Langsung ke konten utama

Start With Why by Simon Sinek


"We follow the leader not because we have to, but because we want to. Not for them, but for ourselves". Inilah kalimat pembuka dalam buku Start With Why, karangan penulis populer Simon Sinek, yang ceramahnya di Ted-Talk dilihat oleh jutaan orang, menempati urutan ketiga terbanyak sepanjang masa. Buku Start With Why diterbitkan oleh Portfolio/Penguin USA, pada tahun 2009. Buku setebal 246 halaman ini mulai populer di Indonesia dan menginspirasi banyak orang pada beberapa tahun terakhir. Tentunya, saya pun sangat terkesan dengan buku ini, terutama setelah membaca kalimat pembukanya.

Buku ini menjelaskan cara berpikir, bertindak dan berkomunikasi seorang pemimpin agar mampu menginspirasi orang-orang di sekelilingnya. Martin Luther King, dengan kalimat populernya "i have a dream", adalah seorang pemimpin yang menginspirasi. Apple, dengan iPod dan iPhone nya, adalah perusahaan yang mampu menginspirasi, tidak hanya karyawan namun juga masyarakat luas. Wright brothers, pembuat pesawat terbang pertama, juga adalah tokoh yang mampu menginspirasi. Mereka mampu menginspirasi orang-orang di sekelilingnya, karena mereka memulai karyanya dengan Why.

Ada dua cara mempengaruhi sifat orang, yaitu memanipulasi atau menginspirasi. Sebagian besar perusahaan menjalankan strategi penjualannya dengan manipulasi, seperti: diskon harga, menakuti pelanggan dengan resiko tidak membeli segera, membuat klaim bahwa produknya adalah yang terbaik dan di pakai oleh banyak orang, menyusup melalui rekomendasi teman, dan masih banyak lagi. Marketing Mix, seperti price, product quality, service, feature juga merupakan bagian dari manipulasi. Strategi manipulasi cukup efektif untuk membuat transaksi lebih banyak, namun tidak membangun kesetiaan.

Alternatif lain untuk mempengaruhi orang adalah menginspirasi mereka, dengan cara Start With Why. Inilah cara yang lebih mendasar, berimpak besar dan berjangka panjang. Produk yang memiliki kejelasan tentang Why, akan mampu menjelaskan kepada dunia, siapa jatidiri pemilik produk dan apa yang diyakini pemiliknya. Karena orang tidak membeli What (you do), namun membeli Why (you do).

Why, tidak bisa hanya sekedar menjadi slogan, namun harus secara konsisten diucapkan dan dijalankan, karena orang lain hanya akan mengetahui Anda dari apa yang Anda lakukan dan ucapkan. Anda tidak akan mampu mengucapkan dan menjalankan secara konsisten, jika Anda sendiri tidak benar-benar meyakininya. Jadi, Anda harus betul-betul yakin dengan Why, ucapkan dan jalankan secara konsisten.

Why adalah keyakinan. Untuk bisa membuat nyata, Anda harus mengetahui How, karena How adalah langkah nyata. Selanjutnya What adalah hasil dari karya How. Ketika ketiganya Why, How dan What berjalan seimbang, kepercayaan akan terbentuk, selanjutnya manfaat akan bisa diserahterimakan.

Why, How dan What tidak hanya relevan untuk perusahaan, namun juga kepemimpinan. Ketika seorang pemimpin memiliki Why, kemudian dia memimpin anggotanya dengan How dan memberikan hasil What, yang mana ketiganya berjalan seimbang, maka anggota akan memberikan kepercayaan yang sangat kuat kepada pemimpinnya, pada gilirannya akan memunculkan karisma. Semua pemimpin besar selalu memiliki karisma, karena mereka memiliki kejelasan Why.

Sebenarnya banyak orang telah memulai karyanya dengan Why, namun tidak banyak yang mampu bertahan konsisten dengan Why. Tantangan konsistensi Why adalah sukses. Ketika sekian lama tidak mendapatkan sukses, banyak orang mulai jenuh bahkan tidak percaya terhadap Why, akhirnya kabur dan betul-betul kehilangan Why. Dalam banyak kasus, kegagalan disebabkan oleh How yang tidak seimbang dengan Why, akhirnya menghasilkan What yang tidak sepadan. Tantangan lain, khususnya dalam perusahaan, adalah regenerasi. Why seringkali muncul sangat sempurna dari pembuat perusahaan, namun seiring pergantian pemilik, sering kali Why menjadi kabur atau hilang. Contohnya adalah Microsoft, yang memiliki Why sangat kuat dari Bill Gates, namun memudar tatkala Gate meninggalkan perusahaannya.

Why , meskipun hanyalah cara berpikir, namun faktanya memiliki dampak yang luar biasa pada karya dan hasil sekaligus. Maka, jika hasil karya Anda stagnan tidak ada kemajuan, coba lihat kembali Why, apakah sudah cukup kuat dan bagus. Percayalah, kita kita punya Why yang kuat, How yang sepadan, akan menghasilkan What yang luar biasa.

Berikut beberapa quote menarik dari buku ini:

  • energy motivates, charisma inspires
  • Mass-market success can only be achieved after you penetrate between 15 - 18 percent of the market.
  • When you compete against everyone else, no one wants to help you, but when you compete against yourself, everyone wants to help you.

  • Buku populer Simon Sinek yang lain:

    Komentar

    Postingan populer dari blog ini

    The 360 Leader - John C Maxwell

    Hampir semua pemimpin memiliki pimpinan yang lebih tinggi. Bolehlah dibilang, tidak ada pemimpin yang tidak memiliki pemimpin diatasnya. Karenanya, buku The 360 Leader karangan John C. Maxwell ini sejatinya adalah untuk semua pemimpin, bukan hanya untuk para manajer yang selalu berada di bawah para pemilik perusahaan. Pun demikian, penjelasan buku ini memang lebih difokuskan kepada para manajer, senior manajer dan para pemimpin sejenis dalam perusahaan yang berada di bawah kepemimpinan orang-orang di atasnya. Buku setebal 400 halaman ini mengawali penjelasanya dengan 7 mitos tentang memimpin dari bagian tengah. Berikutnya menjelaskan tantangan yang dihadapi pemimpin 360 Derajat. Pada bagian ketiga dijelaskan bagaimana memimpin ke atas. Bagian keempat dan kelima menjelaskan praktik memimpin ke samping dan ke bawah. Pada bagian akhir dijelaskan nilai-nilai pemimpin 360 Derajat. Prinsip utama dari kepemimpinan 360 derajat adalah bahwa pemimpin bukanlah posisi, melainkan pe

    WIMAX KANDIDAT JARINGAN 4G

    Pada awal tahun 2000-an, bahkan sampai dengan saat ini kita sudah sangat familiar dengan teknologi Wi-Fi, diantaranya adalah wireless yang kita gunakan sehari-hari di Laptop. Teknologi Wi-Fi di Laptop ini merupakan implementasi dari standar IEEE 802.11x, yang sebenarnya telah mengalami perkembangan dari mulai 802.11a, 802.11b sampai 802.11g. Perkembangan tersebut menghasilkan kecepatan dan jangkauan yang lebih baik, spektrum frekuensi yang lebih efisien dan sebagainya. Teknologi Worldwide Interoperability for Microwave Access (Wimax) merupakan implementasi standar IEEE 802.16x, yang notabene adalah pengembangan dari teknologi Wi-FI dengan standar IEEE 802.11. Wimax dikembangkan oleh Wimax Forum yang dimotori lebih dari 400 vendor global seperti Intel, Siemens, ZTE, Nokia dan lainnya. Secara umum kita mengenal dua jenis Wimax, yaitu Wimax untuk jaringan tetap atau disebut Fixed Wimax, dan Wimax untuk jaringan bergerak atau sering disebut Mobile Wimax. Teknologi Fixed Wimax mampu menduk

    Liburan Keluarga di Kuala Lumpur

    Masjid Putra Kunjungan Kuala Lumpur kali ini merupakan yang ke sekian kalinya, tapi menjadi yang pertama kali untuk liburan keluarga. Liburan keluarga selalu mendapatkan pengalaman yang berbeda dibandingkan liburan bersama teman kantor, apalagi jika dibandingkan dengan perjalanan dinas. Seperti biasanya, kami memilih untuk ''berjalan sendiri", tanpa bantuan agen travel atau pun guide lokal. Otomatis, saya akan menjadi EO sekaligus guide-nya. Kami sudah pesan tiket jauh hari, agar keluarga merasa nyaman dan tentu saja agar harga tiket lebih miring. Kami mendapat tiket Malaysia Airline PP sekitar 1,7 juta rupiah, karena berdekatan dengan liburan Natal. Jika waktu kunjungan jauh dari liburan bersama, mungkin bisa mendapatkan tiket lebih hemat. Untuk akomodasi, kami pilih tengah kota, agar mudah jalan kaki kemana pun, dan tentu saja dekat dengan Petronas Twin Tower. Tidak usah kawatir harga mahal, buktinya saya mendapatkan hotel butik yang sangat nyaman, denga