Langsung ke konten utama

Paket Pemenangan Kompetisi

Samsung dan chipset Snapdragon
Setahun lalu tersebar berita, Samsung bakal memborong Snapdragon 835 untuk mempersenjatai jagoan terbarunya Galaxy S8.

Dampak dari aksi Samsung ini, banyak produsen flagship harus gigit jari, karena harus menunggu pasokan berikutnya, alias menunda peluncuran flagship. Jika tidak mau menunda peluncuran, mereka terpaksa menggunakan chipset lama.

Salah satu produsen yang mengalami nasib serupa adalah (mungkin) LG. Flagship LG G6 yang menjadi andalan, terpaksa harus menggunakan chipset Snapdragon 825. Padahal LG G6 telah dilengkapi dengan fitur-fitur terbaru, sayang seribu sayang, chipsetnya menggunakan generasi lama. Padahal, untuk ponsel flagship, chipset adalah senjata utama.

Jika Anda menjadi executive LG, bisa dibayangkan, bagaimana jengkelnya menerima kenyataan seperti itu. Kejengkelan yang sama tentu dirasakan oleh produsen flagship yang lain seperti HTC, Sony, Xiaomi dan seterusnya.

Minggu ini, tersiar berita di media, Samsung kembali membuat rencana yang sama. Chipset Snapdragon 845 yang belum diluncurkan Qualcomm, sudah dipesan habis untuk flagship Galaxy S9. Padahal, Galaxy S8 baru saja diluncurkan, bahkan masih jor-joran promosi. Samsung berani memesan chipset dalam jumlah sangat besar untuk Galaxy S9, sementara penjualan Galaxy S8 belum diketahui hasilnya.


Kompetisi


Sebagaimana dilaporkan oleh Strategy Analytics, Samsung adalah Top-3 produsen smartphone global, bersaing dengan rivalnya Apple dan Huawei. Apple menggunakan jenis chipset unik Apple A10 series, sedangkan Huawei menggunakan chipset buatan sendiri Kirin 950 series. Sementara Galaxy S8 menggunakan chipset Snapdragon produksi Qualcomm, yang digunakan oleh banyak produsen lainnya.

Untuk mempertahankan posisi sebagai Top-3, Samsung harus memastikan jumlah smartphone yang dikapalkan menjadi yang terbanyak. Karena alasan itulah, Samsung selalu memborong chipset dalam jumlah massif.

Pada saat yang sama, Samsung juga perlu menekan pesaingnya, agar mereka tidak meluncurkan smartphone dengan spesifikasi yang sepadan. Agar flagshipnya bebas melenggang sendirian dan terus memenangkan kompetisi.

Sudah terbukti di awal tahun ini, menjelang kemunculan Galaxy S8. Boleh dikatakan, semua pengamat mengatakan, flagship terbaik Android adalah Galaxy S8. Alasan utamanya adalah karena chipset yang digunakan adalah yang terdepan.


Menanggung Resiko


Keputusan Samsung memborong seluruh chipset Snapdragon bukanlah hal yang tidak beresiko. Resikonya sungguh amat besar. Resiko paling besar adalah, jika Samsung tidak berhasil menjual flagshipnya dalam jumlah yang diharapkan. Katakanlah seperti kasus beberapa bulan lalu, ketika muncul kasus terbakarnya baterai Galaxy Note.

Samsung juga dipaksa untuk terus berinovasi dan mampu memunculkan fitur-fitur lain yang terdepan. Karena kemenangan flagship tidak hanya bergantung kepada jenis chipset. Selain chipset, flagship harus mampu menghadirkan fitur terunggul seperti desain, display, memori, kamera, aplikasi dan lainnya.

Konsekuensi pembelian chipset yang massif juga telah memaksa Samsung untuk mengeluarkan biaya promosi yang luar biasa besar. Karena promosi menjadi salah satu kunci kemenangan kompetisi flagship.


Paket Pemenangan


Apa yang dapat kita catat dari pembelian chipset yang menghebohkan ini?

Kemenangan bukan hal mudah. Kemenangan bukanlah kebetulan. Kemenangan harus direncanakan.

Kemenangan butuh keyakinan dan kemudian keberanian. Selanjutnya kemenangan butuh strategi dan eksekusi yang ekselen. Keyakinan, keberanian, strategi dan eksekusi adalah sebuah Paket yang tidak boleh hilang salah satunya.

Pastikan Anda mampu mewujudkan Paket Pemenangan tersebut, jika ingin menang dalam kompetisi keras di jaman ini. Tentu saja, Paket-4 ini tidak hanya berlaku untuk industry smartphone, tapi juga di banyak industri lainnya. Selamat mencoba, semoga sukses.

Komentar

  1. Terpaksa sy ucapkn dsni bahwa cita-citaku menjadi TKW yang sukses pulang di kampungku sudah tercapai, alhamdulillah.... awalnya aku ikut-ikutan melihat temanku, ternyata setelah kubuktikan hasilnya memang luar biasa ..!!! terima kasih banyak kpd teman aku yg ada di singapura..! berkat postingan dia di halaman facebook TKI Sukses aku baca. Aku bsa kenal nma nya Mbah Suro Guru spiritual PESUGIHAN ANKA GHAIB TOGEL 2D sampai 6D dan PESUGIHAN DANA GHAIB. . pikir-pikir kurang lebih 7 tahun kerja jd Tkw di Taiwan hanya jeritan batin dan tetes air mata ini selalu menharap tp tdk ada hasil sm sekali. Mana lagi dapat majikanku galak, kejam, cerewet, salah sedikit kena marah lagi . Tiap bulan dapat gaji hanya separoh saja . . itu pun tdk cukup biaya anak di kampung. Tp sy beranikan diri tlpon nmr beliau untuk minta bantuan nya. melalui PESUGIHAN DANA GHAIB Nya . syukur Alhamdulillah benar2 terbukti sekarang. terima kasih ya allah atas semua rejeki mu ini. Aku sudah bs pulang ke kmpung halaman buka usha skrg. jk tman minat ingin tlpn beliau . ini nmr nya +62 82354640471 & 082354640471 siapa tau anda bisa di bantu dan cocok sprti aku . aminn




    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

The 360 Leader - John C Maxwell

Hampir semua pemimpin memiliki pimpinan yang lebih tinggi. Bolehlah dibilang, tidak ada pemimpin yang tidak memiliki pemimpin diatasnya. Karenanya, buku The 360 Leader karangan John C. Maxwell ini sejatinya adalah untuk semua pemimpin, bukan hanya untuk para manajer yang selalu berada di bawah para pemilik perusahaan. Pun demikian, penjelasan buku ini memang lebih difokuskan kepada para manajer, senior manajer dan para pemimpin sejenis dalam perusahaan yang berada di bawah kepemimpinan orang-orang di atasnya. Buku setebal 400 halaman ini mengawali penjelasanya dengan 7 mitos tentang memimpin dari bagian tengah. Berikutnya menjelaskan tantangan yang dihadapi pemimpin 360 Derajat. Pada bagian ketiga dijelaskan bagaimana memimpin ke atas. Bagian keempat dan kelima menjelaskan praktik memimpin ke samping dan ke bawah. Pada bagian akhir dijelaskan nilai-nilai pemimpin 360 Derajat. Prinsip utama dari kepemimpinan 360 derajat adalah bahwa pemimpin bukanlah posisi, melainkan pe

WIMAX KANDIDAT JARINGAN 4G

Pada awal tahun 2000-an, bahkan sampai dengan saat ini kita sudah sangat familiar dengan teknologi Wi-Fi, diantaranya adalah wireless yang kita gunakan sehari-hari di Laptop. Teknologi Wi-Fi di Laptop ini merupakan implementasi dari standar IEEE 802.11x, yang sebenarnya telah mengalami perkembangan dari mulai 802.11a, 802.11b sampai 802.11g. Perkembangan tersebut menghasilkan kecepatan dan jangkauan yang lebih baik, spektrum frekuensi yang lebih efisien dan sebagainya. Teknologi Worldwide Interoperability for Microwave Access (Wimax) merupakan implementasi standar IEEE 802.16x, yang notabene adalah pengembangan dari teknologi Wi-FI dengan standar IEEE 802.11. Wimax dikembangkan oleh Wimax Forum yang dimotori lebih dari 400 vendor global seperti Intel, Siemens, ZTE, Nokia dan lainnya. Secara umum kita mengenal dua jenis Wimax, yaitu Wimax untuk jaringan tetap atau disebut Fixed Wimax, dan Wimax untuk jaringan bergerak atau sering disebut Mobile Wimax. Teknologi Fixed Wimax mampu menduk

Liburan Keluarga di Kuala Lumpur

Masjid Putra Kunjungan Kuala Lumpur kali ini merupakan yang ke sekian kalinya, tapi menjadi yang pertama kali untuk liburan keluarga. Liburan keluarga selalu mendapatkan pengalaman yang berbeda dibandingkan liburan bersama teman kantor, apalagi jika dibandingkan dengan perjalanan dinas. Seperti biasanya, kami memilih untuk ''berjalan sendiri", tanpa bantuan agen travel atau pun guide lokal. Otomatis, saya akan menjadi EO sekaligus guide-nya. Kami sudah pesan tiket jauh hari, agar keluarga merasa nyaman dan tentu saja agar harga tiket lebih miring. Kami mendapat tiket Malaysia Airline PP sekitar 1,7 juta rupiah, karena berdekatan dengan liburan Natal. Jika waktu kunjungan jauh dari liburan bersama, mungkin bisa mendapatkan tiket lebih hemat. Untuk akomodasi, kami pilih tengah kota, agar mudah jalan kaki kemana pun, dan tentu saja dekat dengan Petronas Twin Tower. Tidak usah kawatir harga mahal, buktinya saya mendapatkan hotel butik yang sangat nyaman, denga