DETIKINET. Jakarta - Angin boleh dikatakan jadi sumber daya yang berlimpah di Indonesia. Menara telekomunikasi (Base Transceiver Station/BTS) yang memanfaatkan angin pun bisa menghemat biaya hingga 70 persen. Memanfaatkan angin yang berlimpah di Indonesia, PT Quasar Mandiri ciptakan turbin angin sebagai alat untuk mensuplai listrik. Alat ini pun cocok bagi BTS yang membutuhkan listrik untuk beroperasi."Kita sebut ini green technology. Ini cocok bagi opertor yang memiliki BTS yang membutuhkan pasokan listrik namun murah biaya operasionalnya," papar Yana S Rahardja, Managing Director PT Quasar Mandiri, kepada detikINET. Yana, panggilan akrabnya, bahkan mengklaim dengan menggunakan produk miliknya operator telekomunikasi bisa menghemat sampai sampai 70 persen biaya operasional jika dibandingkan menggunakan jenset."Jika dihitung kita lebih murah 70 persen biaya operasionalnya ketimbang menggunakan genset. Investasi awal saja yang lebih mahal, operasional dan maintenance lebih murah. Angin kan gratis. Imbasnya, operator bisa menekan biaya operasional dan mengalokasikan buat yang lain," terangnya.Harga turbin angin ini sendiri di luar baterai berkisar antara Rp 12-20 juta untuk 100 watt. Sedangkan untuk 1 BTS, biaya yang harus dikeluarkan sekitar Rp 50-100 juta tergantung kapasitas baterai.Walau demikian Yana sadar tidak semua BTS bisa memakai teknologi ini. Namun dirinya percaya, 5-10 persen total BTS yang dimiliki oleh semua operator akan memanfaatkan teknologi miliknya."Kita melihat peluang cukup besar. Kesadaran untuk go green makin tinggi. Dan saat ini BTS mulai disuruh ke pinggiran kota. Sekitar 5-10 BTS berada di dekat laut dan gunung. Ini kawasan yang banyak anginnya," pungkasnya
Hampir semua pemimpin memiliki pimpinan yang lebih tinggi. Bolehlah dibilang, tidak ada pemimpin yang tidak memiliki pemimpin diatasnya. Karenanya, buku The 360 Leader karangan John C. Maxwell ini sejatinya adalah untuk semua pemimpin, bukan hanya untuk para manajer yang selalu berada di bawah para pemilik perusahaan. Pun demikian, penjelasan buku ini memang lebih difokuskan kepada para manajer, senior manajer dan para pemimpin sejenis dalam perusahaan yang berada di bawah kepemimpinan orang-orang di atasnya. Buku setebal 400 halaman ini mengawali penjelasanya dengan 7 mitos tentang memimpin dari bagian tengah. Berikutnya menjelaskan tantangan yang dihadapi pemimpin 360 Derajat. Pada bagian ketiga dijelaskan bagaimana memimpin ke atas. Bagian keempat dan kelima menjelaskan praktik memimpin ke samping dan ke bawah. Pada bagian akhir dijelaskan nilai-nilai pemimpin 360 Derajat. Prinsip utama dari kepemimpinan 360 derajat adalah bahwa pemimpin bukanlah posisi, melainkan pe
Komentar
Posting Komentar