Skip to main content

CommunicAsia2011

Saya bersyukur, hari ini dapat kembali mengunjungi ajang CommunicAsia yang keempat kalinya. Bersama teman-teman kami registrasi pukul 09.30 dan keluar meninggalkan venue sekitar 12.30.


Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, CA tahun ini diselenggarakan di Marina Bay Sands, dalam gedung hebat yang ditumpangi bangunan kapal di atasnya. Sebelumnya CA diselenggarakan di area Singapore Expo yang sangat luas di dekat Changi. Karena kali diselenggarakan dalam gedung, kemeriahannya terasa berkurang. Pameran diselenggarakan di 3 lantai, yaitu basement, lantai 1 dan 2.


Selain perubahan venue, tidak ada hal lain yang mengejutkan. Bahkan bagi saya, pameran ini semakin tidak menarik. Pasalnya kemunculan device dan teknologi untuk end user semakin berkurang. Nyaris tidak ada operator telco yang membuat stand. Provider gadget unggulan yang nampak juga sedikit, setahu saya hanya Nokia, Huawei, Haier dan produsen China yang tidak terkenal. Blackberry yang tahun lalu mejeng, tahun ini absen, begitu juga Samsung. LG ikut pasang stand, namun tidak menampilkan gadget, melainkan satelit.


Jumlah negara yang berpartisipasi nampaknya lebih banyak. Indonesia juga ngeblok lokasi yang diisi sekitar 8 perusahaan, seperti Jatis, Bandung Technology dan lainnya. Telkom ikut juga mejeng, tapi hanya menampilkan anak perusahaanya yang main di bisnis Internasional, yaitu Telin.


Secara umum saya menilai penyelenggaraan CA cenderung menurun daya tariknya, khususnya pada 2 event terakhir. Tingginya pengunjung dari Indonesia saya kira hanya karena waktunya yang bersamaan dengan musim liburan. CA masih tetap menarik untuk para enjiner dan technology planner, sedangkan untuk marketing dan konsumer relatif kurang manfaat. Jadi jika anda technology expert atau planner sebaiknya anda agendakan kunjungan tahun depan, namun jika anda di marketing atau sales, mungkin anda bisa pertimbangkan ajang yang lain.

Comments

Popular posts from this blog

The 360 Leader - John C Maxwell

Hampir semua pemimpin memiliki pimpinan yang lebih tinggi. Bolehlah dibilang, tidak ada pemimpin yang tidak memiliki pemimpin diatasnya. Karenanya, buku The 360 Leader karangan John C. Maxwell ini sejatinya adalah untuk semua pemimpin, bukan hanya untuk para manajer yang selalu berada di bawah para pemilik perusahaan. Pun demikian, penjelasan buku ini memang lebih difokuskan kepada para manajer, senior manajer dan para pemimpin sejenis dalam perusahaan yang berada di bawah kepemimpinan orang-orang di atasnya. Buku setebal 400 halaman ini mengawali penjelasanya dengan 7 mitos tentang memimpin dari bagian tengah. Berikutnya menjelaskan tantangan yang dihadapi pemimpin 360 Derajat. Pada bagian ketiga dijelaskan bagaimana memimpin ke atas. Bagian keempat dan kelima menjelaskan praktik memimpin ke samping dan ke bawah. Pada bagian akhir dijelaskan nilai-nilai pemimpin 360 Derajat. Prinsip utama dari kepemimpinan 360 derajat adalah bahwa pemimpin bukanlah posisi, melainkan pe

Alternatif Investasi Saham

Berikut ini adalah inspirasi bisnis bagi para investor (bukan trader) saham. Saham Telkom saya jadikan sebagai salah satu contoh, namun pastinya banyak saham lain yang serupa atau lebih bagus darinya. Benar, apa yang dikatakan investor kawakan Warren Baffett, " Our favorite holding period is forever ", quote lainnya antara lain, "Beli saham layaknya Anda akan membeli rumah. Memahami dan menyukainya sehingga Anda akan puas memilikinya". Jika Anda berinvestasi saham Telkom pada saat IPO tahun 1995, Anda akan merasakan super gembira, karena saat ini, nilainya sudah naik 21 x dari dinilai awalnya. Kok 21 x, bagaimana perhitungannya? Sejak saham IPO tahun 1995, Telkom telah membagi saham bonus sekali dan melakukan stock split dua kali. Jika saat IPO Anda membeli saham sebanyak 1,000 lembar, maka saat ini saham yang Anda miliki sudah berubah menjadi 10.800 saham, atau naik 10,8 kali. Selanjutnya dari sisi harga saham, pada saat IPO harga saham Rp 2.050, sedangkan

Perkembangan dan Tren Internet Indonesia

Menurut Delloitte Access Economic, kontribusi internet mencapai Rp 1,6 triliun atau 1,6 persen dari produk domestik bruto (PDB). Pada 2016 nanti konfribusinya di perkirakan mencapai 2,5 persen atau setara Rp 324 triliun. Pada akhir 2011 Internet World Stats mencatat jumlah pengguna internet mencapai 55 juta atau 24,2 persen populasi sebesar 245 juta. Jumlah tersebut merupakan yabg keemapt terbesar di Asia setelah China (510),India (121), dan Jepang (101,2). Namun demikian jika dilihat dari sisi penetrasi, indonesia masih jauh ketinggalan dari negara-negara Asean. Vietnam mencapai 33,7 Philipina 29,2 dan Thailand 27,2 persen. Menurut Markplus 57 persen pengguna internet berasal dari mobile internet. IPsos melaporkan dari jumlah tersebut 83 persen trafik menuju media sosial, forum dan blog. Socialbakers menempatkan Indonesia sebagai pengguna facebook terbesar dengan jumlah 43,5 juta dan Semiocast menempatkan di urutan kelima pengguna twitter dengan jumlah 20 jutaan. Nielsen 2011 melp