Langsung ke konten utama

Telkom Serius Kembangkan Industri Kreatif

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) berkomitmen untuk terus
mendorong komunitas kreatif yang ada di Indonesia. Salah satunya
ditunjukkan dengan keterlibatannya dalam acara Global Ignite Week atau
Ignite yang akan diadakan pada 4 Maret mendatang di Aula Pangeran
Kuningan, Graha Citra Caraka, Jakarta.   Ignite merupakan acara global
yang digerakkan oleh sukarelawan lokal untuk membagi pengetahuan dan
membangun hubungan antar kota di seluruh dunia, melalui ide-ide yang
dipresentasikan ke khalayak luas melalui video streaming dan
archiving. Masing-masing peserta diberikan waktu lima menit untuk
berbicara dengan menggunakan 20 slides. Di Jakarta sendiri, Ignite ini
baru diadakan untuk yang pertama kalinya.   Meskipun hanya menyediakan
tempat untuk menyelenggarakan acara, menurut Deputi EGM Telkom
Indonesia, Widi Nugroho, Telkom tetap menunjukkan kepeduliannya
terhadap komunitas kreatif. "Jika ada sesuatu yang diperlukan lagi,
kami pasti bantu," ujarnya,   Widi menambahkan, sebenarnya komunitas
mempunyai posisi yang sangat penting dalam proses pengambilan
keputusan konsumen sebagai individu. "Dengan bantuan social media,
komunitas konsumen yang ada di Indonesia semakin memiliki bargaining
power," paparnya. Menurut Widi, acara Ignite ini cukup menarik, di
mana dengan presentasi yang waktunya terbatas, peserta harus dapat
mengemukakan idenya dengan baik. "Saya juga berencana akan menerapkan
teknik presentasi tersebut di lingkungan kerja," ungkapnya.
Keterlibatan Telkom dalam hal yang berhubungan dengan komunitas
keratif bukanlah yang pertama kali. Sejak Oktober 2003 lalu Telkom
mencanangkan perubahan arah bisnisnya dari perusahaan infokom menjadi
TIME (Telecommunication, Information, Media, and Edutainment).
Perluasan bisnis tersebut diikuti oleh penguatan strategi bisnis
Telkom ke arah pengembangan konten kreatif digital melalui fasilitasi
dan kerjasama dengan komunitas kreatif Se-Indonesia. Melalui program
Indigo (Indonesia Digital Community) yang dibentuk beberapa tahun
lalu, Telkom memposisikan dirinya sebagai penyedia sarana dan
fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh para pelaku industri kreatif.
"Tahun lalu kami mengadakan Indigo Fellowship 2009, yang pesertanya
mencapai 400," kata Widi. Indigo Fellowship adalah program apresiasi
kepada individu atau kelompok yang dinilai berhasil dalam
mengembangkan ide dan karya kreatif digital menjadi bisnis yang
mencerahkan dan memberikan manfaat kepada masyarakat luas serta
mendorong tumbuhnya digitalpreneur baru dalam industri tersebut. Dari
400 peserta yang ikut tahun lalu, Telkom memilih 20 dari mereka yang
memiliki ide bisnis baru, dan dibina, diberi tambahan modal, serta
difasilitasi oleh Telkom. "Modalnya Rp 50 juta per company, dan kami
mengharapkan mereka tumbuh untuk bisa menjadi partner," tuturnya.
(Swa.com)

--
Sent from my mobile device

M Yusuf
Flexi. 021-70308654
Blog. http://myusuf298.blogspot.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bencana Kebakaran Los Angeles Azab Tuhan atau Fenomena Alam?

Mengawali tahun baru 2025, seluruh dunia di hebohkan dengan bencana kebakaran dahsyat di Los Angeles, yang bermula sejak Selasa 7/1/24. Kebakaran menghanguskan 40 ribu hektar lahan, menghancurkan 12 ribu bangunan, menghilangkan aset Rp 4 ribu triliun dan membunuh 24 korban manusia (*  Korban LA ). Kehebohan tidak melulu karena dampak kerugian yang begitu besar, namun juga karena komentar di sosial media dari kalangan beragama, baik komunitas Islam, Kristen maupun agama lain.  Sebagian umat Islam menyebut, dukungan USA terhadap Israel yang menghancurkan Palestina menjadi penyebab bencana. Bahkan mereka mencoba mengutak-atik angka, mencari kesamaan jumlah rumah yang hancur di Los Angeles versus Palestina, ada pula yang membandingkan jumlah luasan hektar lahan yang terbakar di Los Angeles versus Palestina. Pada intinya, mereka ingin membuktikan bahwa bencana tersebut merupakan azab Tuhan karena sikap USA terhadap Palestina.(**  LA vs Palestina ) Tidak hanya dari kalangan Isl...

Unrevealed Knowledge

Berikut beberapa ilmu pengetahuan yang belum terungkap, dan masih menjadi misteri besar dalam kehidupan manusia: 1. Apakah benar, bahwa pada masa jaman es dan sebelumnya (sebelum tahun 12.900 sebelum masehi), manusia telah memiliki peradaban yang sangat tinggi, yang dibuktikan dengan peninggalan-peninggalan bangunan luar biasa seperti Gunung Padang Indonesia, Gurun Gobi Mongolia, Gobekli Tape Turki, Abu Simbel Mesir, Pulau Paskah, Machu Piccu Peru. 2. Apakah benar, bahwa alam semesta ini multidimesi atau multiverse. Dalam arti, Bumi dan alam semesta yang kita saksikan ini hanyalah satu dimensi dari berbagai dimensi yang exist di Bumi dan alam semesta. Jika benar alam ini multi dimensi, boleh jadi ada makhluk lain yang hidup bersamaan dengan kita, sama-sama di Bumi namun dalam dimensi yang berbeda. Makhluk pada satu dimensi tidak memiliki akses terhadap dimensi lain, namun dengan ilmu dan teknis tertentu, bisa saja makhluk tersebut menembus batas, mengakses dan berkomunikasi dengan makh...

Hajar Aswad dan Mahkota Duri

Pernahkah Anda mencium Hajar Aswad, atau mendengar cerita seorang teman yang berjuang mencium Hajar Aswad? Jika sudah, Anda pasti paham, seperti apa situasi heroik perjuangan mencium Hajar Aswad di Masjidil Haram Mekah. Situasi tersebut telah terjadi sejak permulaan Islam hingga saat ini, ribuan tahun tidak berubah. Inilah salah satu video Youtube perjuangan mencium Hajar Aswad. ( Youtube: Perjuangan mencium Hajar Aswad ). Mahkota Duri, pernah Anda mendengar kisahnya? Serupa dengan Hajar Aswad, umat Kristiani juga terbawa suasana heroik ketika mencium Mahkota Duri di Notre Dame Cathedral, Paris Perancis. Ini adalah salah satu Video Youtube tentang Mahkota Duri yang amat sakral bagi umat Kristiani. ( Youtube: Mahkota Duri ) Menurut kisah umat Islam, Hajar Aswad adalah batu dari surga yang ditempatkan pada Kabah, sebuah bangunan peninggalan nabi Ibrahim dan Muhammad yang menjadi kiblat sholat bagi seluruh umat Islam di seluruh dunia. Umat Islam yang ziarah pergi haji ke Masjidil Haram Me...