Langsung ke konten utama

Jangan Jual Harga Murah

"Pak Yusuf, harga Indihome-nya dimurahin dong, susah nich jualnya...". Demikian pernyataan pertama yang saya dengar dari tim sales Indihome. Kebetulan siang ini, secara tidak sengaja, kami kumpul bersama mereka yang sedang mendapat briefing bulanan dari Supervisornya.

Mendengar pertanyaan tersebut, saya merasa tertarik, akhirnya saya duduk dan siap untuk sharing tentang pricing kepada tim sales Indihome. Sebagai informasi, sejak dua bulan lalu, kami, Telkom Lampung, menetapkan, hanya menjual Indihome dengan paket premium. Kami tidak lagi menjual Indihome Paket Hemat, Paket Murah dan sejenisnya. Hal inilah yang sering dikeluhkan oleh beberapa tim sales Indihome. Karena inilah, saya merasa tertarik untuk menjelaskan kepada mereka, bagaimana cara terbaik menetapkan harga produk.

Setelah duduk dan menyampaikan salam kepada mereka, saya ajukan pertanyaan kepada seorang yang duduk terdekat dengan saya. "Kamu pakai hape merk apa?". Dia menjawab, "Öppo". Saya tanya lagi, "Kenapa pakai Oppo?", dia menjawab kembali, "Kata temanku bagus, tapi harganya nggak terlalu mahal". Geser ke sales yang duduk di sebelahnya, saya ajukan pertanyaan yang sama. Dia menjawah, "Samsung, karena banyak teman yang pakai". Geser ke sebelahnya lagi, saya tanyakan kembali pertanyaan serupa, jawabnya, "Xiaomi, karena disarankan penjualnya".

Kepada orang keempat, saya ajukan pertanyaan berbeda, "kamu tahu nggak, apa merk hape yang paling murah?", dia menjawab, "Cross". Saya tanya lagi, "Kamu pakai hape Cross yang murah?", dengan cepat tidak membalas, "Tidak", saya potong, "Kenapa?", dia terlihat bingung, hanya senyum-senyum tidak menjawab.

Sampai di sini, saya amati wajah semua tim sales satu per satu, terlihat, sepertinya mereka mulai paham, kemana arah penjelasan saya. Saya teruskan dengan pertanyaan kepada mereka, "Apakah merk mobil paling banyak dipakai orang?", mereka menjawab, "Toyota". Saya teruskan pertanyaan, "Apakah Toyota paling murah?", mereka jawab, "Tidak". Saya ulangi pertanyaan untuk makanan Bakso paling ramai dibeli orang Lampung, mereka menjawab, Bakso Soni, dan menurut mereka, Bakso Soni juga bukan bakso paling murah di Lampung.

Selanjutnya, saya sampaikan kepada mereka, berbagai hal penting terkait tips penetapan harga produk:
  1. Di Indonesia, bahkan di dunia, tidak ada produk yang dijual paling murah, mampu menguasai market share
  2. Kita harus paham reputasi produk dan perusahaan, sebagai pertimbangan untuk menempatkan harga pada posisi yang terbaik, bukan termurah. Sebagai contoh, Toyota dianggap oleh masyarakat lebih hebat dari Daihatsu, maka sudah selayaknya, Toyota menjual Avanza lebih mahal dari Xenia.
  3. Harga murah, seringkali menimbulkan anggapan dari masyarakat, bahwa produk yang kita jual tidak berkualitas. Dan sebaliknya.
  4. Penetapan harga yang murah secara otomatis mendapatkan untung minimal, pada gilirannya perusahaan akan menggaji karyawan, termasuk tim sales, dalam jumlah minimal, selanjutnya berdampak kepada kualitas produk yang abal-abal, dan akhirnya tidak menjamin kehidupan jangka panjang produk dan perusahaan. Sebaliknya, dengan menjual harga lebih mahal, tim sales bisa menerima kompensasi lebih banyak, mampu memberi pelayanan kepada pelanggan lebih baik, dan seterusnya.
Jangan jual produk Anda dengan harga murah, tempatkan produk pada posisi yang selayaknya. Semoga sukses.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The 360 Leader - John C Maxwell

Hampir semua pemimpin memiliki pimpinan yang lebih tinggi. Bolehlah dibilang, tidak ada pemimpin yang tidak memiliki pemimpin diatasnya. Karenanya, buku The 360 Leader karangan John C. Maxwell ini sejatinya adalah untuk semua pemimpin, bukan hanya untuk para manajer yang selalu berada di bawah para pemilik perusahaan. Pun demikian, penjelasan buku ini memang lebih difokuskan kepada para manajer, senior manajer dan para pemimpin sejenis dalam perusahaan yang berada di bawah kepemimpinan orang-orang di atasnya. Buku setebal 400 halaman ini mengawali penjelasanya dengan 7 mitos tentang memimpin dari bagian tengah. Berikutnya menjelaskan tantangan yang dihadapi pemimpin 360 Derajat. Pada bagian ketiga dijelaskan bagaimana memimpin ke atas. Bagian keempat dan kelima menjelaskan praktik memimpin ke samping dan ke bawah. Pada bagian akhir dijelaskan nilai-nilai pemimpin 360 Derajat. Prinsip utama dari kepemimpinan 360 derajat adalah bahwa pemimpin bukanlah posisi, melainkan pe...

Pembangun Peradaban, Para Nabi dan Raja, Sejak Penciptaan hingga Menjelang Islam

Judul Buku : Pembangun Peradaban, Para Nabi dan Raja, Sejak Penciptaan hingga Menjelang Islam Penulis : Muhammad Yusuf Release : Maret 2024 Halaman : XIV + 162 Hal Format : Flipbook, eBook (PDF), Cetak (PDF Book Fold), Website. DOWNLOAD GRATIS: Edisi 2, April 2024 : FLIPBOOK    |    PDF EBOOK    |    PDF BUKU CETAK   Edisi 1, Maret 2024  : FLIPBOOK    |    PDF EBOOK    |   PDF BUKU CETAK Jika Anda lebih nyaman membaca pada website, silahkan buka masing-masing Bab pada link berikut: PEMBANGUN PERADABAN, Para NABI dan RAJA, Sejak Penciptaan hingga Menjelang Islam PENDAHULUAN -  pendahuluan BAB I  Peradaban Awal -  peradaban-awal-sebelum-4000-sm BAB II  Banjir Nuh dan Dinasti Awal -  banjir-nuh-dan-awal-dinasti-4000-3000-sm BAB III  Masa Kebangkitan Kerajaan -  masa-kebangkitan-kerajaan-3000-2000-sm BAB IV  Tanah yang Dijanjikan -  tanah-yang-di-janjikan-20...

Unrevealed Knowledge

Berikut beberapa ilmu pengetahuan yang belum terungkap, dan masih menjadi misteri besar dalam kehidupan manusia: 1. Apakah benar, bahwa pada masa jaman es dan sebelumnya (sebelum tahun 12.900 sebelum masehi), manusia telah memiliki peradaban yang sangat tinggi, yang dibuktikan dengan peninggalan-peninggalan bangunan luar biasa seperti Gunung Padang Indonesia, Gurun Gobi Mongolia, Gobekli Tape Turki, Abu Simbel Mesir, Pulau Paskah, Machu Piccu Peru. 2. Apakah benar, bahwa alam semesta ini multidimesi atau multiverse. Dalam arti, Bumi dan alam semesta yang kita saksikan ini hanyalah satu dimensi dari berbagai dimensi yang exist di Bumi dan alam semesta. Jika benar alam ini multi dimensi, boleh jadi ada makhluk lain yang hidup bersamaan dengan kita, sama-sama di Bumi namun dalam dimensi yang berbeda. Makhluk pada satu dimensi tidak memiliki akses terhadap dimensi lain, namun dengan ilmu dan teknis tertentu, bisa saja makhluk tersebut menembus batas, mengakses dan berkomunikasi dengan makh...