Skip to main content

Cyborg Centaur dan Space Cowboy

Jika anda sedang mengalami kesulitan menjual produk, mungkin saatnya mengevaluasi kembali segmentasi calon pelanggan. Mungkin anda pernah mengklasifikasikan mereka menurut umur, pendapatan, atau jenis pekerjaan. Atau anda mengikuti Markplus dengan klasifikasi netizen, women and youth. Jika demikian, cobalah segmentasi baru cyborg, centaur dan space cowboy.


Daniela Periimutter, direktur Amdocs Senior Executive, baru saja menyelenggarakan survey global yang komprehensif untuk menginvestigasi kekuatan yang mendorong konsumen dalam memakai bahkan bersedia membayar lebih terhadap jasa, teknologi dan perangkat bergerak (gadget). Survey menyimpulkan adanya tiga kelompok 'avatar' yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun segmentasi produk, khususnya bagi para operator dan penyelenggara jasa telekomunikasi dan internet. Tiga avatar tersebut adalah cyborg, centaur dan space cowboy.


Cyborg. Cyborg selalu membutuhkan 'connectivity' dalam semua kehidupan mereka, baik pada urusan bisnis ataupun pribadi, di manapun mereka berada, dengan berbagai perangkat bergerak yang dikehendaki. Cyborg adalah pemakai antusias sosial media, gaming, aplikasi mobil dan seterusnya. Mereka selalu berharap memperoleh pengalaman baru dan layanan terkini. Cyborg siap dan bersedia membayar lebih untuk suatu layanan terbaik yang mereka dapatkan. Pada umumnya mereka setia kepada operator yang mampu memberikan pengalaman terbaik.


Untuk konsumen Indonesia, cyborg diwakili oleh para profesional muda dan mahasiswa yang selalu update dengan gadget dan teknologi. Sehari-hari menenteng gadget keren, berkumpul dengan komunitas digital, bangun tidur update status bahkan sebelum sikat gigi. Mereka haus dengan perkembangan teknologi, dan berharap menyicipi pada kesempatan pertama. Diantara mereka adalah para blogger, developer, gamer, trend setter teknologi dan seterusnya.


Centaur. Centaur memperlakukan gadget sesuai dengan fungsinya. Gadget tidak merepresentasi prestasi dan kepribadiannya. Mereka cenderung membedakan urusan pribadi dengan bisnis, karenanya gadgetnya pun dibedakan. Untuk urusan sosial, mereka menyukai komunikasi tatap muka dan telepon. Cukup menarik, karena ternyata mereka juga sering memanfaatkan sms secara intensif. Centaur sangat rasional dalam memilih produk, mereka dengan mudah berganti operator dengan alasan tarif. Namun demikian mereka juga bersedia membayar lebih untuk layanan-layanan premium yang mereka butuhkan.


Konsumen Indonesia yang mewakili kelompok ini adalah para pekerja, para pebisnis, para profesional, golongan ekonomi mapan dan lainnya yang tidak antusias dengan teknologi gadget. Mereka memilih jenis gadget karena suatu fitur yang dikehendaki atau rekomendasi teman atau dengan alasan banyak sejawatnya yang telah menggunakan. Mereka tidak risau dianggap gaptek, tidak antusias mengikuti komunitas digital, dan jika update status hanya sekedar sesuai kebutuhan, atau bahkan tidak menggunakan sosial media.


Space cowboy. Space cowboy adalah kelompok kutu loncat, individualistis, sulit diprediksi, suka berganti gadget bahkan ganti operator, baik karena alasan teknologi maupun ekonomi. Mereka memanfaatkan teknologi dan gadget untuk mendukung nilai pribadinya, bukan untuk peningkatan interaksi sosial. Mereka sangat siap membayar lebih terhadap layanan premium, sepanjang mendukung nilai pribadi yang mereka harapkan.


Kelompok space cowboy sangat terbatas jumlahnya. Kelompok ini diwakili oleh individu yang menggunakan teknologi untuk kepentingannya saja. Seperti UKM yang menggunakan facebook untuk jualan barang, para petualang saham yang memanfaatkan internet dan gadget untuk transaksi anytime dan anywhere, pemilik merek yang memanfaatkan twitter untuk peningkatan value terhadap mereknya, dan seterusnya. Mereka sangat mudah ganti produk bahkan operator, jika produk tersebut tidak lagi menunjang kepentingannya.


Jika anda telah memahami tiga kelompok avatar di atas, dan anda juga mampu memilah jenis avatar pelanggan, tentu anda bakal mampu memenuhi harapan mereka dengan cara yang lebih efektif. Jika anda ingin menjual sesuatu kepada mereka, anda pun akan menggunakan cara berbeda untuk masing-masing avatar. Dengan cara itu, jualan anda dipastikan bakal lebih lancar. Selamat mencoba dan sukses.


Published with Blogger-droid v2.0.2

Comments

Popular posts from this blog

The 360 Leader - John C Maxwell

Hampir semua pemimpin memiliki pimpinan yang lebih tinggi. Bolehlah dibilang, tidak ada pemimpin yang tidak memiliki pemimpin diatasnya. Karenanya, buku The 360 Leader karangan John C. Maxwell ini sejatinya adalah untuk semua pemimpin, bukan hanya untuk para manajer yang selalu berada di bawah para pemilik perusahaan. Pun demikian, penjelasan buku ini memang lebih difokuskan kepada para manajer, senior manajer dan para pemimpin sejenis dalam perusahaan yang berada di bawah kepemimpinan orang-orang di atasnya. Buku setebal 400 halaman ini mengawali penjelasanya dengan 7 mitos tentang memimpin dari bagian tengah. Berikutnya menjelaskan tantangan yang dihadapi pemimpin 360 Derajat. Pada bagian ketiga dijelaskan bagaimana memimpin ke atas. Bagian keempat dan kelima menjelaskan praktik memimpin ke samping dan ke bawah. Pada bagian akhir dijelaskan nilai-nilai pemimpin 360 Derajat. Prinsip utama dari kepemimpinan 360 derajat adalah bahwa pemimpin bukanlah posisi, melainkan pe

Alternatif Investasi Saham

Berikut ini adalah inspirasi bisnis bagi para investor (bukan trader) saham. Saham Telkom saya jadikan sebagai salah satu contoh, namun pastinya banyak saham lain yang serupa atau lebih bagus darinya. Benar, apa yang dikatakan investor kawakan Warren Baffett, " Our favorite holding period is forever ", quote lainnya antara lain, "Beli saham layaknya Anda akan membeli rumah. Memahami dan menyukainya sehingga Anda akan puas memilikinya". Jika Anda berinvestasi saham Telkom pada saat IPO tahun 1995, Anda akan merasakan super gembira, karena saat ini, nilainya sudah naik 21 x dari dinilai awalnya. Kok 21 x, bagaimana perhitungannya? Sejak saham IPO tahun 1995, Telkom telah membagi saham bonus sekali dan melakukan stock split dua kali. Jika saat IPO Anda membeli saham sebanyak 1,000 lembar, maka saat ini saham yang Anda miliki sudah berubah menjadi 10.800 saham, atau naik 10,8 kali. Selanjutnya dari sisi harga saham, pada saat IPO harga saham Rp 2.050, sedangkan

Perkembangan dan Tren Internet Indonesia

Menurut Delloitte Access Economic, kontribusi internet mencapai Rp 1,6 triliun atau 1,6 persen dari produk domestik bruto (PDB). Pada 2016 nanti konfribusinya di perkirakan mencapai 2,5 persen atau setara Rp 324 triliun. Pada akhir 2011 Internet World Stats mencatat jumlah pengguna internet mencapai 55 juta atau 24,2 persen populasi sebesar 245 juta. Jumlah tersebut merupakan yabg keemapt terbesar di Asia setelah China (510),India (121), dan Jepang (101,2). Namun demikian jika dilihat dari sisi penetrasi, indonesia masih jauh ketinggalan dari negara-negara Asean. Vietnam mencapai 33,7 Philipina 29,2 dan Thailand 27,2 persen. Menurut Markplus 57 persen pengguna internet berasal dari mobile internet. IPsos melaporkan dari jumlah tersebut 83 persen trafik menuju media sosial, forum dan blog. Socialbakers menempatkan Indonesia sebagai pengguna facebook terbesar dengan jumlah 43,5 juta dan Semiocast menempatkan di urutan kelima pengguna twitter dengan jumlah 20 jutaan. Nielsen 2011 melp