Skip to main content

Prospek Bisnis Full Track Download Menjanjikan

Direktur Operasional Indonesia Mobile and Online Content Provider
Association (IMOCA), Tjandra Tedja, mengatakan, bisnis content mobile
untuk full track download  diperkirakan cukup potensial. Namun, hingga
kini belum ada angka pasti untuk menggambarkan besaran pasar di segmen
tersebut. Kini baru ada Langit Musik dari Telkomsel. Menurutnya, hasil
kinerja satu operator belum memperlihatkan pasar secara keseluruhan.
"Seperti Ring Back Tone (RBT) dulu, awalnya memang belum ada gambaran.
Tapi setelah berjalan, ternyata pasarnya sangat besar," katanya.  Ia
memprediksikan tahun ini bakal banyak operator seluler yang mengikuti
jejak Telkomsel.   Menurut Tjandra, kerjasama operator dengan content
provider dan pemilik label tetap saling menguntungkan. Content
provider tentu saja terbantu dari segi penjualan melalui transaksi
lagu dari pelanggan kepada operator yang relatif lebih mudah ketimbang
menjual sendiri. "Kalau content provider menjual lagu secara online,
pelanggan harus transfer uang dulu. Itu repot. Sedangkan penjualan
lewat operator, pembayarannya bisa dipotong dari pulsa," ia
menegaskan.   Demikian pula halnya dengan pemilik label. Tjandra
berpendapat, sulit untuk dikatakan monopoli dalam bisnis ini, karena
operator memiliki kelebihan dan kemudahan soal pembayaran tersebut.
Kelebihan dan kemudahan ini tidak dimiliki oleh content provider
ataupun pemiliki label.   Tjandra mengingatkan, satu hal yang harus
diperhatikan oleh semua pemain di industri full track download ini,
yaitu regulasi. Menurutnya, pemerintah harus menetapkan dan menerapkan
regulasi yang ketat kepada situs-situs online yang yang memberikan
full track download gratis. Dengan demikian, layanan full track
download yang ditawarkan operator bisa menjadi sebuah segmen bisnis
baru yang sangat potensial. Selain itu, pemerintah bisa meniru Cina
yang tegas terhadap kejahatan-kajahatan cyber, termasuk memblok
situs-situs yang dianggap mengganggu bisnis. "Dalam waktu dekat, kami
akan bertemu Depkominfo untuk membicarakan masalah ini," imbuhnya
lagi. (Swa.com/EVA).

Comments

Popular posts from this blog

The 360 Leader - John C Maxwell

Hampir semua pemimpin memiliki pimpinan yang lebih tinggi. Bolehlah dibilang, tidak ada pemimpin yang tidak memiliki pemimpin diatasnya. Karenanya, buku The 360 Leader karangan John C. Maxwell ini sejatinya adalah untuk semua pemimpin, bukan hanya untuk para manajer yang selalu berada di bawah para pemilik perusahaan. Pun demikian, penjelasan buku ini memang lebih difokuskan kepada para manajer, senior manajer dan para pemimpin sejenis dalam perusahaan yang berada di bawah kepemimpinan orang-orang di atasnya. Buku setebal 400 halaman ini mengawali penjelasanya dengan 7 mitos tentang memimpin dari bagian tengah. Berikutnya menjelaskan tantangan yang dihadapi pemimpin 360 Derajat. Pada bagian ketiga dijelaskan bagaimana memimpin ke atas. Bagian keempat dan kelima menjelaskan praktik memimpin ke samping dan ke bawah. Pada bagian akhir dijelaskan nilai-nilai pemimpin 360 Derajat. Prinsip utama dari kepemimpinan 360 derajat adalah bahwa pemimpin bukanlah posisi, melainkan pe

Alternatif Investasi Saham

Berikut ini adalah inspirasi bisnis bagi para investor (bukan trader) saham. Saham Telkom saya jadikan sebagai salah satu contoh, namun pastinya banyak saham lain yang serupa atau lebih bagus darinya. Benar, apa yang dikatakan investor kawakan Warren Baffett, " Our favorite holding period is forever ", quote lainnya antara lain, "Beli saham layaknya Anda akan membeli rumah. Memahami dan menyukainya sehingga Anda akan puas memilikinya". Jika Anda berinvestasi saham Telkom pada saat IPO tahun 1995, Anda akan merasakan super gembira, karena saat ini, nilainya sudah naik 21 x dari dinilai awalnya. Kok 21 x, bagaimana perhitungannya? Sejak saham IPO tahun 1995, Telkom telah membagi saham bonus sekali dan melakukan stock split dua kali. Jika saat IPO Anda membeli saham sebanyak 1,000 lembar, maka saat ini saham yang Anda miliki sudah berubah menjadi 10.800 saham, atau naik 10,8 kali. Selanjutnya dari sisi harga saham, pada saat IPO harga saham Rp 2.050, sedangkan

Perkembangan dan Tren Internet Indonesia

Menurut Delloitte Access Economic, kontribusi internet mencapai Rp 1,6 triliun atau 1,6 persen dari produk domestik bruto (PDB). Pada 2016 nanti konfribusinya di perkirakan mencapai 2,5 persen atau setara Rp 324 triliun. Pada akhir 2011 Internet World Stats mencatat jumlah pengguna internet mencapai 55 juta atau 24,2 persen populasi sebesar 245 juta. Jumlah tersebut merupakan yabg keemapt terbesar di Asia setelah China (510),India (121), dan Jepang (101,2). Namun demikian jika dilihat dari sisi penetrasi, indonesia masih jauh ketinggalan dari negara-negara Asean. Vietnam mencapai 33,7 Philipina 29,2 dan Thailand 27,2 persen. Menurut Markplus 57 persen pengguna internet berasal dari mobile internet. IPsos melaporkan dari jumlah tersebut 83 persen trafik menuju media sosial, forum dan blog. Socialbakers menempatkan Indonesia sebagai pengguna facebook terbesar dengan jumlah 43,5 juta dan Semiocast menempatkan di urutan kelima pengguna twitter dengan jumlah 20 jutaan. Nielsen 2011 melp