Penulis: Prof. Mudrajad Kuncoro, Ph.D.
Erlangga (2009)
Bab 1. Pada bab ini penulis menekankan perlunya motivasi menulis. Sesungguhnya mnulis merupakan pekerjaan mulia yang tersirat di berbagai surat Al-Quran. Kegiatan menulis juga bisa saja menjadikan kita kaya, seperti halnya penulis novel kenamaan Harry Porter, JK Rowling. Di bagian ini juga diberikan tip untuk menjadi penulis produktif, dengan cara membentuk “sistem menulis” dari dalam diri kita. Caranya: jadikan menulis sebagai pilihan hidup, menumbuhkan kebiasanya menulis (dengan cara membaca, diskusi, seminar, dll), menumbuhkan motivasi (ajaran agama, menyembunyikan ilmu bukanlah kebajikan, menyebarkan ilmu adalah kebaikan). Sedangkan hambatan-hambatan yang sering dialami penulis adalah: pertama, internal seperti tidak biasa membaca, kemampuan bahasa kurang baik, minat menulis rendah. kedua, eksternal seperti sulit mendapat data, sulit pencarian topik, kesulitan penyusunan kalimat.
Bab 2. Pada bagian ini dijelaskan bagaimana mengelola waktu dengan baik untuk menjadi penulis produktif. Delapan anjuran yang disampaikan adalah: sediakan waktu khusus untuk menulis, disiplin mengelola waktu, menghargai waktu dan tidak menunda-nunda pekerjaan, kenali aktifitas harian, mengerti prioritas, gunakan waktu perjalanan, berani menolak tidak terhadap waktu yang tidak produktif, tekad kuat menjadi penulis.
Bab 3. Ada dua jenis tulisan, yaitu fiksi dan non-fiksi. Tulisan non-fiksi antara lain reportase, esai, artikel, opini, kolom. Semua tulisan di koran, majalah, dan media cetak yang tidak berbentuk berikut bisa disebut artikel. Yang membedakan adalah pemuatannya. Jika dimuat di halaman opini, disebut opini, bila dihalaman seni hiburan atau majalah disebut esai, bila dimuat di kolom redaksi disebut tajuk, bila dimuat di kolom pakar disebut kolom.Tujuh kriteria kelayakan reportase: penting, aktual, unik, terkenal, dekat, megnitude, tren. Jenis esai: deskripsi, eksposisi, narasi dan dokumentasi.
Bab 4. Banyak cara mendapatkan inspirasi. Penulis profesional tidak mengandalkan inspirasi yang datang tiba-tiba, namun terus digali dan dicari. Cara menggali inspirasi: blogwalking, majalah, film, peristiwa, teman, seni, tamasya, ibadah, jalan-jalan, kumpul bareng. Jika suatu saat anda mengalami kebuntuan ide, tip-tip ini dapat dicoba: ubahlah lingkungan dalam menulis, gunakan mind map, bertanya dan jawab, istirahat dan berlibur, menulis bebas, jelajahi internet, jelajah offline, libatkan orang lain, identifikasi waktu spesial untuk menulis, minta orang lain membaca tulisan kita. Sedangkan untuk membuat topik, ada dua strategi, yaitu top-down dan bottom up. Top-down adalah menentukan topik, judul dan seterusnya menulis isi. Sedangkan bottom-up adalah menulis dulu isi baru ditentukan judul dan topiknya.
Bab 5. Pada umumnya tulisan dibagi tiga bagian, yaitu judul, tubuh dan penutup. Porsi judul dan lead 10%, tubuh 80% dan penutup 10%. Pada umumnya nasib artikel 90% ditentukan oleh judul. Untuk itu buatkan judul dan lead setelah naskah selesai dan berhati-hatilah. Tip untuk tubuh yang ramping antara lain: tidak ada ulangan kalimat, satu topik berisi sekitar lima alinea dan habis dibaca selama lima belas menit. Terakhir buatlah penutup yang menggugah pembaca.
Bab 6. Opini. Ukuran 4-6 kuarto spasi ganda. Tip mengawali penulisan opini adalah: gali ide, buat kerangka tulisan, kumpulkan data, mulai menulis, editing, Hal yang sangat penting diperhatikan adalah: materi harus aktual dan bagus, bahasa lugas dan populer, penulis punya otoritas. Ada empat gaya penulisan yaitu eksposisi, deskripsi, argumentasi dan narasi.
Bab 7. Kolom. Kita menulis kolom antara lain: tunjukkan pendirian, pertahankan fokus tulisan, pahami pandangan yang berlawanan, mengacu fakta, gunakan analogi, kritis, lakukan reportase, sesuaikan dengan pembaca, tunjukkan hasrat anda, berikan solusi.
Bab 8. Resensi. Untuk membuat resensi, buku harus di baca dan disimak sebaik mungkin. Perhatikan maksud dan latar belakang buku, target pembaca, komentar para tokoh, daftar isi. Anda juga harus membaca buku-buku lain minimal yang puny topik sama.
Bab 9. Editing. Bahasa jusnalistik punya lima enam khas, yaitu: singkat, padat, sederhana, lugas dan menarik, jelas. Lima pnyimpangan bahasa jurnalistik adalah: penyimpangan morfologis, sintaksis, kosakata, ejaan, pemenggalan. Penulis hendaknya memahami perangkat kebahasaan yang di atur pada buku Pedoman Umum EYD. Beberapa kiat editing antara lain: tulis ulang tulisan, endapkan beberapa jam atau beberapa hari, buat daftar pernyataan, hadapi tulisan seolah karya orang lain.
Bab 10. Meningkatkan peluang dimuat. Artikel dapat dikirim ke media melalui email, fak, surat atau di antar langsung. Untuk pemula sebaiknya dikirim surat atau antar langsung. Jika dikirim pakai email gunakan format RTF, dan menggunakan attachment dengan judul email “Artikel Opini” [judul]. Jika pake surat, di sudut kiri atas tuliskan “Artikel Opini” [judul]. Buatkan kiriman kita semenarik mungkin, sopan dan tetap terkesan formal. Setelah dikirim tunggu beberapa waktu bisa sehari sampai tiga bulan, tergantung jenis media yang dituju. Untuk harian nasional, biasanya tanggapan sangat cepat. Jangan mengirim ke media lain, sebelum ada tanggapan dari media tersebut. Panjang aritikel berkisar 700-1000 kata atau 6000 huruf. Cantumkan kurikulum vite yang relevan dengan tema artikel. Cantumkan juga nomor rekening. Semakin anda dikenal, peluang dimuat semakin besar. Jadi cobalah dan keep fighting.
Erlangga (2009)
Bab 1. Pada bab ini penulis menekankan perlunya motivasi menulis. Sesungguhnya mnulis merupakan pekerjaan mulia yang tersirat di berbagai surat Al-Quran. Kegiatan menulis juga bisa saja menjadikan kita kaya, seperti halnya penulis novel kenamaan Harry Porter, JK Rowling. Di bagian ini juga diberikan tip untuk menjadi penulis produktif, dengan cara membentuk “sistem menulis” dari dalam diri kita. Caranya: jadikan menulis sebagai pilihan hidup, menumbuhkan kebiasanya menulis (dengan cara membaca, diskusi, seminar, dll), menumbuhkan motivasi (ajaran agama, menyembunyikan ilmu bukanlah kebajikan, menyebarkan ilmu adalah kebaikan). Sedangkan hambatan-hambatan yang sering dialami penulis adalah: pertama, internal seperti tidak biasa membaca, kemampuan bahasa kurang baik, minat menulis rendah. kedua, eksternal seperti sulit mendapat data, sulit pencarian topik, kesulitan penyusunan kalimat.
Bab 2. Pada bagian ini dijelaskan bagaimana mengelola waktu dengan baik untuk menjadi penulis produktif. Delapan anjuran yang disampaikan adalah: sediakan waktu khusus untuk menulis, disiplin mengelola waktu, menghargai waktu dan tidak menunda-nunda pekerjaan, kenali aktifitas harian, mengerti prioritas, gunakan waktu perjalanan, berani menolak tidak terhadap waktu yang tidak produktif, tekad kuat menjadi penulis.
Bab 3. Ada dua jenis tulisan, yaitu fiksi dan non-fiksi. Tulisan non-fiksi antara lain reportase, esai, artikel, opini, kolom. Semua tulisan di koran, majalah, dan media cetak yang tidak berbentuk berikut bisa disebut artikel. Yang membedakan adalah pemuatannya. Jika dimuat di halaman opini, disebut opini, bila dihalaman seni hiburan atau majalah disebut esai, bila dimuat di kolom redaksi disebut tajuk, bila dimuat di kolom pakar disebut kolom.Tujuh kriteria kelayakan reportase: penting, aktual, unik, terkenal, dekat, megnitude, tren. Jenis esai: deskripsi, eksposisi, narasi dan dokumentasi.
Bab 4. Banyak cara mendapatkan inspirasi. Penulis profesional tidak mengandalkan inspirasi yang datang tiba-tiba, namun terus digali dan dicari. Cara menggali inspirasi: blogwalking, majalah, film, peristiwa, teman, seni, tamasya, ibadah, jalan-jalan, kumpul bareng. Jika suatu saat anda mengalami kebuntuan ide, tip-tip ini dapat dicoba: ubahlah lingkungan dalam menulis, gunakan mind map, bertanya dan jawab, istirahat dan berlibur, menulis bebas, jelajahi internet, jelajah offline, libatkan orang lain, identifikasi waktu spesial untuk menulis, minta orang lain membaca tulisan kita. Sedangkan untuk membuat topik, ada dua strategi, yaitu top-down dan bottom up. Top-down adalah menentukan topik, judul dan seterusnya menulis isi. Sedangkan bottom-up adalah menulis dulu isi baru ditentukan judul dan topiknya.
Bab 5. Pada umumnya tulisan dibagi tiga bagian, yaitu judul, tubuh dan penutup. Porsi judul dan lead 10%, tubuh 80% dan penutup 10%. Pada umumnya nasib artikel 90% ditentukan oleh judul. Untuk itu buatkan judul dan lead setelah naskah selesai dan berhati-hatilah. Tip untuk tubuh yang ramping antara lain: tidak ada ulangan kalimat, satu topik berisi sekitar lima alinea dan habis dibaca selama lima belas menit. Terakhir buatlah penutup yang menggugah pembaca.
Bab 6. Opini. Ukuran 4-6 kuarto spasi ganda. Tip mengawali penulisan opini adalah: gali ide, buat kerangka tulisan, kumpulkan data, mulai menulis, editing, Hal yang sangat penting diperhatikan adalah: materi harus aktual dan bagus, bahasa lugas dan populer, penulis punya otoritas. Ada empat gaya penulisan yaitu eksposisi, deskripsi, argumentasi dan narasi.
Bab 7. Kolom. Kita menulis kolom antara lain: tunjukkan pendirian, pertahankan fokus tulisan, pahami pandangan yang berlawanan, mengacu fakta, gunakan analogi, kritis, lakukan reportase, sesuaikan dengan pembaca, tunjukkan hasrat anda, berikan solusi.
Bab 8. Resensi. Untuk membuat resensi, buku harus di baca dan disimak sebaik mungkin. Perhatikan maksud dan latar belakang buku, target pembaca, komentar para tokoh, daftar isi. Anda juga harus membaca buku-buku lain minimal yang puny topik sama.
Bab 9. Editing. Bahasa jusnalistik punya lima enam khas, yaitu: singkat, padat, sederhana, lugas dan menarik, jelas. Lima pnyimpangan bahasa jurnalistik adalah: penyimpangan morfologis, sintaksis, kosakata, ejaan, pemenggalan. Penulis hendaknya memahami perangkat kebahasaan yang di atur pada buku Pedoman Umum EYD. Beberapa kiat editing antara lain: tulis ulang tulisan, endapkan beberapa jam atau beberapa hari, buat daftar pernyataan, hadapi tulisan seolah karya orang lain.
Bab 10. Meningkatkan peluang dimuat. Artikel dapat dikirim ke media melalui email, fak, surat atau di antar langsung. Untuk pemula sebaiknya dikirim surat atau antar langsung. Jika dikirim pakai email gunakan format RTF, dan menggunakan attachment dengan judul email “Artikel Opini” [judul]. Jika pake surat, di sudut kiri atas tuliskan “Artikel Opini” [judul]. Buatkan kiriman kita semenarik mungkin, sopan dan tetap terkesan formal. Setelah dikirim tunggu beberapa waktu bisa sehari sampai tiga bulan, tergantung jenis media yang dituju. Untuk harian nasional, biasanya tanggapan sangat cepat. Jangan mengirim ke media lain, sebelum ada tanggapan dari media tersebut. Panjang aritikel berkisar 700-1000 kata atau 6000 huruf. Cantumkan kurikulum vite yang relevan dengan tema artikel. Cantumkan juga nomor rekening. Semakin anda dikenal, peluang dimuat semakin besar. Jadi cobalah dan keep fighting.
Komentar
Posting Komentar