Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2022

Start With Why by Simon Sinek

"We follow the leader not because we have to, but because we want to. Not for them, but for ourselves". Inilah kalimat pembuka dalam buku Start With Why, karangan penulis populer Simon Sinek, yang ceramahnya di Ted-Talk dilihat oleh jutaan orang, menempati urutan ketiga terbanyak sepanjang masa. Buku Start With Why diterbitkan oleh Portfolio/Penguin USA, pada tahun 2009. Buku setebal 246 halaman ini mulai populer di Indonesia dan menginspirasi banyak orang pada beberapa tahun terakhir. Tentunya, saya pun sangat terkesan dengan buku ini, terutama setelah membaca kalimat pembukanya. Buku ini menjelaskan cara berpikir, bertindak dan berkomunikasi seorang pemimpin agar mampu menginspirasi orang-orang di sekelilingnya. Martin Luther King, dengan kalimat populernya "i have a dream", adalah seorang pemimpin yang menginspirasi. Apple, dengan iPod dan iPhone nya, adalah perusahaan yang mampu menginspirasi, tidak hanya karyawan namun juga masyarakat luas. Wright brothers, pem

The Infinite Game by Simon Sinek

“Kompetisi bisnis bukanlah menang atau kalah, tapi memberikan nilai yang terus membaik kepada pelanggan dan semua stakeholder”. Inilah inspirasi terbaik yang saya rangkum dari buku Simon Sinek terbaru yang laris manis, The Infinite Game. Buku setebal 250 halaman, diterbitkan oleh Portfolio/Penguin USA, pada tahun 2019. Sebelum buku ini, Simon Sinek telah menerbitkan buku laris lain yang sangat popular, yaitu StartWith Why dan Leader Eat Last . Semua buku terbitanya relatif tipis, bergaya story telling dengan tampilan sangat sederhana, sedikit gambar maupun asesoris lain. Menurut Simon, ada dua jenis permainan (game), yaitu finite dan infinite. Finite game adalah permainan yang jelas pemainnya, jelas waktunya dan jelas aturannya, sehingga jelas pula siapa yang kalah dan menang. Sedangkan infinite game adalah sebaliknya. Contoh sederhana dari definisi ini adalah kompetisi Microsoft versus Apple. Microsoft berjuang keras menciptakan Zune untuk mengalahkan iPod dari Apple, namun pada s