Langsung ke konten utama

Menghujat Syiah? Berbagi Hidup dalam Perbedaan

Ketika mendengar khotbah jumah, biasanya saya tertidur atau paling tidak terkantuk-kantuk. Hari ini berbeda. Saya khusyu mengikuti khotbah sampai selesai. Khotbah Jumat kali ini bermuatan serangan untuk golongan Syiah. Setelah selesai sholat jumah, saya sempatkan masuk ke ruangan sekretariat masjid untuk bertemu dengan penceramah. Saya membuka pembicaraan dan kita terlibat diskusi lebih dari setengah jam. Namun sayang, karena harus kembali ke kantor, diskusi kami tidak tuntas. Tapi, setidaknya saya sudah menyampaikan hal-hal penting yang saya anggap fundamental. Saya tidak berharap banyak beliau sependapat, namun yang penting, saya sudah menyampaikan. Saya prihatin, kenapa diantara sesama muslim harus Saling serang? Apa tujuannya? Apakah kita mau perang sama Syiah? Syiah harus keluar indonesia? Ato semua syiah harus mati? Jika kita ingin Syiah mati, apakah kita juga ingin Kristen mati? Hanya kitakah yg berhak hidup? Teman-teman, bisakah kita berbagi hidup dalam perbedaan? Jika kita yakin ajaran kita benar, orang Syiah pun begitu. Jadi, apakah kita berhak menghujat? Ujung dari hujatan adalah perang. Kenapa kita tidak berbagi hidup? Karena ujung dari berbagi adalah kebersamaan. Beberapa teman bilang, ini bukan sekedar perbedaan. Tapi, Syiah telah menyerang kita. Betulkah? Apakah serangan di bbrp lokasi mewakili Syiah? Kalau begitu, apakah para teroris yg suka ngebom gereja juga mewakili Islam? Saudara muslim di Timur Tengah terus berperang tidak ada habisnya. Apakah kita juga suka menabuh genderang perang? Saya lebih suka bersama dalam perbedaan dan keberagaman. Fatwa Sesat Syiah bukanlah hal baru. Lembaga-lembaga Islam Internasional sudah mengeluarkan Fatwa Sesat sejak ratusan tahun yang lalu. Bahkan Syeikh-syeikh Tasawuf juga sudah membuat buku tentang kesesatan Syiah sejak ratusan tahun yang lalu. Syiah sudah hidup seumur dengan Sunni, hampir seumur Islam itu sendiri. Sunni dan Syiah sudah terlibat peperangan dahsyat berkali-kali. Dan nyatanya, keduannya tetap hidup sampai sekarang. Dan saya meyakini, keduanya akan hidup sampai kiamat. Begitu juga dengan Kristen, Hindhu, Budha, Atheis yang mungkin akan hidup sampai kiamat. Jika demikian, apakah sepanjang itu Sunni akan terus berperang dengan Syiah. Apakah akhir dan tujuan dari peperangan tersebut? Jihad? Memang sebagian golongan Syiah sangat agresif menyerang Sunni. Tapi menurut saya, itu lumrah saja. Sebagaimana juga sebagian golongan Wahabi yang sangat agresif menyerang Tasawuf. Begitu juga, sebagian golongan Kristen sangat agresif menyerang Islam Dalam kehidupan yang sangat plural sekarang ini, saya meyakini ada celah untuk saling menghargai. Membiarkan orang lain meyakini dan menjalankan ajarannya dengan tenang. Tidak saling menggangu dan menyerang. Mayoritas tidak mengintimidasi minoritas. Membangun dunia bersama, Berbagi hidup dalam perbedaan. Bagaimana teknisnya? 1. Boleh membesarkan ajaran anda, namun harus dengan etika yang disepakati bersama 2. Boleh promosi "Kecap Anda Nomor 1", tapi tidak boleh menyebut "Kecap lain cacat". 3. Mayoritas tidak mengintimidasi minoritas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Unrevealed Knowledge

Berikut beberapa ilmu pengetahuan yang belum terungkap, dan masih menjadi misteri besar dalam kehidupan manusia: 1. Apakah benar, bahwa pada masa jaman es dan sebelumnya (sebelum tahun 12.900 sebelum masehi), manusia telah memiliki peradaban yang sangat tinggi, yang dibuktikan dengan peninggalan-peninggalan bangunan luar biasa seperti Gunung Padang Indonesia, Gurun Gobi Mongolia, Gobekli Tape Turki, Abu Simbel Mesir, Pulau Paskah, Machu Piccu Peru. 2. Apakah benar, bahwa alam semesta ini multidimesi atau multiverse. Dalam arti, Bumi dan alam semesta yang kita saksikan ini hanyalah satu dimensi dari berbagai dimensi yang exist di Bumi dan alam semesta. Jika benar alam ini multi dimensi, boleh jadi ada makhluk lain yang hidup bersamaan dengan kita, sama-sama di Bumi namun dalam dimensi yang berbeda. Makhluk pada satu dimensi tidak memiliki akses terhadap dimensi lain, namun dengan ilmu dan teknis tertentu, bisa saja makhluk tersebut menembus batas, mengakses dan berkomunikasi dengan makh...

The 360 Leader - John C Maxwell

Hampir semua pemimpin memiliki pimpinan yang lebih tinggi. Bolehlah dibilang, tidak ada pemimpin yang tidak memiliki pemimpin diatasnya. Karenanya, buku The 360 Leader karangan John C. Maxwell ini sejatinya adalah untuk semua pemimpin, bukan hanya untuk para manajer yang selalu berada di bawah para pemilik perusahaan. Pun demikian, penjelasan buku ini memang lebih difokuskan kepada para manajer, senior manajer dan para pemimpin sejenis dalam perusahaan yang berada di bawah kepemimpinan orang-orang di atasnya. Buku setebal 400 halaman ini mengawali penjelasanya dengan 7 mitos tentang memimpin dari bagian tengah. Berikutnya menjelaskan tantangan yang dihadapi pemimpin 360 Derajat. Pada bagian ketiga dijelaskan bagaimana memimpin ke atas. Bagian keempat dan kelima menjelaskan praktik memimpin ke samping dan ke bawah. Pada bagian akhir dijelaskan nilai-nilai pemimpin 360 Derajat. Prinsip utama dari kepemimpinan 360 derajat adalah bahwa pemimpin bukanlah posisi, melainkan pe...

Bencana Kebakaran Los Angeles Azab Tuhan atau Fenomena Alam?

Mengawali tahun baru 2025, seluruh dunia di hebohkan dengan bencana kebakaran dahsyat di Los Angeles, yang bermula sejak Selasa 7/1/24. Kebakaran menghanguskan 40 ribu hektar lahan, menghancurkan 12 ribu bangunan, menghilangkan aset Rp 4 ribu triliun dan membunuh 24 korban manusia (*  Korban LA ). Kehebohan tidak melulu karena dampak kerugian yang begitu besar, namun juga karena komentar di sosial media dari kalangan beragama, baik komunitas Islam, Kristen maupun agama lain.  Sebagian umat Islam menyebut, dukungan USA terhadap Israel yang menghancurkan Palestina menjadi penyebab bencana. Bahkan mereka mencoba mengutak-atik angka, mencari kesamaan jumlah rumah yang hancur di Los Angeles versus Palestina, ada pula yang membandingkan jumlah luasan hektar lahan yang terbakar di Los Angeles versus Palestina. Pada intinya, mereka ingin membuktikan bahwa bencana tersebut merupakan azab Tuhan karena sikap USA terhadap Palestina.(**  LA vs Palestina ) Tidak hanya dari kalangan Isl...