Langsung ke konten utama

Lessons from South Korea

Beberapa waktu di Korea Selatan, saya bersyukur dapat melintasi hampir seluruh wilayah. berawal dari Incheon di sebelah barat laut, menuju ke timur laut, kemudian ke tenggara dan akhirnya kembali ke Seoul Incheon. Ada beberapa hal penting yang dapat saya rekam dan menjadi pembelajaran di negeri bependuduk 50 juta dan seluas separo Jawa ini.

Bangga Produk Lokal

Termasuk hal yang kurang nyaman bagi saya ketika masuk minimarket di Korea. semua barang yang biasanya tersedia di minimarket memang tersedia juga di sini. Bedanya, jika di Indonesia atau negara lain merk barangnya sudah fimiliar di mata saya, namun di Korea ini hampir seluruhnya asing, karena hampir seluruhnya bermerk lokal.


Tidak hanya di minimarket, nampaknya negeri ini memang dipenuhi merk lokal. Di sepanjang jalan relatif sedikit mendapatkan mobil Jepang, apalagi Eropa dan Amrik. Yang terlihat seperti Hyundai, Kia dan merk lokal lainnya. Padahal jumlah mobil di sini jauh lebih banyak dari jumlah yang ada di Indonesia, yaitu sekitar 17 juta. Saya juga tidak ketemu SPBU Shell, Total dan kawan-kawanya, yang kelihatan hanya GS, Hyundai dan merk lokal lainnya.


Saya heran, kenapa merk-merk lokal ini bisa sebanding dan sekuat merk global. Bagaimana negeri ini bisa membangun Industri lokal namun berkelas global. Sistim ekonomi apakah yang berjalan di negeri ini, padahal politik mereka terbuka dan mereka sempat di 'dibimbing' Amrik selepas perang dunia pertama. Nampaknya Pemerintah Indonesia perlu benchmark ke Korea, tentunya dalam hal pengembangan industri lokal.

Bangga dengan Bahasa Sendiri

Sulit sekali mendapatkan orang Korea yang bisa bicara inggris dengan baik, bahkan sekalipun kita menginap di hotel bintang. Saya punya pertanyaan yang belum terjawab, kenapa negeri yang telah mencapai standar internasional ini justru tidak menggunakan bahasa inggris yang merupakan bahasa internasional?. disamping pertanyaan, saya juga punya statement sekaligus sebagai pembukti, bahwa suatu negara, bahkan yang kecil sekali pun, bisa saja mencapai standar internasional dengan bahasa dan budaya mereka sendiri tanpa harus menggunakan bahasa dan budaya internasional (inggris).

Negara Broadband

Bulan lalu saya baca laporan sebuah survey yang menempatkan Korea sebagai negara kedua dengan index broadband terbaik. Laporan ini menguatkan pengamatan saya, bahwa sulit sekali mendapatkan orang Korea yang menggunakan handphone jadul. Hampir semuanya, bahkan seorang supir bus selkali pun, menggunakan smartphone dengan akses broadband. Broadband telah menjadi bagian hidup mereka, dari anak sampai pensiunan, dari penjaga toko sampai pengusaha. Kenapa mereka bisa menjadi hal demikian? saya tidak akan menulis jawaban.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The 360 Leader - John C Maxwell

Hampir semua pemimpin memiliki pimpinan yang lebih tinggi. Bolehlah dibilang, tidak ada pemimpin yang tidak memiliki pemimpin diatasnya. Karenanya, buku The 360 Leader karangan John C. Maxwell ini sejatinya adalah untuk semua pemimpin, bukan hanya untuk para manajer yang selalu berada di bawah para pemilik perusahaan. Pun demikian, penjelasan buku ini memang lebih difokuskan kepada para manajer, senior manajer dan para pemimpin sejenis dalam perusahaan yang berada di bawah kepemimpinan orang-orang di atasnya. Buku setebal 400 halaman ini mengawali penjelasanya dengan 7 mitos tentang memimpin dari bagian tengah. Berikutnya menjelaskan tantangan yang dihadapi pemimpin 360 Derajat. Pada bagian ketiga dijelaskan bagaimana memimpin ke atas. Bagian keempat dan kelima menjelaskan praktik memimpin ke samping dan ke bawah. Pada bagian akhir dijelaskan nilai-nilai pemimpin 360 Derajat. Prinsip utama dari kepemimpinan 360 derajat adalah bahwa pemimpin bukanlah posisi, melainkan pe

WIMAX KANDIDAT JARINGAN 4G

Pada awal tahun 2000-an, bahkan sampai dengan saat ini kita sudah sangat familiar dengan teknologi Wi-Fi, diantaranya adalah wireless yang kita gunakan sehari-hari di Laptop. Teknologi Wi-Fi di Laptop ini merupakan implementasi dari standar IEEE 802.11x, yang sebenarnya telah mengalami perkembangan dari mulai 802.11a, 802.11b sampai 802.11g. Perkembangan tersebut menghasilkan kecepatan dan jangkauan yang lebih baik, spektrum frekuensi yang lebih efisien dan sebagainya. Teknologi Worldwide Interoperability for Microwave Access (Wimax) merupakan implementasi standar IEEE 802.16x, yang notabene adalah pengembangan dari teknologi Wi-FI dengan standar IEEE 802.11. Wimax dikembangkan oleh Wimax Forum yang dimotori lebih dari 400 vendor global seperti Intel, Siemens, ZTE, Nokia dan lainnya. Secara umum kita mengenal dua jenis Wimax, yaitu Wimax untuk jaringan tetap atau disebut Fixed Wimax, dan Wimax untuk jaringan bergerak atau sering disebut Mobile Wimax. Teknologi Fixed Wimax mampu menduk

Liburan Keluarga di Kuala Lumpur

Masjid Putra Kunjungan Kuala Lumpur kali ini merupakan yang ke sekian kalinya, tapi menjadi yang pertama kali untuk liburan keluarga. Liburan keluarga selalu mendapatkan pengalaman yang berbeda dibandingkan liburan bersama teman kantor, apalagi jika dibandingkan dengan perjalanan dinas. Seperti biasanya, kami memilih untuk ''berjalan sendiri", tanpa bantuan agen travel atau pun guide lokal. Otomatis, saya akan menjadi EO sekaligus guide-nya. Kami sudah pesan tiket jauh hari, agar keluarga merasa nyaman dan tentu saja agar harga tiket lebih miring. Kami mendapat tiket Malaysia Airline PP sekitar 1,7 juta rupiah, karena berdekatan dengan liburan Natal. Jika waktu kunjungan jauh dari liburan bersama, mungkin bisa mendapatkan tiket lebih hemat. Untuk akomodasi, kami pilih tengah kota, agar mudah jalan kaki kemana pun, dan tentu saja dekat dengan Petronas Twin Tower. Tidak usah kawatir harga mahal, buktinya saya mendapatkan hotel butik yang sangat nyaman, denga