Skip to main content

Antara Siwak dan Sikat Gigi

Kalau bukan karena akan memberatkan umatku tentulah kuperintahkan mereka untuk bersiwak setiap akan shalat.” (Riwayat al-Bukhari dan Muslim)

Apakah Anda menggunakan siwak? atau menggunakan sikat gigi? atau menggunakan dua-duanya?

Siwak dan sikat gigi adalah hal sederhana dalam kehidupan kita sehari-hari. Keduanya dipakai untuk membersihkan gigi dan mulut. Keduanya masih digunakan oleh banyak orang saat ini. Sebagian mereka hanya menggunakan sikat gigi, sebagian lain menggunakan keduanya, dan sebagian kecil hanya menggunakan siwak.

Manakah yang lebih baik? menggunakan siwak, ataukah sikat gigi?

Pertanyaan ini pun sangat sederhana, dan jawabannya pun lebih sederhana. Namun saya meyakini, jawaban kita akan berbeda-beda.

Saya tidak akan membahas jawaban mana yang lebih shahih. Karena topik tulisan ini sebenarnya bukan membahas siwak dan sikat gigi. Topik tulisan ini adalah "Hadits untuk Generasi Jaman Now".

Di banding jaman Rosulullah SAW, banyak sekali hal yang sudah berubah, mungkin kita tidak bisa menghitungnya. Dari hal-hal yang sederhana sampai hal yang berat dan rumit. Sebut saja antara kuda versus mobil dan pesawat, antara tulisan daun versus buku dan internet, antara majelis taklim versus televisi dan Youtube. Yang lebih berat lagi adalah antara masa kolonialisme versus masa demokrasi. Di masa mendatang, mungkin antara kehidupan bumi versus kehidupan galaxi.

Perbedaan tersebut menimbulkan dampak yang sangat-sangat besar dalam kehidupan manusia. Kehidupan yang berbeda mungkin memerlukan penyesuaian aturan. Namun demikian, bukankah Al-Quran dan Hadits sudah final?.

Kebutuhan terhadap sumber hukum yang sesuai jamannya, versus Al-Quran dan Hadits yang dianggap sudah final, merupakan bahasan yang tidak pernah berkesudahan. Menjadi dilema yang rumit antara pemahaman konten versus pemahaman kontek.

Sebetulnya Islam sudah membuka ruang untuk ijtihad. Namun masalahnya, siapakah yang mempunyai otoritas untuk berijtihad? Apakah Ulama? Siapakah yang memberi mandat terhadap seseorang untuk menjadi ulama?

Karena kondisi inilah, pendapat ummat selalu berbeda dalam banyak hal. Ini tidak bisa dihindari, ini adalah keniscayaan yang harus kita terima. Jadi, bagaimana sikap kita? Sikap yang wajib adalah menghargai dan menghormati perbedaan.

Selanjutnya, hukum mana yang harus kita ikuti? Saya berpendapat bahwa Al-Quran dan Hadits adalah final, namun pemaknaannya harus aktual. 

Siapakah yang mampu memberi makna aktual? Sebaiknya Anda mencari mursid, guru, pembimbing yang layak untuk hal tersebut.

Memang, di Jaman Now, tidak mudah mencari mursid, guru, pembimbing yang layak menyampaikan aktualiasasi semua hukum. Mungkin untuk beberapa bidang hukum, beliau sangat kapabel, namun untuk hal lain kurang, dan sebaliknya. 

Lalu bagaimana? Jika belum temukan guru, gunakan kemampuan spiritual dan keikhlasan untuk memutuskan dan membimbing jalan kebenaran.

Comments

Popular posts from this blog

The 360 Leader - John C Maxwell

Hampir semua pemimpin memiliki pimpinan yang lebih tinggi. Bolehlah dibilang, tidak ada pemimpin yang tidak memiliki pemimpin diatasnya. Karenanya, buku The 360 Leader karangan John C. Maxwell ini sejatinya adalah untuk semua pemimpin, bukan hanya untuk para manajer yang selalu berada di bawah para pemilik perusahaan. Pun demikian, penjelasan buku ini memang lebih difokuskan kepada para manajer, senior manajer dan para pemimpin sejenis dalam perusahaan yang berada di bawah kepemimpinan orang-orang di atasnya. Buku setebal 400 halaman ini mengawali penjelasanya dengan 7 mitos tentang memimpin dari bagian tengah. Berikutnya menjelaskan tantangan yang dihadapi pemimpin 360 Derajat. Pada bagian ketiga dijelaskan bagaimana memimpin ke atas. Bagian keempat dan kelima menjelaskan praktik memimpin ke samping dan ke bawah. Pada bagian akhir dijelaskan nilai-nilai pemimpin 360 Derajat. Prinsip utama dari kepemimpinan 360 derajat adalah bahwa pemimpin bukanlah posisi, melainkan pe

Alternatif Investasi Saham

Berikut ini adalah inspirasi bisnis bagi para investor (bukan trader) saham. Saham Telkom saya jadikan sebagai salah satu contoh, namun pastinya banyak saham lain yang serupa atau lebih bagus darinya. Benar, apa yang dikatakan investor kawakan Warren Baffett, " Our favorite holding period is forever ", quote lainnya antara lain, "Beli saham layaknya Anda akan membeli rumah. Memahami dan menyukainya sehingga Anda akan puas memilikinya". Jika Anda berinvestasi saham Telkom pada saat IPO tahun 1995, Anda akan merasakan super gembira, karena saat ini, nilainya sudah naik 21 x dari dinilai awalnya. Kok 21 x, bagaimana perhitungannya? Sejak saham IPO tahun 1995, Telkom telah membagi saham bonus sekali dan melakukan stock split dua kali. Jika saat IPO Anda membeli saham sebanyak 1,000 lembar, maka saat ini saham yang Anda miliki sudah berubah menjadi 10.800 saham, atau naik 10,8 kali. Selanjutnya dari sisi harga saham, pada saat IPO harga saham Rp 2.050, sedangkan

Perkembangan dan Tren Internet Indonesia

Menurut Delloitte Access Economic, kontribusi internet mencapai Rp 1,6 triliun atau 1,6 persen dari produk domestik bruto (PDB). Pada 2016 nanti konfribusinya di perkirakan mencapai 2,5 persen atau setara Rp 324 triliun. Pada akhir 2011 Internet World Stats mencatat jumlah pengguna internet mencapai 55 juta atau 24,2 persen populasi sebesar 245 juta. Jumlah tersebut merupakan yabg keemapt terbesar di Asia setelah China (510),India (121), dan Jepang (101,2). Namun demikian jika dilihat dari sisi penetrasi, indonesia masih jauh ketinggalan dari negara-negara Asean. Vietnam mencapai 33,7 Philipina 29,2 dan Thailand 27,2 persen. Menurut Markplus 57 persen pengguna internet berasal dari mobile internet. IPsos melaporkan dari jumlah tersebut 83 persen trafik menuju media sosial, forum dan blog. Socialbakers menempatkan Indonesia sebagai pengguna facebook terbesar dengan jumlah 43,5 juta dan Semiocast menempatkan di urutan kelima pengguna twitter dengan jumlah 20 jutaan. Nielsen 2011 melp