Mudik memang selalu dinanti oleh penduduk Jawa bahkan mungkin seluruh masyarakat Indonesia, tentunya yang tinggal di kota besar seperti Jakarta. Sebetulnya mudik bukan masalah gampang, banyak kesulitan yang harus dijalani. Anehnya kesulitan justru memberi kesan dan cerita yang asyik dibawa ke kawan.
Tahun ini mudik lebih berat lagi, karena kemacetan tidak hanya memuncak dua tiga hari seperti tahun-tahun sebelumnya. Macet parah terjadi hampir lebih dari sepuluh hari, baik mudik atau balik.
Sungguh melelahkan, namun juga asyik dan berkesan.
Saya tidak akan cerita bagaimana asyiknya mudik kali ini, cukup menampilkan beberapa potret yang sempat terkam selama perjalanan.
P
***57:22*** 22. Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. ***6:59*** 59. Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)" ***3:154*** 154. Kemudian setelah kamu berdukacita, Allah menurunkan kepada kamu keamanan (berupa) kantuk yang meliputi segolongan dari pada kamu [241], sedang segolongan lagi [242] telah dicemaskan oleh diri mereka sendiri, mereka menyangka yang tidak benar terhadap Allah seperti sangkaan jahiliyah [243]. Mereka berkata: "Apakah ada ba
Comments
Post a Comment