Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2015

Leadership Mission

Pada suatu sesi sharing session dengan seluruh staf di kantor, seseorang tanya, "Pak, apa yang diharapkan dari kepemimpinan Bapak di unit ini?". Saya sempat kaget dengan pertanyaan yang sangat bagus ini. Setelah sejenak berpikir, saya jawab pertanyaan tersebut sampai beliau merasa puas. Sepulang dari kantor, saya tidak bisa lepas dari pertanyaan tersebut, terus terngiang di kepala. Akhirnya saya renungkan pertanyaan tersebut dan saya rangkum dalam bingkai visi kepemimpinan. Berikut visi kepemimpinan saya pada setiap tugas yang di amanatkan: Mengembangkan Organisasi . Saya harus memegang visi, membawa unit atau organisasi yang saya pimpin berkembang jauh lebih maju. Jangan sampai, organisasi jalan di tempat, karena jika demikian, keberadaan saya sama saja dengan ketiadaannya. Mengembangkan Orang-orang di dalamnya . Pemimpin selalu memimpin orang, bukan mengelola mesin. Harus menjadi misi dan tugas saya untuk mengembangkan orang-orang yang bekerja dalam organisasi terse

WOW LEADERSHIP

Buku ini cukup lengkap, karena tidak hanya menyediakan konsep WOW leadership, namun juga memberi tips dan tools, bahkan menyajikan beberapa profil pemimpin local   yang dianggap selaras dengan judul buku, WOW leadership. Buku karangan Hermawan Kertajaya dan Ardhi Ridwansyah ini disajikan dengan gaya yang sangat santai, menggunakan kata dan kalimat yang tidak terlalu formal, hingga mudah sekali di baca dan dipahami. Kaya dengan cerita dan kisah yang terkait dengan tema-tema yang di bahas. Buku cetakan Gramedia tahun 2014, yang memiliki ketebalan 350 halaman ini sangat layak untuk menjadi bacaan dan koleksi. WOW leadership adalah pemimpin yang memberikan impresi luar biasa dengan menyentuh pikiran, perasaan serta spirit kemanusiaan pengikutnya. Dari definisi tersebut, tingkatan kepemimpinan WOW leadership di bagi menjadi 3 tingkatan, yaitu enjoymen (OK), experience (AHA) dan angagement (WOW). Sedangkan membangun hubungan pemimpin dengan pengikut dapat dirumuskan dengan p

Berani Memperbaiki Kesalahan

Dalam ketenangan hari ini, aku meyakini ada yang salah dengan lingkungan ku. Banyak orang mengetahui kesalahan tersebut. Tapi aku sadari juga, orang hanya berani menggunjing, tanpa berani ngomong apalagi memperbaikinya. Aku pun demikian. Aku tahu, kesalahan ini masif, kesadaran orang terhadap kesalahan ini juga masif, namun tiada daya apa pun. Saatnya aku berpikir, bagaimana memperbaiki kesalahan ini. Bismillah!

Jogja, Contohlah Hanoi

Hanoi design supports healthy lifestyle. Demikian judul artikel opini harian The Jakarta Post tanggal 6 Juni 2015, yang ditulis oleh Tri Harso Karyono, profesor arsitektur di Universitas Tanri Abeng Jakarta. Karyono membandingkan bahwa harapan hidup di Hanoi lebih tinggi dari Indonesia. Sementara, tingkat konsumsi sumber daya (diukur dengan ratio ecological footprints - EF) jauh lebih kecil. Yang lebih menarik, jumlah turis per seribu penduduk di Hanoi lebih tinggi dari Jakarta. Apa yang membuat Hanoi mencapai prestasi tersebut? Rakyat Hanoi menjalani kehidupan yang dekat dengan alam, dan pemerintah telah membuat perencanaan kota yang serupa. Mereka sedikit sekali menggunakan alat mekanik. Mereka belanja di pasar rakyat, bukan di mall dan shoping center. Pejalan kaki dimanjakan, tidak perlu pakai motor atau mobil menuju tempat bekerja. Pemerintah banyak membangun taman dan waduk untuk tempat umum. Disediakan banyak tempat olahraga umum, tidak perlu ke Gym. Pemerintah tetap mempertah