnu Katsir, atau Ismail bin Umar al-Qurasyi bin Katsir bin Dhau bin Katsir bin Zara al-Bashri ad-Dimasqa, al faqih asy-syafii, Imaduddin al-hafizh Abu al-FIda, wafat 774 H.

Membaca kisah dalam buku para ahli sejarah masa lalu, membawa pemikiran lebih jauh, yaitu keselarasan antara kisah dalam buku tersebut dengan sejarah manusia yang disimpulkan oleh para ilmuwan sejarah masa kini. Beberapa ketidakselarasan tersebut bisa dipahami, karena ilmuwan sejarah masa kini memiliki beberapa pandangan baru yang tidak dimiliki oleh sejarawan semasa Ibnu Katsir. Dengan cakrawala dan informasi-informasi terbaru tersebut, perlu kiranya untuk meninjau kembali, beberapa catatan sejarah masa lalu.

Berikut adalah beberapa pandangan baru yang tidak dimiliki oleh para ahli sejarah masa lalu:

 

Bumi berbentuk bulat.

Pandangan umum jaman kuno, bumi berbentuk datar. Batas bumi adalah batas samudera luas. Ujung samudera mungkin adalah ujung bumi. Begitulah yang dipahami oleh semua orang pada jaman tersebut, baik oleh kalangan kristen, islam maupun masyakarat pada umumnya. Pandangan ini dipertegas oleh teori Aristoteles tentang geosentris, yaitu bumi sebagai pusat alam semesta.

Para ahli tafsir juga meyakini bumi datar, setidaknya begitulah pemahaman mereka atas ayat Al-Quran “dan Allah menjadikan bumi untukmu sebagai hamparan” (QS Nuh: 19). Dan berikut adalah salah satu contoh hadist yang tertulis dalam buku Ibnu Katsir, yang menyiratkan pantai adalah ujung bumi yang datar. Syahr bin Hausyah berkata, “Iblis berasal dari golongan Jin. Ketika mereka melakukan kerusakan di Bumi, Allah Swt mengirimkan kepada mereka satu pasukan dari malaikat. Selanjutnya para malaikat itu membunuh mereka dan menggiring mereka ke wilayah pesisir pantai. Iblis termasuk yang di tawan kemudian para malaikat membawanya Bersama bangsa Jin ke langit. Saat itulah Iblis berada di langit. Ketika malaikat diperintah untuk bersujud kepada Adam AS, Iblis menolaknya”.

Bahkan, pada masa sebelum tahun 1.000 SM, luas dunia dianggap hanya sebatas Kawasan Timur Tengah dan Eropa. Raja-raja yang mampu menaklukkan Kawasan tersebut telah dijuluki sebagai Maha Raja Bumi, diantaranya adalah Raja Sargon Agung dari Akkadia dan Raja Nimrod dari Babilonia.

Sedangkan mereka yang hidup sebelum 1.000 M, telah mengenal bumi lebih luas, meliputi seluruh daratan yang menyatu dengan mereka, termasuk China. Namun kehidupan di balik samudera, tetap menjadi misteri, karena mungkin samudera adalah batas ujung dari bumi yang datar.

Pandangan bumi bulat baru muncul setelah Galileo Galilei menyampaikan teori heliosentris, dimana bumi dan planet lain berbentuk bulat dan bergerak mengelilingi matahari. Tahun 1632, Galileo dipenjara oleh Gereja Katolik karena teorinya, dan akhirnya meninggal tahun 1642.

 

        Bumi bukan pusat alam semesta, tapi hanya satu diantara miliaran planet

Pandangan bahwa bumi adalah pusat alam semesta, menjadi basis kuat terhadap teori yang mengatakan bahwa manusia adalah subyek utama dari kehidupan alam semesta. Inilah pandangan yang melingkupi seluruh kehidupan jaman nabi, bahkan sampai munculnya science pada tahun 1500-an.

Kini, setelah Sebagian besar kita meyakini, bahwa bumi hanyalah satu dari miliaran planet dan bintang di alam semesta, kita mulai mencari kehidupan lain yang serupa di luar bumi. Bahkan kita mulai menduga, barangkali manusia bukanlah makhluk yang paling hebat, barangkali manusia bukanlah subyek penciptaan. Barangkali ada kisah lain, selain kisah drama antara manusia dan Sang Pencipta, sebagaimana yang disebutkan oleh kitab-kitab suci. Pencarian ini sedang berjalan, kita tidak tahu apa yang akan kita ketahui di masa mendatang.

Saat ini, manusia juga sedang berambisi untuk bisa hidup permanen di planet lain, seperti Mars. Salah satunya adalah Elon Mask dan para pemuda kaya Amerika. Kita sama sekali tidak tahu, apakah ambisi ini akan berhasil. Seandainya saja, suatu saat manusia hidup di Mars, tentu kehidupan agama akan berubah secara mendasar.

Sejauh ini, semua kitab suci dan ajaran agama, termasuk Al-Quran dan Hadist, setidaknya tafsir dari keduanya, belum menjelaskan hal demikian.

 

Kehidupan sebelum penciptaan manusia (Adam AS).

Sulit sekali, atau barangkali (mungkin) tidak ada, sejarah agama yang mengupas kehidupan sebelum penciptaan Adam AS. Hal ini menciptakan persepsi, bahwa sejarah memang bermula sejak penciptaan Adam AS.

Sementara para ilmuwan masa kini, terlepas dari seberapa besar tingkat akurasinya, telah menjelaskan awal kehidupan bumi 14 miliar tahun sebelum penciptaan Adam AS. Mereka juga telah menjelaskan berbagai kehidupan makhluk yang pernah singgah di bumi, jutaan tahun sebelum penciptaan Adam AS. Horison ini sangat jauh sekali dari jangkauan para ahli sejarah jaman Nabi.

Sebagai contoh, para ahli tafsir menganggap banjir Nuh adalah banjir terbesar yang tidak terjadi sebelum dan sesudahnya. Namun para ilmuwan meyakinkan kita, bahwa telah terjadi bencana besar di muka bumi, yang tidak terhitung jumlahnya, sebelum masa kehidupan Adam AS. Beberapa diantaranya yang populer adalah pecahnya super benua Pangaea pada 200 juta tahun yang lalu, musnahnya Dinosaurus sekitar 60 juta tahun yang lalu, letusan maha dahsyat Gunung Toba yang membentuk Danau Toba di Sumatera sekitar 840 ribu tahun yang lalu.

 

Penelitian ekstensif dan penemuan Carbon

Penelitian sejarah jaman kuno dilakukan oleh para pakar sejarah, yang pada umumnya dilakukan secara pribadi atau kelompok kecil. Sejarah dikumpulkan melalui cerita orang-orang terpercaya atau peninggalan catatan masa sebelumnya.

Saat ini, penelitian sejarah telah diselenggarakan oleh Lembaga-lembaga besar, yang di dukung oleh pemerintah atau swasta dengan kemampuan keuangan yang sangat banyak. Melalui cara ini, penggalian-penggalian berbiaya besar dimungkinkan, sehingga mampu mengungkap fakta-fakta sejarah yang lebih mendalam.

Penemuna Carbon sebagai alat pengukur umur fosil sangat berpengaruh terhadap kemajuan sejarah, demikian juga dengan timbal uranium. Dengan alat ini, sejarawan dapat mengukur umur fosil, dan akhirnya bisa menganalisa berbagai kehidupan pra-sejarah, sebelum penciptaan Adam AS. Jika ahli sejarah masa lalu memiliki rentang waktu delapan ribu tahun yang lalu, para ahli sejarah masa kini memiliki rentang waktu 14 miliar tahun yang lalu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bencana Kebakaran Los Angeles Azab Tuhan atau Fenomena Alam?

Mengawali tahun baru 2025, seluruh dunia di hebohkan dengan bencana kebakaran dahsyat di Los Angeles, yang bermula sejak Selasa 7/1/24. Kebakaran menghanguskan 40 ribu hektar lahan, menghancurkan 12 ribu bangunan, menghilangkan aset Rp 4 ribu triliun dan membunuh 24 korban manusia (*  Korban LA ). Kehebohan tidak melulu karena dampak kerugian yang begitu besar, namun juga karena komentar di sosial media dari kalangan beragama, baik komunitas Islam, Kristen maupun agama lain.  Sebagian umat Islam menyebut, dukungan USA terhadap Israel yang menghancurkan Palestina menjadi penyebab bencana. Bahkan mereka mencoba mengutak-atik angka, mencari kesamaan jumlah rumah yang hancur di Los Angeles versus Palestina, ada pula yang membandingkan jumlah luasan hektar lahan yang terbakar di Los Angeles versus Palestina. Pada intinya, mereka ingin membuktikan bahwa bencana tersebut merupakan azab Tuhan karena sikap USA terhadap Palestina.(**  LA vs Palestina ) Tidak hanya dari kalangan Isl...

Unrevealed Knowledge

Berikut beberapa ilmu pengetahuan yang belum terungkap, dan masih menjadi misteri besar dalam kehidupan manusia: 1. Apakah benar, bahwa pada masa jaman es dan sebelumnya (sebelum tahun 12.900 sebelum masehi), manusia telah memiliki peradaban yang sangat tinggi, yang dibuktikan dengan peninggalan-peninggalan bangunan luar biasa seperti Gunung Padang Indonesia, Gurun Gobi Mongolia, Gobekli Tape Turki, Abu Simbel Mesir, Pulau Paskah, Machu Piccu Peru. 2. Apakah benar, bahwa alam semesta ini multidimesi atau multiverse. Dalam arti, Bumi dan alam semesta yang kita saksikan ini hanyalah satu dimensi dari berbagai dimensi yang exist di Bumi dan alam semesta. Jika benar alam ini multi dimensi, boleh jadi ada makhluk lain yang hidup bersamaan dengan kita, sama-sama di Bumi namun dalam dimensi yang berbeda. Makhluk pada satu dimensi tidak memiliki akses terhadap dimensi lain, namun dengan ilmu dan teknis tertentu, bisa saja makhluk tersebut menembus batas, mengakses dan berkomunikasi dengan makh...

Hajar Aswad dan Mahkota Duri

Pernahkah Anda mencium Hajar Aswad, atau mendengar cerita seorang teman yang berjuang mencium Hajar Aswad? Jika sudah, Anda pasti paham, seperti apa situasi heroik perjuangan mencium Hajar Aswad di Masjidil Haram Mekah. Situasi tersebut telah terjadi sejak permulaan Islam hingga saat ini, ribuan tahun tidak berubah. Inilah salah satu video Youtube perjuangan mencium Hajar Aswad. ( Youtube: Perjuangan mencium Hajar Aswad ). Mahkota Duri, pernah Anda mendengar kisahnya? Serupa dengan Hajar Aswad, umat Kristiani juga terbawa suasana heroik ketika mencium Mahkota Duri di Notre Dame Cathedral, Paris Perancis. Ini adalah salah satu Video Youtube tentang Mahkota Duri yang amat sakral bagi umat Kristiani. ( Youtube: Mahkota Duri ) Menurut kisah umat Islam, Hajar Aswad adalah batu dari surga yang ditempatkan pada Kabah, sebuah bangunan peninggalan nabi Ibrahim dan Muhammad yang menjadi kiblat sholat bagi seluruh umat Islam di seluruh dunia. Umat Islam yang ziarah pergi haji ke Masjidil Haram Me...