Langsung ke konten utama

Independent Living with Smart Home




“Keluargamu nampak bahagia sekali menikmati liburan di sini, kenapa buru-buru pulang?”, Tanya seorang teman yang sedang berlibur bersama pada tahun baru lalu. “Saya nggak nyaman ninggalin rumah kosong terlalu lama”,  Jawabku waktu itu.

Kondisi galau semacam itu pasti sering kita rasakan. Lebih-lebih ketika mudik lebaran atau libur sekolah. Rumah harus ditinggal lama ketika mudik dan liburan. Tambah galau lagi jika ternyata pembantu ikut mudik juga.

Tidak hanya di masa liburan, mungkin saja setiap hari kita butuh memantau rumah.  Mungkin karena suami istri harus di kantor sementara anak-anak tinggal di rumah. Atau mungkin saja kita butuh memantau rumah orang tua di kampung yang sudah lansia. Mungkin juga kita ingin mengetahui kondisi toko, dan masih banyak lagi.


Definisi

Definisi smart home berbeda-beda, tergantung sudut pandang masing-masing. Nicola King, dari Intertek Research & Testing Center mendefinisikan smart home sebagai sebuah hunian yang dilengkapi dengan jaringan komunikasi yang menghubungkan berbagai layanan dan peralatan elektronik, dan memungkinkan untuk dipantau, diakses dan dikendalikan dari jarak jauh.

Smart home tidak hanya memberikan rasa aman seperti contoh di atas, namun juga menjamin kemudahan dan kenyamanan.  Karena selain keamanan, desain smart home harus mampu mengelola temperatur, hiburan, penerangan dan lingkungan. Smart home juga harus mampu melaporkan status dari semua sistem rumah, berinteraksi dan mengontrolnya melalui suatu antarmuka yang mudah digunakan, contohnya smartphone.

Dengan smart home, seseorang yang berada di luar kota bisa mengendalikan hampir semua bagian rumah, cukup melalui ponselnya saja. Memastikan kulkas tetap hidup, memastikan peralatan home theatre pada kondisi mati, kamera pengawas tetap aktif, mobil masih parkir di garasi, menyalakan lampu dan mematikannya di pagi hari, bahkan membuka jendela dan gordin di pagi dan menutupnya kembali di sore hari.


Manfaat dan Keuntungan

Rumah dengan desain smart home tentu membutuhkan biaya lebih. Untuk itu desain smart home harus mampu memberi manfaat kepada pemilik rumah. Berikut beberapa manfaat atau keuntungan rumah dengan desain smart home.

Pertama, desain smart home diyakini meningkatkan nilai dan harga jual rumah. Smartcube-ksa.com melaporkan bahwa rumah dengan konsep smart home bernilai sekitar 25 persen lebih tinggi.

Kedua, menghemat energi dan uang khususnya untuk tagihan listrik, karena penerangan dapat dikelola secara tepat guna.

Ketiga, memberi kenyamanan bagi penghuni rumah, karena semuanya dapat dikontrol dengan sentuhan tombol dari tempat tidur atau bahkan dari luar kota.

Keempat, membebaskan penghuni rumah dari melakukan tugas-tugas rutin seperti menyalakan dan mematikan lampu, memastikan semua pintu masuk telah terkunci sebelum tidur.

Kelima, menjamin keamaan yang handal, melindungi kehidupan dan barang berharga terhadap resiko pencurian baik di saat rumah ditempati atau kosong.


Perkembangan dan Nilai Pasar

Konsep smart home, smart house atau home automation telah muncul sejak era 1900-an. Tahun 1966 telah diterbitkan konsep otomatisasi rumah yang disebut Echo  IV. Istilah smart house diciptakan pertama kali tahun 1984 oleh American Association of Housebuilders. Berikutnya pada tahun 1994 Norwegia memulai proyek BESTA, yaitu pemanfaatan teknologi smart home untuk perumahan lansia.

Meskipun konsep smart home sudah berumur puluhan tahun, namun sampai tahun 2000-an lalu belum juga populer. Perkembangan smart home mulai semarak pada dekade terakhir. Hal ini ditandai munculnya banyak pebisnis yang fokus menyediakan perangkat smart home. Diantaranya adalah Smartcube, Smarthome, dan Smarthomeusa.

Jumlah rumah di Amerika yang memiliki sensor terkoneksi jaringan diperkirakan 4 persen dan akan naik menjadi 16 persen pada tahun 2015. Jumlah rumah yang memiliki manajemen energi sebanyak 2 persen dan akan tumbuh menjadi 13 persen. Sedangkan jumlah rumah yang memiliki kamera pengawas sebanyak 18 persen dan akan tumbuh menjadi 20 persen.

Lembaga riset ABI menghitung nilai pasar smart home pada tahun 2010 sebesar USD 8 miliar. Angka tersebut termasuk seluruh perangkat yang terkait dengan smart home, seperti smart meter, manajemen energy dan home automation. Pada tahun 2016 diperkirakan nilainya akan tumbuh menjadi USD44 miliar.


Peran Industri Telko

Lambatnya perkembangan smart home tidak lepas dari minimnya protokol integrator yang tersedia dan nilai investasi yang relatif masih tinggi. Namun yang lebih penting dari kedua hal tersebut adalah tersedianya antar muka yang mudah, nyaman, dan bisa digunakan dari mana pun.

Industri telko memberi solusi terhadap masalah terakhir. Dengan dukungan industri telko, sistem smart home dapat dikendalikan dari mana pun dengan cara yang sangat mudah dan nyaman. Broadband, gadget dan aplikasi adalah persembahan industri telko yang diyakini bakal memacu perkembangan smart home.

Menyikapi perkembangan tersebut, GSMA telah berinisiatif membentuk proyek yang didedikasikan untuk pertumbuhan smart home. Proyek tersebut dimaksudkan untuk mendorong kolaborasi antar organisasi dan instansi terkait, khususnya pada bidang regulasi, standarisasi, riset dan teknologi.

Teknologi broadband semakin hari semakin cepat, handal dan murah. Telkom menyediakan ADSL fixed line dengan kecepatan 384 kbps sampai puluhan mega. Telkomsel dan operator lain menyediakan 3G dengan kecepatan hingga 14 Mbps. Paket internet dijual dengan harga terjangkau, dari puluhan hingga ratusan ribu rupiah per bulan. Dalam waktu dekat bakal muncul LTE yang menjanjikan kecepatan sampai 100 Mbps.

Pada lima tahun terakhir, berbagai tablet dan smartphone telah muncul di pasaran dengan berbagai kualitas dan harga. Demikian juga dengan application store, juga tumbuh seperti jamur, begitu mudah diunduh dan digunakan.

Dengan perkembangan industry telko yang begitu pesat, khususnya broadband, gadget dan aplikasi, diyakini smart home bakal semakin diterima oleh masyarakat luas. Pada saatnya nanti, konsep smart home bakal menjadi standar untuk seluruh rumah yang dibangun di tanah air. Kapan saatnya tiba? Semoga tidak lama.

Komentar

  1. artikel ini telah dimuat Majalah INTIMATE edisi Januari 2013. Klik versi pdf berikut ini:

    http://dl.dropbox.com/u/55331858/article/publish/130100_intimate_independent_living_with_smart_home.pdf

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bencana Kebakaran Los Angeles Azab Tuhan atau Fenomena Alam?

Mengawali tahun baru 2025, seluruh dunia di hebohkan dengan bencana kebakaran dahsyat di Los Angeles, yang bermula sejak Selasa 7/1/24. Kebakaran menghanguskan 40 ribu hektar lahan, menghancurkan 12 ribu bangunan, menghilangkan aset Rp 4 ribu triliun dan membunuh 24 korban manusia (*  Korban LA ). Kehebohan tidak melulu karena dampak kerugian yang begitu besar, namun juga karena komentar di sosial media dari kalangan beragama, baik komunitas Islam, Kristen maupun agama lain.  Sebagian umat Islam menyebut, dukungan USA terhadap Israel yang menghancurkan Palestina menjadi penyebab bencana. Bahkan mereka mencoba mengutak-atik angka, mencari kesamaan jumlah rumah yang hancur di Los Angeles versus Palestina, ada pula yang membandingkan jumlah luasan hektar lahan yang terbakar di Los Angeles versus Palestina. Pada intinya, mereka ingin membuktikan bahwa bencana tersebut merupakan azab Tuhan karena sikap USA terhadap Palestina.(**  LA vs Palestina ) Tidak hanya dari kalangan Isl...

Unrevealed Knowledge

Berikut beberapa ilmu pengetahuan yang belum terungkap, dan masih menjadi misteri besar dalam kehidupan manusia: 1. Apakah benar, bahwa pada masa jaman es dan sebelumnya (sebelum tahun 12.900 sebelum masehi), manusia telah memiliki peradaban yang sangat tinggi, yang dibuktikan dengan peninggalan-peninggalan bangunan luar biasa seperti Gunung Padang Indonesia, Gurun Gobi Mongolia, Gobekli Tape Turki, Abu Simbel Mesir, Pulau Paskah, Machu Piccu Peru. 2. Apakah benar, bahwa alam semesta ini multidimesi atau multiverse. Dalam arti, Bumi dan alam semesta yang kita saksikan ini hanyalah satu dimensi dari berbagai dimensi yang exist di Bumi dan alam semesta. Jika benar alam ini multi dimensi, boleh jadi ada makhluk lain yang hidup bersamaan dengan kita, sama-sama di Bumi namun dalam dimensi yang berbeda. Makhluk pada satu dimensi tidak memiliki akses terhadap dimensi lain, namun dengan ilmu dan teknis tertentu, bisa saja makhluk tersebut menembus batas, mengakses dan berkomunikasi dengan makh...

Hajar Aswad dan Mahkota Duri

Pernahkah Anda mencium Hajar Aswad, atau mendengar cerita seorang teman yang berjuang mencium Hajar Aswad? Jika sudah, Anda pasti paham, seperti apa situasi heroik perjuangan mencium Hajar Aswad di Masjidil Haram Mekah. Situasi tersebut telah terjadi sejak permulaan Islam hingga saat ini, ribuan tahun tidak berubah. Inilah salah satu video Youtube perjuangan mencium Hajar Aswad. ( Youtube: Perjuangan mencium Hajar Aswad ). Mahkota Duri, pernah Anda mendengar kisahnya? Serupa dengan Hajar Aswad, umat Kristiani juga terbawa suasana heroik ketika mencium Mahkota Duri di Notre Dame Cathedral, Paris Perancis. Ini adalah salah satu Video Youtube tentang Mahkota Duri yang amat sakral bagi umat Kristiani. ( Youtube: Mahkota Duri ) Menurut kisah umat Islam, Hajar Aswad adalah batu dari surga yang ditempatkan pada Kabah, sebuah bangunan peninggalan nabi Ibrahim dan Muhammad yang menjadi kiblat sholat bagi seluruh umat Islam di seluruh dunia. Umat Islam yang ziarah pergi haji ke Masjidil Haram Me...