Langsung ke konten utama

Supirku Pake Galaxy Tab

Minggu lalu saya ikut tur sepekan di Korea Selatan. Kami mendatangi kota-kota besar dengan jarak yang cukup jauh. Seluruh perjalanan ditempuh dengan bis. Seperti biasa, ada supir bis dan tour guide yang ikut terus dengan kami.
Ada yang menarik di rombongan kami. Pak supir menggunakan Galaxy Tab dan tour guide menggunakan Galaxy S. Yang lebih kaget lagi, ternyata gadget mereka dilengkapi akses internet unlimited more than 7 mbps.
Kebetulan kebanyakan peserta tur bawa smartphone, tapi tidak punya roaming data, maklum saja tarifnya seratus ribuan per hari. Karena butuh update status, teman-teman pada sibuk cari hotspot gratisan agar bisa konek internet. Tanpa diduga, tiba-tiba pak supir ngomong, dengan bahasa Korea tentunya, "mau cari koneksi internet pak?, saya share pake Tab saya aja", kami tertegun beberapa saat, selanjutnya kompak ngomong, "ya!". Setelah setting beberapa saat, kami tepuk tangan dan bilang "siiippp...".
Pak supir dan tour guide bukanlah orang istimewa, dia hanya supir seperti supir lain di negeri ini. Yang istimewa negaranya, Korea Selatan. Korea Selatan memang masuk tiga besar dalam Networked Society City Index yang diterbitkan bulan Mei lalu . Broadband di Korea Selatan memang tidak lagi menjadi barang mewah. Internet dan broadband tidak lagi menjadi konsumsi kelas menengah, namun sudah biasa digunakan anak sekolah, supir, penjaga toko, dan sejenisnya. Hal ini wajar, karena tarif langganan internet unlimited sebulan hanya sekitar 200 ribu rupiah. Sekedar tahu, makan di warung kelas Warteg tidak akan kurang dari 30 ribu, jadi angka 200 ribu mungkin sebanding dengan 60 ribu di Indonesia.
Bagaimana Korea Selatan bisa sehebat itu. Saya tidak membahas pertanyaan tersebut, yang jelas Pemerintah sangat serius mengangkat level penetrasi broadband di sana. Bulan lalu teknologi LTE sudah komersial di sana, dan akhir tahun ini ditargetkan menjangkau seluruh kota besar.
Bagaimana dengan Indonesia? Terlalu jauh memang, dan rasanya kita tidak bisa jumping. Pemakai internet di Indonesia memang sudah mencapai 50 juta, tapi sebagian besar mereka adalah pelanggan prepaid yang on sehari dan off hari berikutnya. Bahkan sebagian mereka menggunakan internet sekedar untuk update facebook. Jumlah fixed broadband di Indonesia belum mencapai 2.5 juta, itu pun yang 75 persen hanya menikmati kecepatan di bawah 1 MBPS. Begitu juga mobile broadband, meskipun beberapa operator seluler sudah menawarkan kecepatan sampai 7.2 MBPS, sebagian besar pelanggan masih bertahan pada kecepatan di bawah 1 MBPS. Meski demikian, Indonesia harus berani bermimpi, kapan supir taxi menikmati internet 100 MBPS? Kapan broadband kita setingkat Korea Selatan? Bukankah penetrasi broadband pasti mendorong pertumbuhan ekonomi?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The 360 Leader - John C Maxwell

Hampir semua pemimpin memiliki pimpinan yang lebih tinggi. Bolehlah dibilang, tidak ada pemimpin yang tidak memiliki pemimpin diatasnya. Karenanya, buku The 360 Leader karangan John C. Maxwell ini sejatinya adalah untuk semua pemimpin, bukan hanya untuk para manajer yang selalu berada di bawah para pemilik perusahaan. Pun demikian, penjelasan buku ini memang lebih difokuskan kepada para manajer, senior manajer dan para pemimpin sejenis dalam perusahaan yang berada di bawah kepemimpinan orang-orang di atasnya. Buku setebal 400 halaman ini mengawali penjelasanya dengan 7 mitos tentang memimpin dari bagian tengah. Berikutnya menjelaskan tantangan yang dihadapi pemimpin 360 Derajat. Pada bagian ketiga dijelaskan bagaimana memimpin ke atas. Bagian keempat dan kelima menjelaskan praktik memimpin ke samping dan ke bawah. Pada bagian akhir dijelaskan nilai-nilai pemimpin 360 Derajat. Prinsip utama dari kepemimpinan 360 derajat adalah bahwa pemimpin bukanlah posisi, melainkan pe

WIMAX KANDIDAT JARINGAN 4G

Pada awal tahun 2000-an, bahkan sampai dengan saat ini kita sudah sangat familiar dengan teknologi Wi-Fi, diantaranya adalah wireless yang kita gunakan sehari-hari di Laptop. Teknologi Wi-Fi di Laptop ini merupakan implementasi dari standar IEEE 802.11x, yang sebenarnya telah mengalami perkembangan dari mulai 802.11a, 802.11b sampai 802.11g. Perkembangan tersebut menghasilkan kecepatan dan jangkauan yang lebih baik, spektrum frekuensi yang lebih efisien dan sebagainya. Teknologi Worldwide Interoperability for Microwave Access (Wimax) merupakan implementasi standar IEEE 802.16x, yang notabene adalah pengembangan dari teknologi Wi-FI dengan standar IEEE 802.11. Wimax dikembangkan oleh Wimax Forum yang dimotori lebih dari 400 vendor global seperti Intel, Siemens, ZTE, Nokia dan lainnya. Secara umum kita mengenal dua jenis Wimax, yaitu Wimax untuk jaringan tetap atau disebut Fixed Wimax, dan Wimax untuk jaringan bergerak atau sering disebut Mobile Wimax. Teknologi Fixed Wimax mampu menduk

Liburan Keluarga di Kuala Lumpur

Masjid Putra Kunjungan Kuala Lumpur kali ini merupakan yang ke sekian kalinya, tapi menjadi yang pertama kali untuk liburan keluarga. Liburan keluarga selalu mendapatkan pengalaman yang berbeda dibandingkan liburan bersama teman kantor, apalagi jika dibandingkan dengan perjalanan dinas. Seperti biasanya, kami memilih untuk ''berjalan sendiri", tanpa bantuan agen travel atau pun guide lokal. Otomatis, saya akan menjadi EO sekaligus guide-nya. Kami sudah pesan tiket jauh hari, agar keluarga merasa nyaman dan tentu saja agar harga tiket lebih miring. Kami mendapat tiket Malaysia Airline PP sekitar 1,7 juta rupiah, karena berdekatan dengan liburan Natal. Jika waktu kunjungan jauh dari liburan bersama, mungkin bisa mendapatkan tiket lebih hemat. Untuk akomodasi, kami pilih tengah kota, agar mudah jalan kaki kemana pun, dan tentu saja dekat dengan Petronas Twin Tower. Tidak usah kawatir harga mahal, buktinya saya mendapatkan hotel butik yang sangat nyaman, denga