Langsung ke konten utama

Blind Power

Penulis: eko ramaditya adikara

Eko ramaditya adikara adalah seorang buta yang indera penglihatannya tidak bisa melihat apa pun sejak dilahirkan. Dia menyadari mempunyai kekurangan inderanya pada usia 7 tahun, ketika teman SD-nya memberitahukan kalo dia tidak bisa melihat, sedangkan teman-temannya punya mata bisa melihat segala sesuatu di depannya. Mungkin sebagian orang agak kaget, kenapa dia baru sadar kalo inderanya penglihatannya tidak berfungsi ketika sudah berumur 7 tahun. Maka jawabannya, itulah salah satu kemuliaan orang tuanya yang tidak memandang sebelah mata terhadap anaknya yang cacat. Beliau memperlakukan Eko Ramaditya Adikara, yang dipanggil Rama, persis sama seperti dia memperlakukan adiknya yang normal. Kasihnya begitu tulus, sikapnya begitu positif.

Maka tumbuhlah Rama menjadi seorang pemuda yang hebat. Dia tidak punya rasa rendah diri sedikit pun, indera penglihatannya yang tidak berfungsi tidak menghalangi ambisinya sedikit pun, dan dia tidak menjadikan kekurangan inderanya sebagai alasan bagi kekalahan dirinya dalam kompetisi dengan orang lain pada bidang apa pun.

Sungguh sulit membayangkan, Rama yang tidak bisa melihat sejak lahir ini telah sukses sebagai jurnalis bidang Teknologi Informasi di Detik.com, dia juga seorang composer music khusus game yang ratusan karyanya telah direlease oleh provider game terkenal di Jepang. Dia juga seorang blogger yang professional, penulis beberapa buku, bahkan profesi teranyar yang dia geluti adalah menjadi seorang motivator.
Sulit membayangkan bagaimana dia bisa melakukan hal tersebut, tapi demikianlah kenyataannya. Banyak kekaguman yang patut aku persembahkan kepadanya, tapi satu kata yang dapat aku katakan adalah bahwa “seseorang adalah apa yang menjadi pikirannya, bukan apa yang terlihat darinya”. Seseorang yang terlihat gagah tidak memiliki nilai banyak jika pikirannya dangkal dan negatif, sebaliknya seseorang yang terlihat anak buruk bisa jadi bernilai tinggi jika pikirannya tinggi dan positif. Demikianlah Tuhan menjadikan makhluk bernama manusia. (suff-12/09).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The 360 Leader - John C Maxwell

Hampir semua pemimpin memiliki pimpinan yang lebih tinggi. Bolehlah dibilang, tidak ada pemimpin yang tidak memiliki pemimpin diatasnya. Karenanya, buku The 360 Leader karangan John C. Maxwell ini sejatinya adalah untuk semua pemimpin, bukan hanya untuk para manajer yang selalu berada di bawah para pemilik perusahaan. Pun demikian, penjelasan buku ini memang lebih difokuskan kepada para manajer, senior manajer dan para pemimpin sejenis dalam perusahaan yang berada di bawah kepemimpinan orang-orang di atasnya. Buku setebal 400 halaman ini mengawali penjelasanya dengan 7 mitos tentang memimpin dari bagian tengah. Berikutnya menjelaskan tantangan yang dihadapi pemimpin 360 Derajat. Pada bagian ketiga dijelaskan bagaimana memimpin ke atas. Bagian keempat dan kelima menjelaskan praktik memimpin ke samping dan ke bawah. Pada bagian akhir dijelaskan nilai-nilai pemimpin 360 Derajat. Prinsip utama dari kepemimpinan 360 derajat adalah bahwa pemimpin bukanlah posisi, melainkan pe

WIMAX KANDIDAT JARINGAN 4G

Pada awal tahun 2000-an, bahkan sampai dengan saat ini kita sudah sangat familiar dengan teknologi Wi-Fi, diantaranya adalah wireless yang kita gunakan sehari-hari di Laptop. Teknologi Wi-Fi di Laptop ini merupakan implementasi dari standar IEEE 802.11x, yang sebenarnya telah mengalami perkembangan dari mulai 802.11a, 802.11b sampai 802.11g. Perkembangan tersebut menghasilkan kecepatan dan jangkauan yang lebih baik, spektrum frekuensi yang lebih efisien dan sebagainya. Teknologi Worldwide Interoperability for Microwave Access (Wimax) merupakan implementasi standar IEEE 802.16x, yang notabene adalah pengembangan dari teknologi Wi-FI dengan standar IEEE 802.11. Wimax dikembangkan oleh Wimax Forum yang dimotori lebih dari 400 vendor global seperti Intel, Siemens, ZTE, Nokia dan lainnya. Secara umum kita mengenal dua jenis Wimax, yaitu Wimax untuk jaringan tetap atau disebut Fixed Wimax, dan Wimax untuk jaringan bergerak atau sering disebut Mobile Wimax. Teknologi Fixed Wimax mampu menduk

Liburan Keluarga di Kuala Lumpur

Masjid Putra Kunjungan Kuala Lumpur kali ini merupakan yang ke sekian kalinya, tapi menjadi yang pertama kali untuk liburan keluarga. Liburan keluarga selalu mendapatkan pengalaman yang berbeda dibandingkan liburan bersama teman kantor, apalagi jika dibandingkan dengan perjalanan dinas. Seperti biasanya, kami memilih untuk ''berjalan sendiri", tanpa bantuan agen travel atau pun guide lokal. Otomatis, saya akan menjadi EO sekaligus guide-nya. Kami sudah pesan tiket jauh hari, agar keluarga merasa nyaman dan tentu saja agar harga tiket lebih miring. Kami mendapat tiket Malaysia Airline PP sekitar 1,7 juta rupiah, karena berdekatan dengan liburan Natal. Jika waktu kunjungan jauh dari liburan bersama, mungkin bisa mendapatkan tiket lebih hemat. Untuk akomodasi, kami pilih tengah kota, agar mudah jalan kaki kemana pun, dan tentu saja dekat dengan Petronas Twin Tower. Tidak usah kawatir harga mahal, buktinya saya mendapatkan hotel butik yang sangat nyaman, denga