Langsung ke konten utama

Kepemimpinan Autentik, Keberanian untuk Bertindak - Book Review

Judul asli buku ini Authentic Leadership, karangan Robert W. Terry. Dipublikasikan oleh Josey-Bass Inc tahun 2002 selanjutnya dialihbahasakan oleh Ir. Hari Suminto dengan terbitan Interaksara.

Buku ini bersifat teoritis, karenanya sangat baik untuk para peneliti, dosen, kajian di kampus dan sejenisnya. Buku ini kurang tepat untuk para praktisi atau para pemimpin yang menghendaki panduan praktis.

Buku setebal 412 halaman ini terbagi menjadi lima bagian besar. Yaitu enam pandangan tentang kepemimpinan, model kepemimpinan, aspek utama kepemimpinan, pandangan ketujuh dan terakhir, sumber kepemimpinan.

Pada bagian pertama penulis menyebutkan enam pandangan umum kepemimpinan, meliputi tiga pandangan tradisional dan tiga pandangan provokatif. Tiga pandangan tradisional adalah kepemimpinan pribadi, kepemimpinan tim dan kepemimpinan fungsional atau posisional.

Sedangkan tiga pandangan provokatif adalah kepemimpinan politis, kepemimpinan visioner, dan kepemimpinan etis.

Pada bagian kedua penulis menjelaskan tentang terminologi Roda Tindakan. Penjelasan bab ini sangat teoritis. Lebih lanjut penulis menegaskan bahwa kepemimpinan otentik bilamana memenuhi kriteria 7 C.

Pada bagian berikutnya penulis menghubungkan teori Roda Tindakan dengan tiga pandangan provokatif yang telah disebutkan sebelumnya.

Pada bagian keempat penulis mengusung pandangan ketujuh tentang kepemimpinan, yaitu keberanian. Penulis juga menjelaskan terperinci pengertian keberanian. Bahkan penulis menghubungkan sifat keberanian ini dengan spiritualitas.

Pesan utama yang saya tangkap dari buku ini adalah, bahwa pemimpin perlu memiliki keberanian untuk melakukan tindakan otentik, yaitu yang memenuhi kriteria 7 C. Selebihnya buku ini menjelaskan teori-teori untuk landasan kajian lanjutan.

Kepada para peneliti dan pendidik tentang kepemimpinan, sangat disarankan untuk membaca buku ini. Selamat membaca.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The 360 Leader - John C Maxwell

Hampir semua pemimpin memiliki pimpinan yang lebih tinggi. Bolehlah dibilang, tidak ada pemimpin yang tidak memiliki pemimpin diatasnya. Karenanya, buku The 360 Leader karangan John C. Maxwell ini sejatinya adalah untuk semua pemimpin, bukan hanya untuk para manajer yang selalu berada di bawah para pemilik perusahaan. Pun demikian, penjelasan buku ini memang lebih difokuskan kepada para manajer, senior manajer dan para pemimpin sejenis dalam perusahaan yang berada di bawah kepemimpinan orang-orang di atasnya. Buku setebal 400 halaman ini mengawali penjelasanya dengan 7 mitos tentang memimpin dari bagian tengah. Berikutnya menjelaskan tantangan yang dihadapi pemimpin 360 Derajat. Pada bagian ketiga dijelaskan bagaimana memimpin ke atas. Bagian keempat dan kelima menjelaskan praktik memimpin ke samping dan ke bawah. Pada bagian akhir dijelaskan nilai-nilai pemimpin 360 Derajat. Prinsip utama dari kepemimpinan 360 derajat adalah bahwa pemimpin bukanlah posisi, melainkan pe

Liburan Keluarga di Kuala Lumpur

Masjid Putra Kunjungan Kuala Lumpur kali ini merupakan yang ke sekian kalinya, tapi menjadi yang pertama kali untuk liburan keluarga. Liburan keluarga selalu mendapatkan pengalaman yang berbeda dibandingkan liburan bersama teman kantor, apalagi jika dibandingkan dengan perjalanan dinas. Seperti biasanya, kami memilih untuk ''berjalan sendiri", tanpa bantuan agen travel atau pun guide lokal. Otomatis, saya akan menjadi EO sekaligus guide-nya. Kami sudah pesan tiket jauh hari, agar keluarga merasa nyaman dan tentu saja agar harga tiket lebih miring. Kami mendapat tiket Malaysia Airline PP sekitar 1,7 juta rupiah, karena berdekatan dengan liburan Natal. Jika waktu kunjungan jauh dari liburan bersama, mungkin bisa mendapatkan tiket lebih hemat. Untuk akomodasi, kami pilih tengah kota, agar mudah jalan kaki kemana pun, dan tentu saja dekat dengan Petronas Twin Tower. Tidak usah kawatir harga mahal, buktinya saya mendapatkan hotel butik yang sangat nyaman, denga

Empat Komponen Manusia

Banyak referensi tentang kehidupan manusia telah saya pelajari, khususnya dari buku-buku tasawuf. Sejauh ini saya pahami bahwa manusia memiliki tiga komponen yang tidak terpisahkan, yaitu fisik, akal dan ruh. Alhamdulillah, pada renungan saya di segmen terakhir bulan ramadhan 1432 H ini, terbuka pemahaman baru mengenai komponen pembentuk manusia. Tentu saya meyakini kebenaran pemahaman ini, tapi bagaimana pun saya tetap membuka kemungkinan adanya pemahaman yang lebih baik. Manusia terbentuk dari empat bagian atau komponen yang tidak terpisahkan, yaitu: Pertama, Fisik atau jasad. Inilah bagian paling mudah dikenali. Fisik merupakan komponen utama dari semua makhluk di bumi ini. Melalui fisik inilah keberadaan makhluk di bumi dapat dilihat, dirasa dan dikenali. Karena komponen fisik ada di seluruh makhluk bumi, baik makhluk hidup maupun mati, maka tingkatan fisik merupakan tingkatan terendah, setara dengan tingkatan tumbuhan, hewan, tanah dan seterusnya. Kedua, Nyawa at