Langsung ke konten utama

Benarkah Millenial Membingungkan?


Banyak diskusi dan seminar, baik lokal maupun internasional, yang diselenggarakan khusus untuk mendalami karakter generasi millennial. Seminar diselenggarakan dari berbagai lembaga, baik profit maupun non-profit. Hal ini wajar, karena semua pihak berkepentingan terhadap generasi millennial. Mereka adalah generasi penerus dan sekaligus pemimpin masa depan.

Hasil gambar untuk millennial generationTak terkecuali industri dan dunia usaha. Banyak perusahaan sedang galau, bagaimana mengelola generasi meillenial agar tetap produktif di tempat kerja, dan bagaimana menyiapkan mereka menjadi pemimpin perusahaan di masa mendatang.

Berikut beberapa pandangan mengenai generasi millennial, yang penulis kutip dari pakar ilmu leadership Simon Sinek melalui bukunya Leader Eat Last.


Karakteristik Generasi Millenial:

  • Inclusive and more accepting of people who are different form them. Mereka lebih terbuka dan toleran terhadap perbedaan, baik gender, suku, ras, agama dan sejenisnya.
  • Working be worth more than the money. Bekerja tidak semata untuk mendapatkan uang, namun mencari nilai lebih dari yang mereka kerjakan
  • Having the courage and wherewithal to leave a job they don’t like more quickly. Generasi millinial lebih mudah dan berani meninggalkan perusahaan yang tidak mereka cintai, tanpa menunggu mendapatkan pekerjaan baru.
  • Addiction to smartphone and social media. Handphone dan social media menjadi pegangan setiap waktu yang sulit ditinggalkan, dan sebagai konsekuensinya, mereka kesulitan mendapatkan hubungan social yang lebih mendalam.



Bagaimana Perusahaan Menyikapi Millenial?


Berikut beberapa taktik mengelola generasi millennial. Taktik ini didasari oleh teori kepemimpinan yang bertumpu kepada filosofi “trust and inspire our people to take care of and support each other”:


  1. Keep conference rooms free of cell phone. Bebaskan ruang rapat dari smartphone. Pada suatu waktu tertentu, buatlah konferen, rapat atau sejenisnya, bebas dari semua smartphone. Tentu ini akan berdampak komplain dari millennial. Namun jika upaya ini diakukan secara kontinyu dan terus menerus, diyakini dapat memberi kesempatan kepada millennial untuk membangun hubungan personel yang lebih mendalam kepada sesamanya.
  2. Encourage notetaking on paper instead of computer. Semua notulen tentu saja disimpan dalam computer, namun demikian, usahakan tetap membuat notulen dengan kertas, karena lebih efektif dalam menyerap dan menyimpan informasi yang didapat selama rapat berlangsung.
  3. Teach leadership. Ajarkan ilmu kepemimpinan kepada millenial
  4. Teach how to give and receive feedback. Ajakan kepada mereka, bagaimana pentingnya memberi dan menerima dengan positif semua masukan dan saran dari orang lain
  5. Take advantage. Generasi millenial mempunyai beberapa keunggulan bawaan di banding generasi sebelumnya. Kita perlu mempelajari dan mencoba menyalurkannya untuk kepentingan perusahaan. Beberapa keunggulan tersebut adalah:
  • Sejak lahir mereka terbiasa dengan selfie dan update status, maka mereka paham bagaimana proses “branding” bisa bekerja.
  • Jika pimpinan perusahaan menyampaikan inspirasi yang tidak menarik, seringkali generasi kita berpura-pura antusias. Generasi millinial berbeda, mereka lebih mudah mengakui, jika dirinya tidak terinpirasi
  • Millenial lebih mudah dan cepat dalam membuat perubahan
Berikut beberapa tips untuk mengambil dan menyalurkan keunggulan generasi millennial
  • Mentor and support them
  • Lead by example
  • Talk about your failure. Menceritakan kisah sukses kurang penting bagi mereka, namun kisah kegagalan Anda, mungkin sangat membantu mereka.
  • Give them the opportunity to fall. Beri kesempatan untuk gagal, dan katakana, good fall now try it again.....
  • Offer more opportunity to develop human skill. Kurangi komunikasi WA dan email kepada mereka, perbanyak temu muka, bercanda dan seterusnya.
  • Help them love themselves. Bantu mereka membangun kepercayaan diri
  • Take a chance on them

Perlu di catat, bahwa tidak ada yang salah dengan mereka. Mereka hanya sedikit berbeda dengan kita. Dan kita kaget serta bingung menyikapinya. Di bawah ini adalah contohnya.

Kita dilahirkan pada era televisi. Hampir seluruh generasi kita maniak dengan televisi. Mereka tidak bisa lepas darinya. Mereka menempatkan televisi di mana pun mereka berada, seperti di ruang keluarga, di kamar tidur, di mobil. Bahkan kita sulit mendapatkan kantor atau toko yang tidak dilengkapi televisi. Seandainya televisi bisa di bawa ke sana-kemari, mungkin generasi kita akan membawanya kemana pun pergi.

Sementara generasi millinial lahir pada saat smartphone muncul dan berkembang. Maka, wajar, jika mereka tidak lepas dari smartphone. Dan kita saksikan hari ini, seperti apa mereka lengket dengan smarthpone-nya, seperti kita dulu lengket dengan tivi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The 360 Leader - John C Maxwell

Hampir semua pemimpin memiliki pimpinan yang lebih tinggi. Bolehlah dibilang, tidak ada pemimpin yang tidak memiliki pemimpin diatasnya. Karenanya, buku The 360 Leader karangan John C. Maxwell ini sejatinya adalah untuk semua pemimpin, bukan hanya untuk para manajer yang selalu berada di bawah para pemilik perusahaan. Pun demikian, penjelasan buku ini memang lebih difokuskan kepada para manajer, senior manajer dan para pemimpin sejenis dalam perusahaan yang berada di bawah kepemimpinan orang-orang di atasnya. Buku setebal 400 halaman ini mengawali penjelasanya dengan 7 mitos tentang memimpin dari bagian tengah. Berikutnya menjelaskan tantangan yang dihadapi pemimpin 360 Derajat. Pada bagian ketiga dijelaskan bagaimana memimpin ke atas. Bagian keempat dan kelima menjelaskan praktik memimpin ke samping dan ke bawah. Pada bagian akhir dijelaskan nilai-nilai pemimpin 360 Derajat. Prinsip utama dari kepemimpinan 360 derajat adalah bahwa pemimpin bukanlah posisi, melainkan pe

WIMAX KANDIDAT JARINGAN 4G

Pada awal tahun 2000-an, bahkan sampai dengan saat ini kita sudah sangat familiar dengan teknologi Wi-Fi, diantaranya adalah wireless yang kita gunakan sehari-hari di Laptop. Teknologi Wi-Fi di Laptop ini merupakan implementasi dari standar IEEE 802.11x, yang sebenarnya telah mengalami perkembangan dari mulai 802.11a, 802.11b sampai 802.11g. Perkembangan tersebut menghasilkan kecepatan dan jangkauan yang lebih baik, spektrum frekuensi yang lebih efisien dan sebagainya. Teknologi Worldwide Interoperability for Microwave Access (Wimax) merupakan implementasi standar IEEE 802.16x, yang notabene adalah pengembangan dari teknologi Wi-FI dengan standar IEEE 802.11. Wimax dikembangkan oleh Wimax Forum yang dimotori lebih dari 400 vendor global seperti Intel, Siemens, ZTE, Nokia dan lainnya. Secara umum kita mengenal dua jenis Wimax, yaitu Wimax untuk jaringan tetap atau disebut Fixed Wimax, dan Wimax untuk jaringan bergerak atau sering disebut Mobile Wimax. Teknologi Fixed Wimax mampu menduk

Liburan Keluarga di Kuala Lumpur

Masjid Putra Kunjungan Kuala Lumpur kali ini merupakan yang ke sekian kalinya, tapi menjadi yang pertama kali untuk liburan keluarga. Liburan keluarga selalu mendapatkan pengalaman yang berbeda dibandingkan liburan bersama teman kantor, apalagi jika dibandingkan dengan perjalanan dinas. Seperti biasanya, kami memilih untuk ''berjalan sendiri", tanpa bantuan agen travel atau pun guide lokal. Otomatis, saya akan menjadi EO sekaligus guide-nya. Kami sudah pesan tiket jauh hari, agar keluarga merasa nyaman dan tentu saja agar harga tiket lebih miring. Kami mendapat tiket Malaysia Airline PP sekitar 1,7 juta rupiah, karena berdekatan dengan liburan Natal. Jika waktu kunjungan jauh dari liburan bersama, mungkin bisa mendapatkan tiket lebih hemat. Untuk akomodasi, kami pilih tengah kota, agar mudah jalan kaki kemana pun, dan tentu saja dekat dengan Petronas Twin Tower. Tidak usah kawatir harga mahal, buktinya saya mendapatkan hotel butik yang sangat nyaman, denga