Langsung ke konten utama

Menelusuri Kota-Kota Besar Taiwan

Senin 2 April 2012 Pukul 06.15 wib kami terbang dengan China Airline dari bandara Soetta menuju Touyuan Taiwan. Pesawat transit sekitar dua jam di Hongkong. Pukul 16.00 waktu setempat pesawat landing di Taiwan. Waktu Taiwan satu jam mendahului waktu Jakarta.


Rombongan kami berjumlah 33 orang plus dua orang dari travel, satu orang local guide plus supir bis. Kami merencanakan tur seminggu keliling negara Taiwan, menelusuri kota-kota besar.


Diawali dari bandara Tauyuan, menuju Taipei dan menginap semalam di Holiday Inn hotel. Pagi harinya kami menyusuri jalan pantai timur menuju Hualien dan menginap di Marshall Hotel. Selanjutnya menuju kota terbesar kedua yaitu Kaohsiung dan menginap di Villa Garden Hotel. Hari berikutnya dari Kaohsiung menuju Taipe kembali. Esok harinya, Jumat siang rombongan pulang ke Jakarta, berangkat pukul 13.00 sampai di Jakarta pukul 22.00 wib.


Malam pertama di Taipei kami mengunjungi gedung pencakar langit kebanggaan rakyat Taiwan, Taipei 101. Gedung ini sempat menjadi yang tertinggi di dunia dari 2004 sampai 2010. Selain yang tertinggi, gedung ini masih mempunyai catatan rekor hingga saat ini sebagai lift tercepat di dunia. Lebih lengkap tentang Taipei 101 klik link di bawah.


Hari kedua kami mengunjungi beberapa tempat. Yang cukup mengesankan adalah National Geo Park di Yehliu dekat kota Hualien dan Chiang Kai Shek Memorial Hall di Taipei. National Geo Park merupakan taman pantai yang memiliki bebatuan unik dengan panorama yang sangat cantik. Sedangkan Chiang Kai Shek Memorial Hall adalah musium yang dibangun untuk mengenang mantan presiden Chiang Kai Shek. Lebih lengkap tentang dua venue tersebut silahkan klik link di bawah.


Pada hari berikutnya kami mengunjungi pegunungan yang luar biasa. Menyajikan perbukitan batu dan marmer serta keelokan aliran sungai di tengahnya. Itulah Taroko George di dekat kota Hualien. Lebih lengkap mengenai Taroko George silahkan klik di sini.


Bullet Train


Di hari Kamis kami meneruskan perjalanan dari Kaohsiung menuju Taipei. Tidak seperti perjalanan sebelumnya yang menggunakan bis. perjalanan kali ini sedikit berbeda, menggunakan bullet train.


Bullet Train adalah kereta cepat yang mampu melesat dari Kaohsiung ke Taipei hanya 1.5 jam. Jarak Kaohsiung ke Taipei berkisar 450 km setara jarak Semarang ke Jakarta. Kereta melaju dengan kecepatan rata-rata 290 km per jam, sekitar tiga kali kecepatan kereta Argo Anggrek.


Tiket naik bullet train NT 1.490, dan untuk pembelian banyak bisa dapat diskon. Kami beli untuk 36 tiket, total harga tiket menjadi NT 51.000 (1 NT setara Rp 320).


Seperti sering kita baca di kora-koran, bentuk kereta cepat futuristik, dengan wajah muka mirip burung. Sedangkan interior relatif sama dengan Argo Anggrek, hanya saja Bullet Train jauh lebih bersih dan terpelihara.


MRT


Seperti kota besar lainnya, MRT juga ada di Taipei. Model stasion, kereta bahkan sampai model tiketing mirip dengan Singapura dan negara lainnya. Hanya saja rute MRT di Taipei tidak mengitari kota. Rute berbentuk seperti akar tumbuhan dimana pusat akarnya adalah Taipei Main Station.


Kultur


Sejauh pandangan saya, kultur di negara dengan jumlah penduduk sekitar 30 juta ini relatif sama dengan kultur china daratan seperti Korea, Senzhen dan sekitarnya. Suku asal berwarna agak hitam, namun jumlahnya minoritas. Suku mayoritas berasal dari China.


Tren Gadget


Diluar dugaan saya, toko gadget di Taiwan ternyata tidak seramai perkiraan. Di Indonesia saja tojo gadget dapat kita temuai hampir di semua sudut, baik di lapak-lapak, toko pinggir jalan, bahkan mal-mall berkelas seperti Pasific Place. Boleh dibilang, tidak ada srea tanpa toko gadget dan pulsa. Itulah kondisi Indonesia yang notabene terbelakang dalam teknologi telekomunikasi.


Bagaimana dengan Singapura? Singapura bukanlah produsen gadget, namun terdepan dalam perdagangan dan distribusi gadget global. Toko gadget mudah sekali di dapatkan di negara ini, meskipun tidak seramai di Indonesia.


Bagaimana dengan negara asal Samsung dan LG? Toko gadget di Korea hampir mirip Indonesia. Di semua sudut ruko, pertokoan, mall selalu kita jumpai toko gadget. Bahkan operator, seperti LG dan KT juga membangun sendiri jaringan distribusi gadget.


Sedangkan di Taiwan, yang notabene adalah negara Asia yang terdepan dalam teknologi, sekaligus negara asal merk Acer dan HTC, justru berbeda kondisinya. Penyebaran toko gadget tidak terlalu ramai, bahkan boleh dibilang sulit di cari. Di Roche Night Market misalnya, pasar seramai ini hanya ada beberapa lapak penjual asesoris gadget. Bahkan saya tidak temui toko gadget berkelas. Di Zunjuku Plaza, saya hanya mendapati satu toko penjual gadget dan asesoris.


Tidak hanya toko dan lapak, biliboard promosi gadget dan operator juga relatif sedikit. Selama di Taiwan saya tidak menemukan billboard Taiwan Mobile. Saya hanya mendapati beberapa spot promosi HTC dan beberapa merk lokal.


Daya Tarik Wisata


Wisata nampaknya memang belum menjadi industri penting di Taiwan. Sehingga perhatian pemeritah belum terlalu mendalam. Jumlah kunjungan turis juga nampaknya masih relatif sedikit. Indikasinya sebagai berikut. Pertama, di venue wisata jarang sekali terlihat turis bule, hampir semua turis adalah suku china daratan. Kedua, selama di Taiwan kami tidak mendapatkan toko souvenir yang lengkap, bahkan tour leader pun tidak tahu tempat atau toko penjual souvenir untuk turis asing. Akhirnya kami membeli souvenir pada sebuah toko di Bandara.


Dari seluruh venue wisata yang kami kunjungi, ada tiga tempat yang berbeda dan cukup mengesankan, adalah Taipei 101, Yehliu Geo Park dan Taroko George. Sedangkan sisanya relatif biasa saja. Taipei 101 saya bilang menarik karena ketinggian dan kecepatan lift. Yehliu Geo Park menarik karena bebatuan yang unik. Sedangkan Taroko George mengesankan karena pemandangan bukit batu yang mempesona.


Dari ketiga venue tersebut, saya menilai hanya Taipei 101 yang layak menjadi destinasi wisata kelas global. Sedangkan dua lainnya perlu tanbahan daya tarik.


Secara keseluruhan, daya tarik wisata Taiwan cukup mengesankan, namun di bawah Korea, Singapura, Hongkong dan China. Bahkan saya menilai masih di bawah Indonesia, meskipun tanpa Bali. Namun demikian, tentunya anda berhak membuat penilaian sendiri. Sampai jumpa.


Daftar link terkait

1. http://www.myusuf298.com/2012/04/lift-taipei-101-tercepat-sedunia.html?m=1

2. http://www.myusuf298.com/2012/04/pesona-taroko-george-mengagumkan.html?m=1

3. http://www.myusuf298.com/2012/04/national-chiang-kai-shek-memorial-hall.html?m=1


Published with Blogger-droid v2.0.4

Komentar

  1. Terpaksa sy ucapkn dsni bahwa cita-citaku menjadi TKW yang sukses pulang di kampungku sudah tercapai, alhamdulillah.... awalnya aku ikut-ikutan melihat temanku, ternyata setelah kubuktikan hasilnya memang luar biasa ..!!! terima kasih banyak kpd teman aku yg ada di singapura..! berkat postingan dia di halaman facebook TKI Sukses aku baca. Aku bsa kenal nma nya Mbah Suro Guru spiritual PESUGIHAN ANKA GHAIB TOGEL 2D sampai 6D dan PESUGIHAN DANA GHAIB. . pikir-pikir kurang lebih 7 tahun kerja jd Tkw di Taiwan hanya jeritan batin dan tetes air mata ini selalu menharap tp tdk ada hasil sm sekali. Mana lagi dapat majikanku galak, kejam, cerewet, salah sedikit kena marah lagi . Tiap bulan dapat gaji hanya separoh saja . . itu pun tdk cukup biaya anak di kampung. Tp sy beranikan diri tlpon nmr beliau untuk minta bantuan nya. melalui PESUGIHAN DANA GHAIB Nya . syukur Alhamdulillah benar2 terbukti sekarang. terima kasih ya allah atas semua rejeki mu ini. Aku sudah bs pulang ke kmpung halaman buka usha skrg. jk tman minat ingin tlpn beliau . ini nmr nya +62 82354640471 & 082354640471 siapa tau anda bisa di bantu dan cocok sprti aku . aminn




    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

The 360 Leader - John C Maxwell

Hampir semua pemimpin memiliki pimpinan yang lebih tinggi. Bolehlah dibilang, tidak ada pemimpin yang tidak memiliki pemimpin diatasnya. Karenanya, buku The 360 Leader karangan John C. Maxwell ini sejatinya adalah untuk semua pemimpin, bukan hanya untuk para manajer yang selalu berada di bawah para pemilik perusahaan. Pun demikian, penjelasan buku ini memang lebih difokuskan kepada para manajer, senior manajer dan para pemimpin sejenis dalam perusahaan yang berada di bawah kepemimpinan orang-orang di atasnya. Buku setebal 400 halaman ini mengawali penjelasanya dengan 7 mitos tentang memimpin dari bagian tengah. Berikutnya menjelaskan tantangan yang dihadapi pemimpin 360 Derajat. Pada bagian ketiga dijelaskan bagaimana memimpin ke atas. Bagian keempat dan kelima menjelaskan praktik memimpin ke samping dan ke bawah. Pada bagian akhir dijelaskan nilai-nilai pemimpin 360 Derajat. Prinsip utama dari kepemimpinan 360 derajat adalah bahwa pemimpin bukanlah posisi, melainkan pe

WIMAX KANDIDAT JARINGAN 4G

Pada awal tahun 2000-an, bahkan sampai dengan saat ini kita sudah sangat familiar dengan teknologi Wi-Fi, diantaranya adalah wireless yang kita gunakan sehari-hari di Laptop. Teknologi Wi-Fi di Laptop ini merupakan implementasi dari standar IEEE 802.11x, yang sebenarnya telah mengalami perkembangan dari mulai 802.11a, 802.11b sampai 802.11g. Perkembangan tersebut menghasilkan kecepatan dan jangkauan yang lebih baik, spektrum frekuensi yang lebih efisien dan sebagainya. Teknologi Worldwide Interoperability for Microwave Access (Wimax) merupakan implementasi standar IEEE 802.16x, yang notabene adalah pengembangan dari teknologi Wi-FI dengan standar IEEE 802.11. Wimax dikembangkan oleh Wimax Forum yang dimotori lebih dari 400 vendor global seperti Intel, Siemens, ZTE, Nokia dan lainnya. Secara umum kita mengenal dua jenis Wimax, yaitu Wimax untuk jaringan tetap atau disebut Fixed Wimax, dan Wimax untuk jaringan bergerak atau sering disebut Mobile Wimax. Teknologi Fixed Wimax mampu menduk

Liburan Keluarga di Kuala Lumpur

Masjid Putra Kunjungan Kuala Lumpur kali ini merupakan yang ke sekian kalinya, tapi menjadi yang pertama kali untuk liburan keluarga. Liburan keluarga selalu mendapatkan pengalaman yang berbeda dibandingkan liburan bersama teman kantor, apalagi jika dibandingkan dengan perjalanan dinas. Seperti biasanya, kami memilih untuk ''berjalan sendiri", tanpa bantuan agen travel atau pun guide lokal. Otomatis, saya akan menjadi EO sekaligus guide-nya. Kami sudah pesan tiket jauh hari, agar keluarga merasa nyaman dan tentu saja agar harga tiket lebih miring. Kami mendapat tiket Malaysia Airline PP sekitar 1,7 juta rupiah, karena berdekatan dengan liburan Natal. Jika waktu kunjungan jauh dari liburan bersama, mungkin bisa mendapatkan tiket lebih hemat. Untuk akomodasi, kami pilih tengah kota, agar mudah jalan kaki kemana pun, dan tentu saja dekat dengan Petronas Twin Tower. Tidak usah kawatir harga mahal, buktinya saya mendapatkan hotel butik yang sangat nyaman, denga