Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2010

Telkom Serius Kembangkan Industri Kreatif

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) berkomitmen untuk terus mendorong komunitas kreatif yang ada di Indonesia. Salah satunya ditunjukkan dengan keterlibatannya dalam acara Global Ignite Week atau Ignite yang akan diadakan pada 4 Maret mendatang di Aula Pangeran Kuningan, Graha Citra Caraka, Jakarta.   Ignite merupakan acara global yang digerakkan oleh sukarelawan lokal untuk membagi pengetahuan dan membangun hubungan antar kota di seluruh dunia, melalui ide-ide yang dipresentasikan ke khalayak luas melalui video streaming dan archiving. Masing-masing peserta diberikan waktu lima menit untuk berbicara dengan menggunakan 20 slides. Di Jakarta sendiri, Ignite ini baru diadakan untuk yang pertama kalinya.   Meskipun hanya menyediakan tempat untuk menyelenggarakan acara, menurut Deputi EGM Telkom Indonesia, Widi Nugroho, Telkom tetap menunjukkan kepeduliannya terhadap komunitas kreatif. "Jika ada sesuatu yang diperlukan lagi, kami pasti bantu," ujarnya,   Widi menambahkan, se

Prospek Bisnis Full Track Download Menjanjikan

Direktur Operasional Indonesia Mobile and Online Content Provider Association (IMOCA), Tjandra Tedja, mengatakan, bisnis content mobile untuk full track download  diperkirakan cukup potensial. Namun, hingga kini belum ada angka pasti untuk menggambarkan besaran pasar di segmen tersebut. Kini baru ada Langit Musik dari Telkomsel. Menurutnya, hasil kinerja satu operator belum memperlihatkan pasar secara keseluruhan. "Seperti Ring Back Tone (RBT) dulu, awalnya memang belum ada gambaran. Tapi setelah berjalan, ternyata pasarnya sangat besar," katanya.  Ia memprediksikan tahun ini bakal banyak operator seluler yang mengikuti jejak Telkomsel.   Menurut Tjandra, kerjasama operator dengan content provider dan pemilik label tetap saling menguntungkan. Content provider tentu saja terbantu dari segi penjualan melalui transaksi lagu dari pelanggan kepada operator yang relatif lebih mudah ketimbang menjual sendiri. "Kalau content provider menjual lagu secara online, pelanggan harus t

Pelanggan BlackBerry Telkomsel Capai 260 Ribu

Rachel Goh, VP Product Lifecycle Management Telkomsel, mengatakan, tahun 2009 Telkomsel mencatat pertumbuhan jumlah pelanggan BlackBerry yang fantastis, yakni meningkat lebih dari 600 persen dibandingkan jumlah pelanggan pada akhir tahun 2008. "Sepanjang tahun 2009 Telkomsel berhasil menambah sekitar 19.000 pelanggan setiap bulannya, menjadikan Telkomsel sebagai operator BlackBerry terbesar di Indonesia yang kini dipercaya melayani 260.000 pelanggan," ujarnya mengklaim. Pencapaian ini tidak terlepas dari inovasi Telkomsel dalam memperkenalkan metode aktivasi layanan BlackBerry yang semakin mudah melalui menu browser *303#. Seiring dengan semakin tingginya pertumbuhan jumlah pelanggan BlackBerry, Telkomsel menghadirkan layanan BlackBerry dengan berbagai paket mulai dariBlackBerry Lifestyle, BlackBerry Business, dan BlackBerry Unlimited. Dijelaskannya, pelanggan Telkomsel dapat menikmati paket BlackBerry Lifestyle yang merupakan inovasi layanan unlimited chatting dan social net

Facebook's news-feed patent could mean lawsuits

---------- Forwarded message ---------- From: yusuf@arumraya.com Date: Sat, 27 Feb 2010 17:23:25 -0500 (EST) Subject: CNN - Facebook's news-feed patent could mean lawsuits To: myusuf298@gmail.com Cc: yusuf@arumraya.com Sent from yusuf@arumraya.com 's mobile device from http://www.cnn.com . Facebook's news-feed patent could mean lawsuits Facebook this week was awarded a patent pertaining to streaming "feed" technology -- more specifically, "dynamically providing a news feed about a user of a social network," complementing another patent filing that has been published but not yet approved. The implications for this, as AllFacebook.com pointed out earlier on Thursday, are far-flung: Facebook may choose to pursue action against other social-media sites that potentially violate this patent. Twitter, as AllFacebook points out, is effectively one giant news feed, to the extent that it clearly has influenced some of the changes that Facebook made to its own feed

MAMPUKAN BANGSA KITA MENGUASAI INDUSTRI TELCO DI NEGERI SENDIRI?

Tak diragukan lagi, industri telekomunikasi dan komunikasi (Telco) merupakan bagian penting dari perekonomian Indonesia. Tahun 2009 lalu total omset industri ini diperkirakan mencapai Rp. 82 triliun, dan outlook tahun 2010 naik sekitar 15% menjadi Rp. 95 triliun, belum termasuk industri gadget. Dengan nilai ekonomi yang mencapai lebih dari 9% belanja Pemerintah, tentunya peran industri pada pergerakan ekonomi nasional cukup signifikan. Industri ini juga terbukti berhasil menarik usaha kecil dalam jumlah yang sangat besar, diantaranya adalah para pedagang konter pulsa isi ulang yang diperkirakan mencapai lebih dari 230 ribu, serta Wartel atau Warnet yang mencapai lebih dari 75 ribu. Investasi yang telah teralokasi di industri berkisar Rp. 210 triliun, yang tersebar pada 11 operator. Telkom masih tetap menjadi pemain dengan investasi terbesar, dengan kontribusi hampir 43 %. Setelah Telkom dengan Telkomsel sebagai anak usahanya, pemain besar berikutnya adalah Indosat dan XL Axiata. Dengan

Programnya Emang Menarik, Sayang Promonya Menjebak

Kompetisi antar operator seIuIer memang sangat keras. Kondisi ini memang ada baiknya bagi peIanggan. Bayangkan saja, jika tahun 2004 IaIu kita butuh paIing tidak 900 perak untuk bisa berteIpon semenit pake HP, hari ini cukup dengan 250 perak niat anda terkabuI. Dan jika anda jeIi dengan berbagai promo para operator, anda bahkan bisa menikmati tarif gratis teIpon pake HP. Beberapa hari terakhir ini, kita menyaksikan promo tarif dari salah satu operator seluler dengan nama promo Ganas. Bunyi promo tersebut lebih kurang demikian "Ganas, gratis telepon nasional ke lebih dari 10 juta pelanggan …. di seluruh indonesia tanpa batas jarak dan waktu, lokal dan interlokal 24 jam nonstop!" Saya kaget dengan promo tersebut, dan saya yakin banyak orang kaget juga. Apalagi saya tidak melihat tulisan syarat dan ketentuan yang biasanya ditulis kecil di sisi bawah. Bagi kebanyakan orang indonesia yang berkantong tipis, pengetahuan terbatas, akses informasi lemah dan suka cari-cari tarif telep

Improve Your Sales Force Productivity

MarkPlus menawarkan tiga kunci yang perlu di pegang erat oleh tim sales force di era new wave selling ini, yaitu: Pertama, horizontalize. Sales force tidak bisa semata-mata menjual benefit, tapi harus menawarkan customer solution, menjual value. Kedua, connect! Saat ini muncul banyak sekali konektor. Ada Social media, Instant Messanger, Blog, Milis, dsb. Sales force harus melihat semua komungkinan konektor yang ada dan dapat memilih konektor yang yang paling tepat baginya, dengan tujuan: get-connected with your network and community within your territory. Ketiga, grow with character. perilaku sales force sudah pasti merupakan cerminan dari karakternya. Perilaku sales force akan berdampak pada pelanggan, baik positif atau negatif. Jadi bagi anda sales force, insan sales atau manajemen yang menghendaki productifitas tim penjualannya, pastikan anda mengetahui dan menggunakan ketiga formula tersebut, atau anda akan ketinggalan di era new wave ini.

The Anatomy of New Wave Culture

Berikut tawaran baru dari MarkPlus tentang anatomi the new wave culture, ringkasnya adalah: Pertama, lead the youth, if you want to win the mind-share Kedua, manage the women, if you want to win the market-share Ketiga, organize the netizen, if you want to win the heart-share Jika anda setuju, silahkan kembangkan konsep tersebut untuk sukses marketing anda!.

Target Aset BUMN Tahun 2010 Menjadi Rp. 2.505 triliun

Aset 10 bumn tercatat sebesar 2.100 triliun atau 83.3 persen dari total aset bumn sebesar 2.505 triliun , mereka adalah:PLN 423 triliun, Mandiri 400 triliun, BRI 367 triliun, BNI 257 triliun, Telkom 107 triliun, Jamsostek 92 triliun, BTN 66 triliun, Taspen 41 triliun, Pusri 37 triliun. sedangkan pertamina masih dalam proses evaluasi. Pemerintah mentargetkan keuntungan dari semua BUMN tahun 2010 sebesar 92.7 triliun. Angka ini cukup signifikan dibandingkan belanja pemerintah tahun 2010 yang berkisar 1.000 triliun. (disarikan dari Republika 3 Feb 10).